Who Are You?

56 1 0
                                    

A ordinary story by Sejin Ahn.

Starting Super Junior’s Lee Sungmin & OC

Poster by TomorukaMisaki

Disclaimer : This is just a fanfiction. Everything in this story belong to me except for the names that I have been mentioned in the cast.

PLEASE LEAVE A COMMENT

“One orange juice please,” seorang wanita datang dan duduk di depan bar. Si bartender.

Sungmin memandangi wanita yang duduk di depan bar itu. Sudah dua bulan wanita itu setiap hari datang ke club tempatnya bekerja ini. Tidak seperti pengunjung lain yang memakai pakaian minum dan mabuk. Wanita itu hanya memakai hoodie dan jeans panjang. Dia pula tidak memesan soju ataupun wine melainkan segelas jus jeruk. Bahkan dia tidak mengeluarkan satu patah katapun kecuali ketika memesan jus jeruk itu.

Bukannya Sungmin melarang wanita itu datang, hanya saja sudah beberapa kali wanita itu memandanginya dengan pandangan terluka. Dan Sungmin tidak tahu mengapa dia harus merasa bersalah pada wanita itu.

“Sungmin hyung!” suara panggilan Kyuhyun membuyarkan lamunannya. “Kau tertarik dengan wanita itu?”

“Kembalilah bekerja Cho Kyuhyun!” perintah Sungmin mengalihkan pembicaraan. Cho Kyuhyun adalah salah satu pelayan di club itu yang paling dekat dengan Sungmin. Entah mengapa Kyuhyun selalu ingin tahu tentang urusannya.

“Eii~ Katakan saja padanya. Aku yakin dia tidak akan menolakmu. Itu jika kau beruntung.”

Setelah berkata seperti itu, Kyuhyun menghilang di tengah kerumunan manusia yang tengah mabuk di lantai dansa club itu. Sungmin menghela nafas panjang kemudian melanjutkan pekerjaannya.

**

Jam tiga dini hari. Pengunjung club sudah meninggalkan club itu. Seperti biasa pelanggan terakhir yang keluar adalah wanita bar itu –Sungmin sama sekali tidak tahu namanya. Sungmin segera mengganti pakaiannya dan segera mengambil sepedanya untuk pulang. Kebetulan tidak ada satupun pegawai lain yang memiliki arah yang sama dengannya.

Sungmin merapatkan jaketnya. Entah mengapa tiba-tiba angin berhembus sangat kencang. Suasana di sekitarnya sudah sangat sunyi. Di tempat parkir itu tidak ada penerangan sama sekali Dan Club itu tidak berada di jalan besar apalagi ada suara-suara burung hantu terdengar sangat jelas karena memang ada sebuah pohon rimbum yang tinggi tempat favorit para burung hantu di sebelah kanan parkiran itu. Karena mulai merasakan bulu kuduknya merinding, segera saja Sungmin mengayuh sepedanya pulang.

Sialnya, di tengah perjalanan tiba-tiba ban belakang sepedanya kempes. Sungmin turun dan memeriksanya. Tidak ada harapan. Sungmin menendang sepedanya kesal. Tubuhnya sudah sangat lelah. Terlebih lagi dia masih harus bekerja di pagi hari di salah satu restoran cepat saji. Yeah, untuk bertahan hidup dia harus melakukan banyak pekerjaan.

Karena tidak mungkin mendapatkan bengkel atau tukang tambal ban di pagi-pagi buta seperti ini, terpaksa dia mendorong sepedanya pulang.

Setengah jam kemudian –yang biasanya hanya butuh 15 menit- akhirnya Sungmin sampai di apartemennya.

Sialnya lagi, ketika meraba saku celananya untuk mengeluarkan kunci apartemennya, dia tidak bisa menemukan kuncinya itu. Sungmin mengusap wajahnya dengan kedua tangannya dan berpikir. Mungkin saja terjatuh ketika perjalanan pulang. Oke, dia cukup ceroboh tidak menyimpan kunci itu baik-baik.

Ia lama termenung, diam dan terus berpikir apa yang harus dilakukannya. Namun tiba-tiba kedua matanya membulat sempurna begitu muncul sesosok wanita bar –begitulah sungmin menyebutnya–  dari kejahuan, wanita itu kenapa ada disini? pikir Sungmin.

Wanita itu mendekat dan berhenti pada jarak setengah meter dari hadapan Sungmin. Kemudian ia mengulurkan tangannya, menyodorkan sebuah kunci kepada Sungmin.

Sungmin menatap wanita itu dengan ekspresi menyelidik, ia mulai yakin bahwa wanita itu adalah penguntitnya. Kyuhyun bahkan tidak tahu dimana apartemennya.

“Tadi terjatuh saat kau menendang ban sepedamu” Jelas wanita itu.

Karena Sungmin tidak mengambil kunci itu dari tangannya, ia langsung meraih tangan sungmin dan memberikan kunci itu padanya. “Jangan menatapku seperti itu, aku bukan penguntit, tenang saja”

Sungmin tersentak lalu berkata dalam hati, bagaimana wanita itu tahu isi pikirannya?

Belum sempat Sungmin mengatakan terimakasih, wanita itu sudah beranjak pergi. Ia langsung menggaruk tengkuknya kebingungan dan menatap punggung wanita itu hingga hilang di tikungan.

Keesokan malamnya, Sungmin langsung pulang dan melangkah ke parkiran untuk mengambil sepedanya.

“Aku tahu kau ada disini, menguntitku,” tiba-tiba Sungmin berkata. Entah mengapa perasaannya mengatakan wanita bar itu ada di balik pohon besar yang rimbun itu.

Wanita itu kaget, tapi sama sekali tidak berani keluar. “Aku tidak tahu untuk apa kau menguntitku. Tapi sungguh itu membuatku samasekali tidak nyaman,” tambah Sungmin.

“Kau tidak mau keluar? Atau aku harus menarikmu keluar dari sana?”

Karena tidak ingin tertangkap, wanita itu segera pergi dari tempat itu sebelum Sungmin sampai di tempat itu. Sungmin hanya bisa menghela nafas panjang menatap punggung yang kian menjauh itu.

Tiba didepan pintu rumahnya dengan wajah lelah, Sungmin mengeluarkan kunci pintu rumahnya. Saat akan memutar kunci, matanya menangkap sebuah foto di lantai tepat di depan pintu.

Sungmin tercenenung. Lama dia terdiam memandangi foto itu.

DEG!

Di foto itu, seorang laki-laki dan seorang gadis tersenyum lebar sambil membuat love sign dengan kedua tangan mereka. Dua orang di foto itu tak lain Sungmin sendiri dan wanita bar itu.

Lama diam, ia memaksa otaknya berpikir. Tiba-tiba saja kedua tangannya telah mengepal, semakin lama semakin ia bisa menemukan memori tentang gadis itu didalam dipikirannya.

-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang