Part 5

44.9K 585 4
                                    

Ladie POV

Cahaya itu membuatku terbangun di pagi hari yang cerah ini. Kulihat dia sepertinya baru saja bangun dan membuka tirai.

"Kau sudah bangun sweetheart?" Tanyanya. Dia menghampiriku di ranjang dan mencium keningku.

"Kau belum mandi?" Aku bertanya balik. Dia hanya menggelengkan kepala. Huuhhh. Dasar pemalas.

"Aku mandi dulu dav. Setelah itu akan kusiapkan sarapan untuk kita."

"Aku ikut bersamamu." Aku menghentikan langkahku dan membalik tubuhku ke arahnya.

" T I D A K !" Jawabku penuh penekanan.

"Ayolahhh sayang, aku kan suamimu?"

"Setelah kau pulang kerja." Ihh apa kataku? Sudalah aku hanya berusaha membuatnya tenang. Yang benar saja sepagi ini otak mesumnya sudah berjalan lancar.

"Cepat mandi sana. Aku juga ingin mandi dan segera berangkat kerja. Setelah aku pulang kerja kita akan mandi bersama."

Tidak ku urusi pria mesum itu. Biarlah dia berkreasi dengan jalan yang ada di pikirannya.
Setelah mandi aku menyiapkan sarapan 4porsi. 2porsi akan kubawa kerumah sakit untuk mama dan tetanggaku yang kuminta untuk menjaganya. Aku dan David makan bersama lalu dia pamit untuk berangkat berkerja. Aku bersiap-siap akan pergi kerumah sakit. Ya, sekarang rutinitasku adalah pergi kerumah sakit setelah David berangkat kerja. Dan tentu saja aku pulang sore supaya dia tidak tahu bahwa aku keluar apartement. Sudah hampir 2minggu mama menginap di rumah sakit. Dan kata dokter baru diperbolehkan pulang setelah benar-benar sembuh. Itu membutuhkan waktu 2minggu. Syukurlah! Mama tidak tahu bahwa 1bulan aku tidak tinggal di rumah, melainkan tinggal di apartement bersama pria mesum itu.

****

David POV

Rasanya aku sudah tidak sabar melihat tubuhnya yang tidak terbalut kain sama sekali. Jadi, ku putuskan untuk tidak pulang terlalu malam.
Setelah semua data kutanda tangani. Segera ku kemasi barangku dan melajukan mobil sport hitamku menuju apartement.

"Tidak biasanya kau pulang jam segini Dav?"

"Bagaimana lagi? Di kantor aku hanya membayangkan mandi berdua denganmu. Aku tidak fokus pada semua pekerjaan. Ya aku putuskan untuk pulang."

"Mesum." Lembut, pelan tapi aku mendengarnya.

"Apa kau bilang tadi?" Aku pura-pura tidak mendengar perkataanya.

"Tidak. Cepatlah ganti baju."

"Ohhh, apa kau sudah tidak sabar ya mandi berdua denganku sweetheart?"

"Tidaaakkk. Biasa saja!" Kulihat wajahnya berubah menjadi merah diiringi dengan bibir manyunnya.

Segera saja aku ganti baju dan mengajaknya untuk mandi. Dia masih malu-malu untuk menanggalkan semua pakaiannya. Kudahului saja. Kulepas semua pakaian ku hingga benar-benar telanjang. Spontan dia memunggungiku.

"Sudah jangan malu begitu. Wajahmu ketahuan merah sekali coba lihat! Cepat mandi dan siapkan makan malam untuk kita." Godaku.

Perlahan dia mulai melepaskan pakaiannya satu persatu. Hingga akhirnya dia telanjang tanpa terbalut kain sedikitpun. Tubuhnya benar-benar sintal dan indah. Dia mulai mengguyurkan air di tubuhnya. Dan ketika memakai sabun, kulihat dia kesulitan untuk membersihkan punggungnya.

"Apa kau perlu bantuanku Ladie sayang?"

"Tidak perlu." Singkat sekali.
Langsung saja aku rebut sabun itu dan mulai ku bersihkan punggungnya dengan lembut. Terlihat jelas dari matanya dia menikmati sentuhanku. Matanya terpejam. Tidak ku sia-siakan kesempatan ini. Ku balik tubuhnya dan mulai melumat bibirnya.

"Emmhh Dav." Dia mengerang dan membalas lumatan bibirku dengan liar. Setelah lama berpagutan kurasa dia kelelahan.

"Enough Dav, emmhh."
Kusudahi lumatanku dan mulai beralih kelehernya. Tidak lupa kuberikan tanda untuk lehernya yang sangat indah ini.

****

"Sudah kusiapkan makan malam Dav."

"Baiklah. Ayo kita makan." Jawabku dengan menggendongnya ke meja makan. Ladie tersenyum mendongak ke arahku senyuman itu sangat tulus.
Setelah makan kita menonton tv berdua. Aku memeluknya sangat erat seakan-akan tak mau kehilangnnya. Dia pun membalas dengan pelukan yang begitu hangat dan menyandarkan kepalanya di dadaku.

"Aku jatuh cinta padamu Dav." Sontak aku kaget sekaligus senang dengan ucapannya. Ku raih wajahnya dan ku dekatkan dengan wajahku.

"Aku sudah lama menunggumu berkata itu dengan tulus kepadaku Ladie. Aku juga jatuh cinta padamu." Aku melumat bibirnya sebentar dan memeluknya dengan begitu mesra.

Naughty CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang