Hari ini berjalan biasa, tapi jujur, hatiku terasa berat karena harus meninggalkan Geneva, dan seisinya. Aku memiliki cukup teman disini, manusia, tumbuhan, binatang, maupun yang bukan manusia. Tak terasa, 1 blok lagi aku akan menuju rumah, ya "Rumah" yang 2 hari lagi akan ku tinggalkan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Im home!" Ucap ku sambil menjatuhkan diriku ke sofa. "Ya Tuhan! Kemana semua makhluk dirumah ini?!" Tidak ada jawaban, aku pun lari ke kamar ku dan tidur.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Astaga! Perawan macam apa kau ini?! Aku tahu kau lelah, tapi tidak berarti kau bisa seenaknya tidur dan meninggalkan sepatu kotor mu itu di depan pintu!" Shit, ibuku baru pulang, ya, memang aku selalu salah di mata ibuku. Fucking shit! Benarkah? Ini pukul 5 pagi? Aku mencoba bangun dari "permanent slumber" ku, dan mengingat ngingat apa yang terjadi sebelum aku tertidur. Ibuku menatap sinis di palang pintu kamarku, ia terlihat seperti bartender yang ada di film Shrek. "Oke oke, aku baru saja pulang, lalu kubuka sepatuku lalu aku berbaring sebentar di sofa lalu aku ke kamar dan tidur, that's it" kata ku sambil berjalan ke kamar mandi dan bersiap untuk sekolah, "Fine! Ada bonus untukmu, makan malam dan sarapan sudah ibu satukan" ibuku menutup pintu kamar dan aku kembali ke kamar mandi untuk mandi, ya tuhan pasti kalian ke kamar mandi untuk mandi, bukan untuk sarapan, kan?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Jangan lupa pamit kepada teman-temanmu dan guru-gurumu dan penjaga kantin disana, ok? Aku akan menjemputmu lebih awal karena kau harus mengurus surat-surat untuk pindah, bukan?" Aku menganggukan kepalaku dan menutup pintu mobil dan lari ke kelas.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Yeah, aku harus pindah besok, kuharap London akan baik untukku" kataku sambil menaikkan bahuku, "I hope so Lilly, kau bisa mendapatkan kekasih yang tampan disana, kudengar pria dari Inggris banyak yang tampan, ahh..." jawab Kris sambil menyenggol bahuku dan pergi meninggalkanku. Aku kembali ke kelas dan berpamitan dengan semua guru dan teman-teman ku. Tak lama Iphone ku bergetar, terpampang nama "Mom" di layarku, "ya aku menuju ke parkiran" aku bergegas dan mengucapkan perpisahan terakhirku dengan teman-temanku. Setelah berpamitan, aku lari menuju tempat parkir dan ibuku sudah menunggu disana dengan syal ungu menyala nya di lilitkan di lehernya, "Ready, hun?" aku hanya mengangguk dan masuk ke mobil.
Here we go