A Warn
Jeon Jungkook with Kim Ji Hye
and Park Jimin.=========================
"Dimana dia?" gumamku pelan ditengah jalan. Aku sudah menunggu yeoja itu sejak beberapa menit yang lalu. Sekarang pukul 01.25 siang, dia belum juga datang. Padahal sekolah makin sepi. Banyak siswa lain yang memerhatikanku, ada juga yang menertawakanku. Mungkin mereka mengira, aku sedang dihukum tapi guru yang menghukumku melupakanmu dan akhirnya pulang. Aish, apa yang kau pikirkan, Jungkook? Tapi aku membiarkan mereka menertawakanku. Tap.. tap.. aku mendengar suara hentakan kaki. 'Ah, datang juga dia!' pikirku dalam hati. "Akhirnya kau datang juga!" kataku dengan suara yang tidak terlalu keras. "Jungkook, kau pasti haus?" Tunggu, itu bukan suara Ji Hye! Suaranya serak, dalam dan aneh. Beda dengan suara Ji Hye yang lembut, indah dan sedikit keras saat berteriak. Aku membalikkan badanku. Yeoja pendek, menggunakan kacamata dan aneh ini berdiri di depanku. Hwang Taegi, yeoja kelas 10-A yang katanya menyukaiku. Tapi, aku tidak akan menyukainya. Hatiku telah diambil oleh seseorang atau mungkin aku yang menawarkan hatiku padanya. Dia menyodorkanku sebotol air mineral dan saputangan. Yah, aku memang berkeringat dan kekeringan. Aku mengabaikannya. "Kau tahu dimana Ji Hye?" tanyaku akhirnya. "Ji Hye? Kim Ji Hye kelas 10-B?" tanyanya balik. "Ne, aku menunggunya sejak tadi disini!" "Oh, dia sudah pulang dengan sepupunya, Bambam tadi!" jawabnya santai. "Aku sedikit terkejut mendengarnya. "Mwo?!" Taegi mengangguk. "Ah, terimakasih!" ucapku lalu berlari meninggalkannya yang kelihatannya kecewa.
***
"Gomawo oppa! Kau telah menyelamatkanku. Aku tidak ingin bertemu dengannya," ujar Ji Hye lalu memeluk Bambam. "Tentu saja!" jawab Bambam santai lalu meletakkan tasnya di sofa ruang tamu sekaligus ruang keluarga di Seongsu Apartemen tepatnya di ruangan Ji Hye tinggal. "Eits.. Oppa! Kau tidak boleh duduk dulu disitu sebelum mandi," perintah Ji Hye. "Kenapa?" gerutu Bambam seperti anak umur 5 tahun-an. "Karena aku sudah lelah membersihkan semua barang di ruangan ini. Aku merapikan semuanya karena tadi pagi sekali, Soo Hyun oppa menelepon dan mengatakan kalau dia akan pulang hari ini." jawab Ji Hye kesal. "Ah!" "Cepat mandi!" "Geundae..." "Kau kan tahu sebagian bajumu ada disini." Ji Hye menjewer telinga Bambam pelan. "Aw, ya ya!" kata Bambam lalu berjalan mengambil handuk cadangan. Dia hampir akan membuka bajunya didepan Ji Hye. "Ah, Bambam! Jangan buka bajumu disini!" jerit Ji Hye sambil menutup matanya. "Wae? Kan kita bersaudara?" tanya Bambam dengan polosnya. "Sama saja! Buka bajumu atau kulempar tas-mu keluar!" ancam Ji Hye masih menutup mata. "Ya sudahlah!" Bambam pun berjalan menuju kamar mandi. "Kau benar-benar belum berubah!" gumam Ji Hye.
***
"Kenapa yeoja itu tidak datang menemuiku?! Aku sudah mengajaknya dan dia sudah berjanji. Dia kabur, hyung! Itu yang disebut pelarian diri." "Hei, Jungkook tenanglah!" "Dia pulang! Pulang bersama sepupunya sedangkan aku! Aku berdiri ditengah lapangan, berpanas-panasan sampai Taegi muncul! Aku tidak suka!" "Jungkook, easy man!" "Kau tahu apa yang akan kulakukan?!" kataku dengan emosi yang memuncak. Hyung-hyungnya hanya bisa memperhatikannya dengan penuh kebingungan. "I'll catch her!"
>>>>SKIP<<<<
"Ji Hye, mau ke lapangan basket?" tanya Yejin. "Hm... untuk apa?" tanya Ji Hye yang sedang menggambar sesuatu di buku gambarnya. Ji Hye memang suka sekali menggambar. Dia mulai menyukai hobi menggambar sejak umur 4 tahun. Bakatnya turun dari eomma-nya yang seorang pelukis. Eomma-nya sekarang menjadi seorang Fashion Designer terkenal. Dia membiayai banyak orang sebagai penolongnya. Tak heran jika gambar Ji Hye sangat bagus, begitu juga dengan penataan warnanya. "Sebentar lagi ada pertandingan basket antarkelas. Ayolah, kita tidak boleh melewatkannya. Aku ingin sekali melihat Jimin oppa bermain," kata Yejin semangat. "Kamu ini sebenarnya ngefans sama saudaraku atau Jimin-Jimin itu sih?" gerutu Ji Hye. "Semuanya ajalah, hehe..." Yejin nyengir. "Hajiman, aku sedang menggambar!" "Kau bisa menggambar disana!" "Tapi..." "Sudahlah, ayo cepat!" Yejin menarik lengan Ji Hye menuju Sport Hall, lapangan olahraga didalam ruangan milik sekolah.
***
"Hm... ah, duduk didepan situ!" tunjuk Yejin lalu kembali menarik lengan Ji Hye. "Aduh, kenapa harus didepan banget sih?" keluh Ji Hye setelah duduk ditempat. "Sudah, tidak usah berkomentar!" bentak Yejin. "Huh!" Ji Hye kesal dan lanjut menggambar.
Priitt... Pertandingan basket pun dimulai. "Wuah.. Jimin!!" teriakan Yejin menggema di ruangan itu disusul teriakan murid lainnya. Seorang namja dengan rambut berwarna oranye melambaikan tangannya kepada penonton di Hall itu lalu kembali fokus kepada pertandingan. "3 points!" detik-detik pertama dimenangkan oleh grup Jimin alias kelas 10-B. Ya, Jimin memang sekelas dengan Ji Hye akan tetapi Ji Hye tidak mengenal Jimin. Tampak Jimin yang tersenyum kearah Ji Hye. Ji Hye hanya menatapnya aneh.***
Priit.. Priit..
Pertandingan basket dimenangkan oleh grup Jimin. Murid kelas 10-B bersorak kegirangan. Para peserta lomba tadi memasuki ruangan ganti. Jimin meneguk air mineralnya dan mengelap keringatnya dengan handuk kecil yang dibawanya. "Permainan yang bagus, Jimin!" puji teman-temannya. "Ne, gomawo!" "Skor 30-18? Itu benar-benar hebat!" puji yang lainnya. "Oke, oke! Diamlah!" kata Jimin kesal. Dia kembali meneguk air mineralnya dan mengganti bajunya. Setelah ini, ada pemberian hadiah. Hadiahnya untuk satu kelas. "Ayo, Jimin! Kita sudah dipanggil!"***
"Hadiah akan kami serahkan kepada kapten Basket kelas 10-B, Park Jimin!" semua murid didalam Hall itu bertepuk tangan. Jimin maju sedikit lalu menerima hadiah itu. "Kau bisa memilih salah satu dari teman sekelasnya untuk diberi hadiah bonusnya." Memang begitu. Sekolah ini selalu mengadakan pertandingan olahraga antarkelas setiap sekali seminggu. Tiap satu kali pertandingan, akan ada pertandingan yang berbeda. Misalnya, Minggu pertama lomba sepak bola, maka Minggu kedua akan ada lomba memanah. Kelas yang menang akan diberi hadiah menarik dan ketua atau kaptennya bisa memilih salah seorang teman sekelasnya untuk mendapat hadiah bonus. Tak heran, kali ini banyak yeoja kelas 10-B yang mengangkat tangan berharap Jimin memilihnya. Ji Hye tidak tertarik sama sekali. Dia hanya tertarik dengan gambarnya. "Aku pilih..." Hall itu menjadi semakin ribut. "Yeoja yang bermarga Kim" Tentu saja Yejin dan yeoja yang bermarga Kim lainnya sangat senang. Di kelas 10-B, ada sekitar 6 yeoja yang bermarga Kim termasuk Ji Hye. "Yeoja itu adalah..." Jimin sengaja membuat penasaran. "Yeoja yang punya kata-kata Ye dinamanya." Yejin berteriak bersama 2 yeoja lainnya. "Kim..." Jimin menarik nafas. "JI HYE!" Hall itu menjadi sangat tenang. Yejin menatap Ji Hye tak percaya. Ji Hye masih sibuk menggambar. "Um.. adakah yang bernama Ji Hye?" ulang Jimin. Sontak Ji Hye langsung kaget. Buku gambarnya jatuh kebawah. "Ji Hye, kau dipanggil!" bisik Yejin. "A-apa? A-aku?" "Ya, kau!" kata Jimin. Ji Hye menatap Jimin tak percaya. "Ayo, cepat!" desak yang lain. "Aw, oke oke!" Ji Hye berjalan turun menuju lapangan. Semakin dekat jaraknya dengan Jimin. Dan.. dia berhenti 50 cm dari Jimin. Jimin mengambil hadiah bonus itu dan berjalan mendekati Ji Hye. Jarak mereka hanya tinggal 6 cm. Dekat sekali. "Kuserahkan hadiah ini padamu, manis,"
***
"Kenapa kau memberikan ini padaku? Aku bahkan tidak mengenalimu!" kataku pada Jimin disuatu ruangan. "Aniyo, aku hanya ingin memberikan ini padamu!" jawab Jimin santai dan meletakkan kedua tangannya di lehernya. "Tapi kenapa? Kenapa tidak Yejin?" tanyaku lagi. "Yejin? Kim Yejin? Ah, aniyo. Dia tidak cantik." jawabnya. "Berani sekali kau mengejek temanku?!" bentakku padanya. Aku memegang erat hadiah bonus itu. "Aku tidak mengejek. Memang kenyataannya kok!" "Berani sekali kau!" Aku berniat untuk membanting hadiah itu. Dia langsung menahanku. "Hei, jangan!" teriaknya. "Baiklah, mian!" katanya. "Tapi beritahu aku, mengapa kau memberikannya padaku?" tanyaku. "Sebagai sebuah peringatan dari seseorang," "Mwo?"
TBC..
Key, key... Chapter 2 finish.
Maaf ya, kalau sedikit absurd. Karena ide ceritanya keluar dari otak Hyenie tiba-tiba. Ya, Hyenie lagi capek sih, hehe...Baca juga cerita Hyenie yang lain, GRADUATION DAY cast V BTS dan... cast yeoja yang tidak diganti sama sekali, me! Hehehe... Hyenie kan juga berhak untuk berangan-angan. Kekekekeke....
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS AND ME
FanfictionSinopsis Cerita Kim Ji Hye, seorang yeoja berumur 18 tahun yang tinggal di Busan, Korea Selatan pindah ke Seoul dan tinggal bersama kakak lelakinya, Kim Soo Hyun, seorang aktor terkenal. Dia bersekolah di sekolah yang sama dengan saudara sepupunya...