part 2 perjanjian aneh

170 5 6
                                    

Setelah minta maaf aku pun langsung memperkenalkan diriku

"Kenalin nama gue Nadya putri pertiwi. Kalian semua bisa manggil gue nadya. Dan satu lagi gue itu masih jomblo loh hehe". Aku pun memperkenalkan diri dengan tawa diakhir perkenalan ku. Ku lihat wajah Alex dan dia hanya menggeleng melihat sikap ku.

Tak lama setelah aku berkenalan datang seorang cewe putih tinggi cantik ya lumayan lah mukanya.

"Eh lex gue mentorin sama lo kan?". Tanyanya kepada Alex

"Hmm" jawab Alex singkat

Kulihat wajah itu cewek yang tadinya ceria menjadi sedikit ditekuk.

Acara pun dilanjutkan hingga siang dan waktunya jam makan siang kami semua dibubarkan sementara untuk beristirahat dan mengisi perut kami.

Aku berjalan menuju kantin untuk membeli minum karna yang kurasakan sekarang hanyalah haus setelah sekian lama dijemur dibawah teriknya matahari.

Brukk.

'Ohh ya tuhan gue baru aja nabrak orang dan omg minuman gue tumpah dibajunya'.

Ku angkat wajahku keatas dan OMG yang gue tabrak kak Brigita orang yg tadi mentorin gue. Kak Brigita itu terkenal banget sama judesnya.

"Ehh bego lo gk punya otak lo! Kalo jalan tuh mata lo dipake jangan dipajang doang lo liat gk nihh baju gue basah semua".
Ucap kak Brigita dengan mata melotot kearahku dengan muka yang sangat menyeramkan.

"Maaf kak saya gk sengaja". Jawabku sambil menundukan wajahku menahan malu karna sekarang semua orang yang berada dikantin mengalihkan perhatian kekami berdua.

"Mangkanya jadi orang gk usah pecicilan. Sekarang gimana nih gue masih ada acara nanti terus gue juga gk bawa baju gue juga gk bawa baju ganti dan sekarang baju gue basah." Teriaknya didepan mukaku

'Duhh nihh orang malah curhat-_-'. Gumamku dalam hati.

"Ehh kencur jangan diem aja lo".

Tiba-tiba sesosok laki-laki datang menghampiri kami

"Lo kenapa bri?". Tanya lelaki itu dan ternyata dia kak Alex.

"Nihh si bocah kencur ini udh numpahin minumannya ke baju gue". Jawab kak brigita kesal sambil menatapku dengan sinis.

"Yaelah bri cuman ketumpahan jus jeruk aja lebay banget entar juga kering". Guman kak alex kepada Si Brigita nenek lampir itu.

"Lahh kok malah belain dia suh lex gue kan temen lo".

"Gue gk belain siapa-siapa lo aja yang terlalu lebay cuman ketumpahan jus jeruk pake marah-marah. Lagi pula baju lo kan warna hitam jadi nodanya gk mungkin kelihatan". Jelas alex kepada brigita.

Dan setelah alex menjelaskan kepada brigita dia langsung menarik tanganku. Aku pun mengikuti dia yang sedari tadi menarik tangan ku.

Ternyata aku ditarik oleh kak alex ketaman kampus namun pas kita sampai ditaman kampus dia langsung menghempaskan tangan ku dengan kasar. Aku pun cuman menggerutu gk jelas dan kuharap dia gk denger namun ternyata dia masih mendengernya dengan jelas.

"Hey kau pikir aku gk denger kamu ngatain aku "dasar beruang kutub gk punya hati" ya kan?!"

"...egh-hmm hehe bukan ngatain kakak kok. Suer deh". Jawab ku sambil mengacukan jari telunjuk dan jari tengah ku.

"Hmm kak?!"

"Ada apa?" Tanyanya dengan nada dingin.

"Gpp kok cuman mau bilang makasih aja sama yg tadi dikantin."

"Hmm."

Habis itu hening seketika. Cukup lama dan aku pun makin resah dengan suasana cangung seperti ini akhirnya aku memutuskan untuk balik ke barisan.

"Kak aku balik ke barisan lg ya dan buat yg tadi sekali lg makasih ya kak." Pamit ku sambil tersenyum. Namun baru dua langkah aku melangkahkan kakiku aku merasa ada yg mencengkram tanganku dan tangan itu tetasa besar ditangan ku. Aku pun berbalik dan mendapatkan kan alex tengah menatapku dengan dingin.

"Duduk" ucapnya dengan dingin.

"Enggg-t-tap" ucapan ku sudah terpotong dengan tatapan dinginnya dan akhirnya aku memutuskan untuk duduk kembali.

"Kamu pikir yg tadi itu gratis?" Tanya kak alex.

"Maksud kakak? Aku harus bayar? Hmm sorry berapa yg harus aku bayar kak?". Jawabku dengan muka polos. Emang muka aku polos sih wkwk..

"Bukan itu bodoh. Kamu pikir aku akan tertarik sama uang mu hah? Aku tidak tertarik. Tapi aku punya penawaran yg lebih menarik lg." Jawabnya sambil smirk.

"Penawaran apa?" Jawabku mulai ketus. Apalagi melihat smirknya tadi. Huh pengen kujambak rasanya tuh muka. Sayang aja dia senior aku.

"Kamu harus mau bantuin aku bikin skripsi dan gk ada penolakan sama sekali." Jawabnya dengan santai.

"....." aku masih bingung harus jawab apa aku merasa seperti anak bego kalian tau kenapa? Aku lg mengumpulkan sumpah serapahku kepada dia tapi aku masih memikirkan kata-kata yg lebih pas.

"What the hell bro?!. Yaelah kak aku kan baru Maba. Aku mana ngerti kak. Dan lagi pula aku mau ngapain?! Pengalaman aja gk punya dan lagi kalo aku nolak emang kenapa?!!". Cecarku langsung seperti kereta, tidak ada jedanya.

"Tenang kamu cuman aku suruh ngetik doang kok dan kamu harus mau aku suruh dateng jam berapa aja ke apartement aku soalnya otakku suka ada pencerahan dijam yg tidak tentu. Dan kalo kmu gk mau-"

Dia menggantung ucapannya dan langsung mengalihkan pandangannya kepada ku.

"Kalo gk mau kenapa?!" Tanyaku mulai frustasi. Yaiyalah maba kan banyak urusannya belom lg kalo mau ngadain acara harus nyari dana sendiri dengan cara berjualan dan yg lainnya. Ya begitulah kampusku.

"Kalo gk mau--" dia memotong lg perkataannya dan makin memajukan kepalanya kedepan mukaku. Semakin maju dan maju sampai hanya bersisa beberapa centi lg. Bahkan aku bisa merasakan deru nafas hangatnya didepan mukaku.

Alarm diotakku sudah mengatakan ini tanda bahaya tapi bodohnya aku masih bertahan pada posisiku.

Cukup lama posisi kita seperti ini dan sampai akhirnya--


Tbc

Typo everywhere....

Ternyata Dia SeniorkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang