Part 7

35.5K 502 16
                                    

Sorry agak lama sharenya. Author nunggu vote banyak dulu.

****

David POV

Sekarang aku percaya bahwa cinta Ladie hanya untukku. Mengapa? Karena dia sudah rela memberikan mahkota berharga yang dia punya untuk diriku. Aku akan segera merencanakan untuk melamarnya. Kita berdua beristirahat karena pergulatan yang sangat panas tadi. Tiba-tiba ponselku berdering. Dengan malas aku mengambil ponselku. Sial! Tertera nama Catherine disana. Untuk apa wanita jalang ini menghubungiku lagi. Ya dia adalah Catherine wanita jalang yang biasa aku pakai untuk one night stand.

"Dav, mengapa kau tidak mengangkatnya?" Ladie membuyarkan lamunanku.

"Ti-tidakk. Karena ini tidak penting. Istirahatlah." Ladie menghela nafas panjang, kubalas dengan senyuman dan kecupan di keningnya. Dia tidur lagi di pelukanku.

Tidak lama ada pesan baru di ponselku. Pasti si jalang Catherine.

From : Catherine

Tidak masalah kau mengabaikan telfonku. Tapi nanti kau harus menemuiku di cafe biasa kita bertemu dulu. Aku sangat merindukanmu babe David.

Mungkin aku harus menemuinya supaya dia tidak berulah. Pagi itu aku segera bersiap-siap untuk menemui Catherine dan berkerja. Sengaja aku tidak membangunkan Ladie karena aku melihat dia tidur begitu pulas.

****

"Daavvv" Terlihat Catherine di meja paling pojok melambaikan tangan. Dia memakai pakaian yang begitu ketat dan sexy.

"Ada perlu apa kau menyuruhku datang kemari?" Tanyaku tanpa basa-basi.

"Ooww, tenanglah sayang. Apa kau tidak merindukanku? Aku sangat rindu sentuhanmu dan desahanmu. Aku menginginkanmu malam ini." Ucapnya dia bangun dari kursinya, memelukku bahkan mengelus juniorku.

"Jangan gila. Ini tempat umum. Dan kau harus tau bahwa aku telah mempunyai istri. Jadi kau jangan mengangguku lagi."

Saat aku berpaling dari wajah Catherine yang mau menciumku, tiba-tiba aku melihat sosok Ladie yang sedang memandangiku. dia berada di toko depan cafe ini. Astaga! Dia pasti salah paham dengan semua ini. Kulihat dia menangis dan berlari menjauh. Aku melepaskan Catherine dengan kasar. Dan segera mengejar Ladie.

****

Ladie POV

Saat aku terbangun aku tidak melihat David di sebelahku. Ah mungkin dia sudah pergi berkerja tanpa membangunkanku. Segera saja aku membersihkan diri dan pergi membeli kebutuhan untuk aku masak. Saat melewati cafe aku melihat David bersama seorang wanita disana. Kulihat wanita itu begitu mesra dengan David. Hatiku bagaikan teriris oleh pisau yang sangat tajam. Bagaimana mungkin dia bisa seperti ini padahal baru kemarin malam aku menyerahkan mahkotaku untuknya. Dan sekarang dia bersama orang lain? Apa mungkin karena dia sudah puas denganku lalu sekarang ingin mencari wanita lain? Aku benar-benar tidak percaya dengan semua ini. Hatiku benar-benar sakit. David sudah merusak kepercayaanku padanya. Aku kembali kerumah dan mengemasi barang-barangku. Aku ingin kembali kerumahku. Lagi pula mama akan kembali hari ini. Ketika aku keluar rumah, David datang dan menahanku.

"Ladie, kau salah paham. Jangan ambil tindakan bodoh seperti ini. Aku bisa menjelaskannya."

"Tindakanmu yang bodoh Dav. Aku melihat jelas kau sangat mesra dengannya. Kau merusak kepercayaanku. Biarkan aku pergi dari sini." Kulepaskan tangan David. Dan segera beranjak dari rumah itu. Aku kembali kerumahku untuk menata barang-barangku. Lalu menjemput mama di rumah sakit. Pikiranku masih terbayang David. Mengapa David tidak mengejarku? Apa dia benar-benar melepaskanku.

"Ladie, apa kau tidak berkerja nak?" Mama menyadarkanku dari lamunan.

"Aaak-aku kerja malam ma."
Ya! Aku berbohong pada mama. Setelah mengantar mama kerumah, aku akan mencari pekerjaan karena aku tidak mau berkerja di perusahaan David lagi.

Saat aku berjalan dengan membawa map untuk mencari pekerjaan, tidak sengaja aku bertemu teman SMA ku dulu. Alel! Ya Hilmi Farrel. Teman laki-laki yang sudah akrab denganku dari dulu.

Naughty CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang