Assalamu
Alaikum
Alaikum
Yeah
Lagu yang terdengar asing di telinga Fijar terlantun dari player di mobilnya, ia terpaksa mendengar radio karena semua cd musik yang ia punya tertinggal di rumah setelah mencuci mobil tadi pagi.
Fijar gelisah, ia disuruh bundanya menjemput Tania sore ini, sekalian mencari baju untuk pernikahan mereka.
Pernikahan mereka, pernikahan Fijar dan Tania
Kata itu masih aneh bagi Fijar.
Setelah perjalanan yang cukup singkat, karena jarak sekolah Fijar dan Tania yang bisa dibilang dekat, Fijar sampai di depan pintu gerbang sekolah Tania. Ia melihat ke arah pintu gerbang, mencari keberadaan Tania, namun perempuan beralis tebal tersebut tidak ada disana.
Dengan ragu ia mengetikkan nama Tania di Handphonenya, ingin menghubungi bocah tersebut. Ia menarik napasnya dalam, berusaha agar tidak gugup.
Dia bukan gugup karena menyukai Tania, tetapi hanya masih belum mengerti sepenuhnya dengan situasi seperti ini, setidaknya begitu menurut Fijar.
"Gue gak gugup gue gak gugup" Ucap Fijar seraya meletakkan hp di telinganya, sebentar saja sudah terdengar nada sambung.
Sekali..belum diangkat
Dua kali..belum diangkat
Tiga kali..bel-TOK TOK TOK
"Eanjir" Fijar terlonjak kaget melihat seseorang berdiri di samping mobilnya, ia langsung membuka pintu mobil dan menyuruh orang tersebut, Tania, untuk masuk.
"Ngagetin aja lu" kata Fijar sambil melajukan kembali mobilnya ke jalan raya.
"Ngehehehe, maaf, gue baru jalan ke gerbang depan, terus lo nelfon, baru mau gue angkat, keburu gue liat mobil lo, jadinya langsung aja gitu, biar lo nya hemat pulsa" Tania tertawa kecil.
Fijar ikut tertawa, "yehh, gapapa kali, pulsa mah gampang"
Fijar melirik ke arah Tania,
Cantik,
argh apa apaaan sih lo Jar.Sejenak keheningan menyelimuti mereka, Tania sibuk berkutat dengan handphone, bercanda dengan sahabat sahabatnya di Line.
Sedangkan Fijar serius menyetir sambil mengingat ingat jalan yang bundanya beritahu tadi siang lewat telfon.
Lagu Lean On mulai terdengar dari radio, Fijar yang terlalu berkonsentrasi tanpa sadar menggoyang goyangkan kepalanya mengikuti irama lagu.
"Lo ngapain kaya hiasan angguk angguk gitu?" Tania tertawa melihat tingkah Fijar yang cukup parah.
Fijar yang menyadari gerakannya menjadi ikut tertawa, tetapi tawa mereka diinterupsi oleh suara panggilan masuk dari handphone Fijar.
Fijar melihat ke Handphonenya,
Bunda is calling...Ia mengangkat panggilan Bundanya, kemudian melirik Tania sambil membuka mulut dan menyebutkan 'bunda' tanpa suara.
Tania membulatkan mulutnya sebentar kemudian tersenyum kecil.
"Waalaikumsalam, bunda"
.....
"Iya, Tanianya udah dijemput"
.....
"Ga di apa apain bunda"
.....
"Dianya baik baik aja"
.....
"Masih selamat bun.."
.....
"Sebentar lagi nyampe kok bun"
.....
"Iya, sayang bunda juga"Tania langsung tertawa mendengar pembicaraan Fijar dengan Bundanya, ia sekarang tahu Fijar benar benar anak mama.
"Jangan ketawa tai" Fijar mengangkat sebelah alisnya sambil melihat ke arah Tania.
Deg.
Subhanallah..Tania tidak akan muna dalam kasus ini, Fijar benar benar tampan dengan ekspresinya yang tujuannya untuk mengintimidasi, tapi malah menjadi sangat, sangat, lucu.
Sebelum Tania sempat membahas masalah Fijar-si-anak-bunda, mobil Fijar memasuki lahan parkir sebuah toko pakaian formal ternama di Jakarta.
"Ayok"
Fijar menganggukkan kepalanya, mengajak Tania untuk turun.Mereka berdua masuk ke dalam dengan sedikit menjaga jarak, biasalah, malu malu anjing di depan orang.
"Haduu, menantu bunda, Fijar ga ngapa ngapain kamu kan sayang?"
Bunda Fijar langsung memeluk Tania ketika mereka berdua sudah masuk ke dalam."Yakali Bun" jawab Fijar.
"Gapapa, di apa apain, makin cepet nikahnya" sambung Mama Tania. Ia dan Bunda Fijar langsung tertawa.
Ekspresi Tania: O-O
Ekspresi Fijar: 00""Yaudah, ayo, cari baju kalian, nanti telat ke hotelnya" ujar Mama Tania seraya menggiring anaknya ke arah gaun gaun pernikahan.
Setelah beberapa jam yang cukup membuat Tania dan Fijar frustasi karena memilih milih baju, mereka berempat berkumpul kembali di sofa di depan area ruang ganti.
Mama Tania dan Bunda Fijar duduk di sofa, menunggu kedua anak mereka keluar ruang ganti.
Tentu saja, Fijar yang keluar duluan. Ia mengenakan Jas hitam yang benar benar menonjolkan warna rambutnya yang juga hitam pekat. Ia terlihat tampan. Tak lama kemudian, Tania keluar, ia mengenakan dress yhang bisa dibilang sangat klasik namun sangat manis. Dress yang elegan dan simpel tersebut benar benar menunjukan wajah Tania. Dengan sedikit sentuhan bunga berwarna biru di pinggangnya.
Kedua Ibu mereka menggenggam tangan satu sama lain karena rasa bahagia yang tidak dapat dipungkiri.
Fijar cengo melihat Tania, namun ia segera kembali masuk ke dalam ruangg ganti.
"Warnanya belum cocok" teriak Fijar dari dalam. Tania, mamanya, dan bunda Fijar, beserta mbak mbak yang nemenin tertawa.
Menunggu sekitar 10 menitan, Fijar keluar saat Mama Tania dan Bundanya sedang berfoto dengan Tania, ingin mengabari suami mereka masing masing. Ke empat pasang mata, tania, mamanya, bunda fijar, dan mbak mbak menuju ke arah Fijar.
Ia memakai jas berwarna biru senada dengan bunga bunga di pinggang Tania, jika setelan jas tadi membuatnya terlihat tampan, sekarang ia terlihat mempesona.
Tatapan mata Tania dan Fijar beradu sebentar, mereka benar benar kagum akan satu sama lain. Sedangkan ibu mereka dua duanya menggigit bibir, benar benar terharu dengan suasana di ruangan tersebut.
___________________________________
Setelah semua urusan selesai untuk pakaian mereka, Tania kembali ke rumahnya diantar oleh Fijar. Mamanya menolak saat Tania ingin pulang bersamanya, dia bilang 'masih ada urusan', padahal engga.
Tidak ada percakapan antara Tania dan Fijar, namun senyum mereka tidak pernah hilang.
Mobil Fijar menepi di depan rumah Tania, Ia akhirnya membuka suara.
"Tan, gua ga mampir ya"
Tania tersenyum ke arah Fijar,
"Iya, gapapa, makasih ya"
Katanya sambil membuka turun dari mobil."Iya...eh btw Tan" panggil Fijar Sebelum Tania menutup pintu mobil.
"Kenapa?"
"Lo cantik"
Deg,
Bunga bunga cinta bermekaran.______________________________
Maaf pendek,
Maaf lama,
Maaf masi ganjen,
BTW GUA DEDIKASIIN CERITA INI BUAT KAKAK KELAS TERCINTAH(?)YAN HARI INI ULANG TAHUN, 18ocaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married
Teen FictionKisah klise tentang dua murid SMA yang dijodohkan oleh kedua orang tua mereka. Dengan hati yang bahkan masih belum bisa menentukan apa yang terbaik untuk diri sendiri, ditemani tawa karena kebahagiaan di masa remaja.