DANGEROUS BOY

Author : Jikyung Lee a.ka Dian Herdayanti

Cast : Cho Kyuhyun

Jikyung Lee

Genre : Romance/Triller

Ini terinspirasi dari mimpi Author Lee, gag tau ada angin apa ampe mimpi kayak gini..ckckck

##########

Aku menatap beberapa pekerja yang hilir mudik mengatur perabot cafe. Appa mengizinkanku membuat cafe dilantai satu rumah kami. Aku sangat senang, sungguh ini adalah mimpiku sejak dulu. Mempunyai cafe sendiri.

"Eotthe? Kau suka?" Tanya Donghae oppa yang sejak tadi berdiri di sampingku.

"Tentu!! Ini juga berkat bantuan oppa dan Kyuhyun oppa. Kalian benar-benar kakak terbaik!!" Hebohku sambil memeluk Donghae oppa, kakak kandungku. Kulirik Kyuhyun oppa yang bersandar didinding dengan gaya angkuhnya, tersenyum tipis menatapku sebelum mengalihkan tatapannya kembali kearah para pekerja itu. Akupun melakukan hal yang sama, kembali melihat cafe baruku. Sungguh luar biasa, bertema sweet home dengan dekorasi yang membuat para tamu merasa berada di rumah sendiri. Nyaman dan tenang. Aku tak bisa berhenti tersenyum melihatnya. Kulirik kembali Kyuhyun oppa sahabat terbaik Donghae oppa yang berada di belakang kami namun ia sudah tak berada di tempatnya. Kemana dia? Apakah dia sudah pulang?? Akh, sudahlah..mengapa aku memikirkannya. Aku harus menata cafeku!

"Oppa kebelakang sebentar.." Aku mengangguk sebagai jawaban untuk Ya pada Donghae oppa dan diapun berlalu. Aku masih menikmati memandang cafeku yang indah namun karena lelah seharian membantu menata cafe, aku akhirnya kembali ke atas untuk beristirahat. Hari yang melelahkan! Tapi besok akan lebih melelahkan lagi karena hari pertama cafeku di buka! Fighting!! Gumamku pada diri sendiri. Aku masuk kekamar dan tanpa sadar terlelap begitu saja.

_o0o_

~Author Pov

Jikyung terbangun karena merasa tenggerokannya begitu kering. Dengan malas ia bangun dari peraduannya dan berjalan menuju dapur, belum ia mencapai dapur dahinya mengernyit merasa aneh dengan kondisi rumahnya yang terlalu sepi.

"Kemana semua orang? Jam berapa ini?" Ji menatap jam yang bersandar didinding 09.00 PM. Baru jam sembilan tapi kenapa rumahnya sangat sepi? Pikirnya. Ia berjalan kekamar sang kakak Lee Donghae, mengetuk pelan namun tak ada yang menyahut. "Apakah oppa sudah tidur? Untuk ukuran pria yang suka begadang tidakkah jam 9 masih pagi untuknya?" Karena rasa penasaran yang besar Ji membuka pintu kamar sang kakak namun yang di lihatnya semakin membuatnya mengkerutkan kening.

"Oppaaaa!!! Kau dimana??!!" Panggilnya karena tak menemui sang kakak di dalam kamar. Tidak biasanya Donghae keluar tanpa memberitahunya. Ji melangkah kekamar orang tuanya. Pintu kamar tersebut sedikit terbuka membuat Ji bisa melihat dan mendengar apapun yang ada di dalam kamar orang tuanya.

"Bagaimana sekarang?" Ji menghentikan langkahnya saat hampir mencapai hangsel pintu. Itu bukan suara appa ataupun eommanya. Siapa? Siapa yang ada di dalam.

"Kita hanya membutuhkan gadis itu!" Ji mngintip melihat seorang pria dan wanita yang seumuran Donghae tengah bercakap serius. Ji mengalihkan tatapannya kesekeliling kamar yang bisa di jangkau matanya.

"Hmmpp.." Hampir saja ia berteriak. Itu appa, eomma dan oppanya tengah berbaring lemah tak berdaya di lantai yang dingin dengan darah berceceran! Apakah mereka dibunuh?? Tidakkk!!! Bagaimana ini? Appa!! Eomma!! Oppaaa!!! Seluruh tubuh Ji menggil ketakutan, air matanya mengalir begitu saja. Ji kembali teringat percakapan perampok itu.