CUTTED--PICNIC AT JUNG's

2K 204 6
                                    

PICNIC AT JUNG'S RESIDENCE.

*Jejung's talk with Junhon*

Namja cantik itu mengulas senyum lembutnya, memandang putra bungsunya yang sedang sibuk memasukkan macaroon berwarna ungu ke dalam mulut mungilnya.

  "Sekolah Hon otte?" Tanya Jaejoong lembut.

Namja cherry itu menyunggingkan senyum manisnya seraya menjilat bibirnya.

    "Baik, Hon punya banyak teman di sana. Tapi Jae Hyung selalu marah kalau Hon bermain dengan mereka" Sahutnya.

  "Eoh? Hyungmu tidak berubah, lucu sekali hm?"

  "Hehehe, Hon sayang Hyung!"

  "Hanya Hyung? Umma Appa otteyo?"

  "Ungg, Hon sayang Umma, Appa, semuanyaaa~"

Jaejoong terkekeh geli. Ia mengangguk dan menyesap tehnya seraya memperhatikan beberapa anak-anak yang sedang bermain di halaman belakang kediaman rumahnya.

  "Hon sudah tahu mau hadiah apa untuk Natal nanti?" Tanya Jaejoong lagi.

  "Um! Hon mau Umma, Appa, Jae Hyung, Ju Nuna, Yun Hyung, dan semuanya tetap sayang Hon sampai kapan pun" Ujar Junhon memperlihatkan deretan gigi susunya.

  "Itu bukan hadiah, Hon, bagaimana kalau robot gundam?"

  "Ani! Ani! Itu hadiah Hon! Hon mau ituuu! Mau ituuuu~~!"

Aigoo.

Jaejoong terkekeh kecil sekarang. Ia mengacak gemas rambut cokelat putranya dan mengangguk pelan.

  "Aish, anak Jung Yunho ini, manja sekali hum?"

  "UMMMAAAAA~~~~!"

  "Nee neee arasseo arasseo" Junhon mendengus. Mempoutkan bibir cherry-nya kesal.

Ummanya terkadang menyebalkan.


#VerryBerryShortFic


*Jejung's talk with Jaeho*

Junhon sudah melompat dari kursinya dan berlari menyusul sepupu-sepupunya yang masih bermain di bawah pohon. Tidak mengacuhkan Jaeho yang kini menggantikan dirinya.

  "Apa saja yang kau lakukan di sana?" Tanya Jaejoong seraya mengarahkan kedua mata besarnya tepat pada seluruh anggota keluarga besarnya yang sedang berkumpul di bawah pohon.

Jaeho yang baru saja selesai menenggak minumannya menaikkan alis. Ia duduk di hadapan Jaejoong dan mencomot sepotong macaroon berwarna ungu, persis seperti kembarannya.

  "Biasa Umma, apalagi selain mendengarkan curhatannya Sooji?" Sahut Jaeho tersenyum.

  "Ah, semakin dekat dengannya hum?" Gumam Jaejoong tersenyum.

Jaeho terkekeh.

  "Tentu saja~ Kami sahabat sejak lahir! Lagi pula, bisa apa Soo tanpaku, Umma"

  "Kalau begitu tidak masalah kalau Umma dan Junsu Jumma menjodohkan kalian hm?"

  "MWO? Sirheo! Sirheo!" Jaejoong tersenyum geli

  "Tapi bukankah kalian sangat dekat? Kenapa menolak?"

  "Dengar ya Umma, JaeJae dan Sooji hanya sebatas sahabat! Pokoknya Junhon tidak tergantikan!"

CUTTED--PICNIC AT JUNG'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang