Cerita ini terinspirasi dari video di facebook yg author nonton. Klo ad yg tahu komen ye... author lupa namanya
Okhey...Let's imagine......
●
●
●
●
●
●Suatu hari, hiduplah seorang pemuda. Pemuda ini tinggal di keluarga yang kaya, namun pemuda ini kakinya timpang.
Keluarganya yang berkasta tinggi, tentu saja tidak menerimanya dengan baik. Walaupun kebutuhannya terpenuhi. Hidupnya tidaklah bahagia. Dia tinggal di sebuah rumah yang sederhana, sendirian. Keluarganya hanya mengirim uang di rekeningnya
Suatu hari yang cerah. Pemuda ini memutuskan untuk berjalan-jalan. Dengan susah payah ia berjalan dengan kedua tongkat di tangannya.
Ia berjalan, berjalan, dan berjalan. Orang-orang melohatnya dengan pandangan yang terkesan jijik. Meskipun penampilannya seperti mereka, orang cacat tetaplah cacat
Lalu karena tidak tahan dengan sikap orang-orang terhadapnya, pemuda itu memutuskan untuk pulang. Saat perjalanan pulang,karena terburu-buru kunci rumahnya terjatuh. Pemuda tersebut kebingungan.
Jika dia orang normal tentu mudah baginya. Namun dengan kedua tongkat dan kaki timpangnya ini tidak akan mudah.
Pemuda tersebut memanggil seorang biarawati yang kebetulan lewat
"Permisi nona. Bisakah anda membantu saya mengam..."
Belum selesai ia berbicara biarawati itu sudah pergi meninggalkannya. Pemuda itu mendesah.
Lalu ia melihat seorang berpakaian formal. Dengan setelan jas dan dasi merah
"Permisi," katanya lagi. Pria itu menoleh
"Bisakah anda membantu saya mengambil kunci itu?" Katanya dengan nada yang sopan
"HAH! KAU PIKIR SIAPA KAU? BERANI SEKALI MENYURUH AKU!" Kata pria itu berteriak
"Maaf tuan. Aku hanya meminta tolong." Balas pemuda itu dengan tertunduk
"DIAM KAU GEMBEL! URUSI SAJA URUSANMU SENDIRI!"
lalu pria itu pergiPemuda itu semakin kecewa dengan perlakuan orang orang terhadapnya.
Kepalanya menunduk. Pemuda itu berusaha menahan air matanya. Lalu ia melihat tangan yang menyodorkan kunci itu padanya.
"Maaf. Apa ini kuncimu?" Tanya gadis itu sembari menyodorkan kunci itu.
"Iya terima kasih" pemuda itu mengambil kuncinya dan melihat gadis itu. Jelas sekali bahwa gadis itu adalah pengemis dan mungkin umurnya setara dengan anak SMP.
Gadis itu lalu tersenyum dan beranjak pergi.
"Tunggu..." cegah pemuda itu.
"Ada apa tuan?"
"Kau sudah menolongku. Setidaknya aku hatus membalasmu." Penuda itu lalu mengambil dompetnya dan memberikan uang seratus ribu rupiah
Gadis itu menerimanya dengan ragu. Namun pemuda itu tersenyum, dan gadis itu ikut tersenyum "terima kasih tuan"
Mereka lalu pergi ke arah berlawanan.
Beberapa bulan kemudian keluarga pemuda itu diliputi duka. Sang kepala keluarga meninggal. Dan sang istri menjadi gila lalu bunuh diri.
Saudaranya pergi entah kemana. Pemuda itu menjalani harinya dengan depresi. Ia jatuh miskin dan bahkan dijual oleh asisten ayahnya untuk dijadikan budak.
Hidupnya semakin melarat setelah majikannya membuangnya.
Dia kemudian menjadi pengemis di negeri orang. Tak ada seorangpun yang ia kenal. Setiap hari dia hanya mengharapkan bantuan orang lain.
Suatu ketika. Seperti biasa pemuda ini mengemis. Lalu sebuah kunci jatuh didepannya. Seorang wanita tampak kebingungan mencari kuncinya.
Pemuda itu mengambil kunci itu
"Permis apa ini kuncimu nona.""Ah... iya terima kasih" wanita itu lalu melihatnya dengan saksama
"Tuan. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya wanita itu
"Kurasa tidak" jawabnya
"Apakah anda pernah memberi uang kepada gadis miskin yang membantu mengambil kunci anda?"
"Iya. Tapi itu sudah lama."
"Akhirnya... saya bertemu dengan anda tuan. Saya adalah gadis itu."
Pemuda itu tampak terkejut
"Saat anda memberi saya uang. Saya pakai untuk membeli makanan dan bunga. Waktu itu saya akan mengunjungi makam orang tua saya. Namun makam itu telah digusur. Jadi saya menjual bunga itu, mendapat uang dan saya menjual lagi. Dan sekarang saya pemilik toko bunga. Dan itu salah satu cabangnya." Sambil menunjuk toko yang berada di belakangnya
Pria itu membisu. "Tuan. Ikutlah dengan saya. Sekarang saya akan menolong anda"
Wanita itu mengulurkan tangannya dan disambut pemuda itu.
Sejak saat itu. Pemuda timpang itu menjalani hidup yang lebih baik. Dan toko bunga itu berkembang
Beberapa tahun kemudian mereka menikah dan mempunyai dua orang anak
Mereka hidup dalam kebahagiaan dan cinta. Hidup yang diimpikan seorang pemuda timpang inipun terwujud
The End
Gimana ceritanya? Terlalu mudah ditebak? Hehe~
Komen ya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Sides Of Life (One Shot Stories)
KurzgeschichtenCerita dari berbagai sisi kehidupan, dengan permasalahan masing-masing. Slow update!