first meet

1.1K 26 2
                                    

aku menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa, hari ini ada meeting dan aku bangun kesiangan. bisa kubayangkan bagaimana kesalnya kakak karena aku datang terlambat. ya, aku bekerja di perusahaan kakak sebagai sekretarisnya. namaku kiana debora collin. aku anak ketiga dari pasangan mom lilly dan dad leo collin. aku mempunyai dua orang kakak laki-laki. kakak tertuaku max collin dan kakak keduaku alex collin. masing-masing dari mereka sudah mempunyai perusahaan sendiri. sedangkan aku??
dad dan kakak-kakak protektif itu tidak mengizinkanku bekerja sendiri mereka tidak mau jika aku berada di luar pengawasan mereka. dan jadilah, aku menjadi sekretaris kak max. baiklah karena perkenalan sudah, kita kembali ke topik awal.
di dapur aku melihat mom dan beberapa asisten sedang memasak. akupun menghampirinya,
"pagi mom." ucapku sambil mencium pipinya.
"pagi sayang, apa kau terlambat bangun?? dan jangan katakan kau terlambat bangun karena keasyikan bermain game." ucap mom dengan menyipitkan mata. aku hanya terkekeh,
" oh, ayolah mom. aku benar-benar bosan semalam. lagipula aku jarang sekali bermain game. akhir-akhir ini pekerjaan kakak sedang sangat padat." keluhku memberi alasan.
"baiklah sayang, kau memang pintar sekali mencari alasan. tapi sebaiknya kau cepat berangkat dan semoga kau mempunyai alasan yang bagus untuk menghadapi kakakmu." ucapan mom membuatku tersentak dan teringat kalau aku sedang terburu-buru saat ini. "oh!! ya ampun mom, kenapa kau tidak mengingatkanku kalau aku sedang terburu-buru tadi." kataku panik.
mom tertawa, " mana mom tahu kalau kau sedang terburu-buru tadi."
"baiklah-baiklah. kalau begitu aku berangkat mom, i love you." kataku mencium pipinya dan dengan setengah berlari keluar rumah.
"hati-hati dijalan sayang!!." teriak mom.
"ya!!!".
aku segera masuk kedalam mobil "yang cepat ya pak! saya sudah terlambat." kataku pada pak joko sopir pribadi papa yang ditugaskan mengantar-jemputku selama ini." siap non!!" katanya sambil mulai menjalankan mobil.
****
sesampainya dikantor Collin Company kia segera turun dari mobil dan berlari kedalam kantor setelah mengucapkan terima kasih pada pak joko dan mengatakan untuk tidak menjemputnya karena ia akan pulang dengan kakaknya. dia memasuki lift dan menekan lantai 40 karena disanalah ruangan kakaknya berada. kia menunggu lift dengan gelisah sambil memikirkan akan memberi alasan apa pada kakaknya. kakaknya bukan orang yang mudah marah, dia selalu pandai dalam mengendalikan emosinya. tapi tetap saja ia gelisah, karena meeting kali ini sangat penting. kerja sama dengan salah satu perusahaan terbesar dunia, tentu saja tidak akan mereka lewatkan. "ting!!!" suara lift menyentaknya dari lamunan. kia segera keluar dan berlari menuju satu-satunya ruangan dilantai ini. ruangan paling ujung dengan pintu kayu besar yang terlihat sangat mewah. sesampainya didepan ruangan kia berhenti dan mengatur nafasnya yang naik-turun akibat berlari tadi. kia membuang napasnya perlahan. setelah ia merasa tenang ia pun masuk kedalam ruangan. "cklek!!"
dua orang pria yang sedang serius merundingkan sesuatu itupun menoleh bersamaan kearah pintu. dan disanalah mereka melihat seorang gadis berdiri mematung membelakangi pintu dengan kepala menunduk. " ma..maaf. saya terlambat." ucap gadis itu.

Pov ( Kia )
"ma..maaf. saya terlambat." kataku gugup dengan kepala masih menunduk. ruangan masih hening beberapa saat setelah aku mengatakan kalimat itu. aku masih belum berani mengangkat kepalaku, takut menghadapi mata tajam kakak. kemudian kudengar langkah kaki mendekatiku. aku mengangkat kepalaku saat merasakan kepalaku ditepuk dengan lembut oleh orang didepanku. "ka..kak.." ucapku menggantung setelah melihat yang menepuk kepalaku adalah kak max. ia menatapku tajam, namun saat melihat raut ketakutanku tatapannya pun melembut dan ia menghela napas pelan. "tidak apa-apa, kakak tidak marah padamu. sekarang ayo kita duduk sepertinya kau kelelahan sekali dan sangat berkeringat. kau pasti berlari kan kesini tadi???" ucapnya dengan nada tidak senang dan mata menyipit. aku hanya mengangguk sebagai balasannya. kak max menghela napas dengan perlahan dan membawaku duduk di sofa. dan baru kuingat bahwa kakak sedang meeting tadi. akupun melihat siapa yang akan menjadi partner kami kali ini dan. oh!!! dia begitu tampan dengan bibir penuh yang begitu menggoda, rahang yang tegas, hidung yang mancung dan mata yang tegas yang saat ini sedang memandangku. aku tersentak!!! ia memandangku dengan begitu intens dan sepertinya dia juga sedang menilaiku terlihat dari gerakan matanya dan saat mata kami saling berpandangan, "deg!!!."
aku menelan ludahku dengan susah payah. kami masih saling berpandangan sampai suara kakak mengalihkan perhatianku darinya.
"oh sayang, lihatlah kau begitu berkeringat. sudah berapa kali kukatakan padamu untuk tidak berlari, hem? aku tidak ingin kau kelelahan seperti ini apalagi sampai terjatuh. kau dengar itu anak nakal!!! kau diam disini, aku akan mengambilkanmu minum sebentar." kata kakak sambil mengelap keringatku dengan sapu tangannya. aku hanya bisa menangguk pasrah sebagai jawabannya jika sikap over protektif kakak keluar.
" dan rey maaf aku harus menginterupsi rapat kita sebentar. aku harus mengurus anak nakal ini dulu." ucap kakak pada partner kami. sepertinya kakak sudah kenal dekat karena memakai nama panggilannya. kak max meninggalkan kami berdua dan masuk kedalam salah satu pintu diruangan tersebut yang merupakan kamar pribadinya. disana terdapat kulkas kecil, mungkin dia akan mengambilkanku minum dari sana.
ruangan menjadi hening setelah kakak memasuki ruangan itu. aku yang biasanya mudah mengajak bicara orang, saat ini entah kenapa aku seperti kehilangan seluruh kata-kataku. aku bisa merasakan kalau dia terus melihatku dengan intens dan itu membuatku gugup setengah mati. untung saja kakak segera kembali dengan membawa dua minuman kaleng dan satu air mineral yang kuyakin pasti itu untukku.
aku menghela napas lega karena selamat dari tatapan pria di depanku ini.
" maaf menunggu lama." ucap kakak. kak max menyerahkan air mineral itu padaku dan aku segera meminumnya karena merasa begitu haus.
" oh ya ampun!! maafkan aku sepertinya aku belum memperkenalkan kalian berdua." kata kak max kemudian ia melihatku. " sayang perkenalkan ini reynald Schwarzenegger dia akan menjadi partner kita selanjutnya dan rey, perkenalkan ini adikku sekaligus sekretarisku kiana debora collin." kakak berkata sambil tersenyum dan mengelus pelan kepalaku. kami saling berjabat tangan, ia menggenggam tanganku dengan sedikit kuat dan memandangku intens. "se..selamat bergabung dengan kami." ucapku gugup karena tatapannya yang membuatku merinding. ia tersenyum tipis dan itu sanggup membuatku menghela napasku beberapa saat karena terpesona. oh ya ampun dia sangat tampan!!! ucapku dalam hati.
                        ***

hai!!! aku writer baru di wattpad, jadi maaf banget kalau masih banyak typo dan sebagainya. tolong ditandai ya!!!
terimakasih.

I'M YOURS MR. POSSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang