Mobil ini memasuki komplek perumahan yang sangat mewah, Mobil-mobil mewah seperti Porsche, Alfa Romeo, Ferrari terparkir rapi di sepanjang jalan, ditambah dengan susunan pohon-pohon cemara dan pohon kelapa yang membuat daerah ini semakin elegan. Dari jauh kulihat rumah bercat putih dengan aksen kaca, rumah ini sedikit berada di atas , lebih tinggi dibanding rumah-rumah lainnya, mobil kami semakin dekat ke, rumah tadi? Itu rumah Harry? Astaga dia kaya sekali! Kira-kira 100 meter lagi, kami sudah mendengar dentuman musik dance, dan banyak sekali mobil-mobil yang, gila! Mereka dimodifikasi, mobil yang sudah mewah, lalu dimodifikasi! Orang-orang keluar dari mobil masing-masing. "Well well well, here we are!" Teriak Cassie, teman-temanku ini gila! Apa pekerjaan orangtua mereka? Sampai-sampai mereka difasilitasi gila-gilaan! "Ayo Lilly, kau akan liar malam ini, aw" ujar Tayla sambil menjilat bibirnya, kinda whore. Cassie memarkirkan mobilnya di dalam rumah Harry, parkirannya saja di basement, seperti, Mall? Cassie mematikan mesin mobil dan menjentikkan kepalanya padaku untuk keluar. Musiknya sangat keras, kurasa kupingku akan pecah dan terbelah dua, Tayla dan Cassie menuntunku seolah-olah aku akan hilang di tengah kerumunan. Pintu masuknya sangat besar, bercat putih dengan aksen kayu dan ukiran-ukiran khas Roma, pintunya terbuka lebar, terlalu lebar, ketika kami masuk, damn wow! Penuh lautan manusia yang sedang bergoyang, bercumbu, menenggak vodka, dan, itu Niall! "Aku akan bertemu Niall, thanks Cassie, Tayla!" Aku setengah berteriak karena musik gila ini melewati mulutku, "kita akan bertemu lagi DISINI setelah pesta selesai, ok?" Tanya Cassie, kau tak perlu menekankan kata "Disini" karena aku bukan anak kecil, for God's sake! Aku berterimakasih pada Cas dan Tay, lalu beranjak ke Niall.
"HEY NEIL!" teriakku, ia tidak menengok, ia sibuk dengan botol liquor nya, aku mengambil tempat di sebelahnya, kursi bulat tanpa senderan ini menakutiku, aku takut jatuh, bagaimana pula aku naik ke kursi dengam leher yang tinggi ini dengan sepatu heels hitamku ini? Aku menepuk pundak Niall, dan ia berbalik, "Lilly, aku pikir kau tak akan datang! Duduklah, biar kubantu!" Teriak Niall tepat ke wajahku, well thanks Neil. Aku dan Niall menghabiskan kira-kira 4 gelas vodka, well, aku cherry vodka, jujur saja, ini bukan kali pertama aku meminum minuman seperti ini, aku memulainya ketika aku kelas 3 smp, jika ibuku tahu akan dibunuh! "Aku pusing, kukira aku terlalu banyak minum" kataku sambil memegang kelapaku, "kau mau beristirahat? Well, Frat ini memiliki banyak kamar, dimana Kebanyakan dari mereka kosong, ayo" jadi, ini, Frat? Oh jadi rumah yang bermodel seperti ini namanya Frat, note it! Lenganku ditarik oleh Niall melewati puluhan orang mabuk, smells like shit, kami menaiki tangga yang melingkar dan ini membuatku semakin pusing, ketika kami sampai di lantai atas, woah, banyak sekali orang yang bercumbu, sampai paha mereka dinaikkan keatas pinggan si pria, my eyes. Aku memasuki satu kamar, yang besar, bernuansa ungu dan berkesan mesum, ew. "Ah, terimakasih Neil, aku akan tidur sebentar sampai pusingku hilang" kataku, tetapi Niall menutup dan mengunci pintunya, what the h-, pikiranku terpotong ketika tiba-tiba Niall mendorongku ke kasur yang besar ini, sekarang aku berada di bawah Niall, wajahnya sangat dekat denganku, aku memang mengakui ia lucu dan manis, tapi i-, lagi-lagi terpotong, Niall dengan kasar melumat bibirku, shit lipstick ungu mahalku akan luntur, tapi aku tidak bisa melawannya, malah membalas ciumannya, aku yakin ini pasti dar i efek alkohol. "Kau panas, sangat panas!" Ia berdiri didepanku sambil menggoresan jempolnya ke bibir bawahnya, kau juga panas Neil. Ia membuka kancing kemejanya, dan ia melemparnya ke sembarang tempat, ketika ia akan berjalan ke arahku, aku mendengar lagu Girls Like yang dinyanyikan oleh Tinie Tempah! Aku berdiri dari kasur dan, "tunggu Neil, ini lagu favoritku! Tunggu sampai lagunya selesai!" Teriakku sambil mengangkat tanganku seperti lunatic, Niall hanya menatapku aneh, aku tahu aku merusak momen ini, aku menggoyangkan pinggangku ke kanan dan ke kiri, sambil jari telunjukku kunaikan keatas, kepalaku ke kanan kekiri sesuai irama, "oh, cmon Lilly, aku sudah tidak kuat" Neil mendorongku perlahan ke kasur, fuck, bulu dadanya membuatku menyala!
"Tunggu, apa kau perawan?" Perawan, realita menabrakku, aku masih perawan, dan aku tidak akan melepaskannya kepada orang yang tidak aku cintai, apa Niall mencintaiku? Tidak, karena ia hanya ingin bersenang-senang. Aku hanya pernah melakukan sesi Make out saja dengan mantan kekasihku, tapi aku masih perawan, demi Tuhan! Alkohol ini membuatku gila! Mengapa aku membiarkan Niall untuk menciumku, dasar bodoh! Aku kesini memang mengenakan pakaian yang menggoda, tapi aku sungguh tidak bermaksud untuk melakukan hal yang tidak-tidak, aku hanya ingin minum, menjadi perhatian orang lain, tertawa dan melupakan masalah-masalahku.
Aku mendorong Niall dan turun dari kasur dengan buru-buru, "apa masalahmu? Kembalilah Lilly!" Teriak Niall dari kasur, aku berlari kearah pintu dan lari kebawah untuk mencari Cassie atau Tayla. Ketika aku sampai di lobby rumah yang besar ini, aku terjebak didalam lautan manusia, mereka semua wasted, sama sepertiku. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi keluar untuk menghirup udara segar, dingin lebih tepatnya.
"Kau sendiri?" Aku mencari sumber suara itu, di taman ini gelap, well, remang-remang, sehingga kau tidak akan mudah melihat suatu objek. Terdengar suara daun kering yang diinjak, dan langkah kaki itu semakin dekat, "siapa kau?" tanyaku, dan lampu taman yang berada di seberangku ini memperjelas wajah si pria misterius ini, "Jesus! Harry!" Terikkau saat langkah Harry mendekat, ia berada di seberangku dan wajahnya terlihat terang dari lampu taman itu. "Apa yang kau lakukan diluar? Ini sangat dingin, lho, bahkan kau hanya menggunakan jaket minim seperti itu, perutmu akan beku" ucapnya sambil mendekat ke arahku dan duduk di sebelahku, "aku, a...a-aku mual, itu saja" jawabku gugup, aku tidak mungkin menceritakkan hal tadi kepada Harry, lagipula apa yang ia lakukan di taman? "Apa yang kau lakukan di sini?" "Aku mencarimu" aku mau menjawabnya tapi ia melanjutkan "Niall bilang kau lari darinya, ada apa? Oh, aku tahu kau disini dari Jai, ia melihatmu lari ke taman tadi" great, Niall pasti bercerita pada Harry tentang kami tadi.
Mau pada dilanjutin kaga? Vote apa, kalo dapet 5 vote gua lanjutin, kalo ga, ya suruh temenlu vote ff ini, thx cabbages!💗💕❤🐨🐨🐨🐨
Love,
Zoya