Hi! So i changed Airplane (JINHWAN/ONESHOOT) into all ikon member stories. Mostly i'll write about Jinhwan and Junhoe as main characters cuz i'm just too in love with them.
Hope everyone enjoy this weird yet not-really-worth fanfiction. Thankyou:)P.s:
Junhoe: June
.
.Author's
"You're such a bastard." Haeun menjambak rambut June kasar.
"Lepas! Ya! Jangan menarik rambutku! Jambul ini persiapan untuk debut." June memegang kepalanya yang pusing setelah Haeun menjambaknya tanpa ampun.
"Dasar!" Haeun meninggalkan June yang masih merapikan rambutnya. "I know you probably would change after become an idol." Haeun berkata sinis sambil membalikan badannya sebentar.
"Mungkin... tapi tidak akan pernah padamu!." June menatap punggung Haeun yang mulai menjauh. "Kim Haeun!." Teriak June keras.
*****
Hari ini hari terakhir June bersekolah. June memilih keluar dari sekolah untuk lebih fokus mempersiapkan debutnya.
"I'll miss all of you!" June berdiri didepan kelas sambil melambai-lambai tidak jelas. "Kalian harus membeli albumku kalau nanti dirilis! Ah jadi sedih." Raut wajah June berubah menjadi sedih. "Sumpah! Bahkan belum berpisah saja aku sudah rindu kalian" Sambung June masih dengan raut sedihnya.
"JANGAN MENANGIS! JANGAN MENANGIS! MENJIJIKAN! HAHAHA." Sorak seluruh siswa kelas. Wajah June langsung berubah ceria dan kembali melambai-lambaikan tangannya tidak jelas.
"And i'll miss you with all my heart Kim Haeun." June mengedipkan sebelah matanya.
*****
Rasanya seperti baru kemarin Haeun menjambak jambul June dan makan di kedai dekat sekolahnya bersamanya. Sekarang June benar-benar pergi seperti yang selalu ia bayangkan, pada akhirnya semua omongan June hanya bohong.
"Pergi dari ingatanku Koo Junhoe!" Haeun menggertak pelan entah pada siapa. "June! Si mulut besar!" Sambungnya sambil menendang kerikil-kerikil kecil didepannya.
Entah apa sebenarnya yang Haeun harapkan dari June. June seorang bocah yang ia kenal sejak SMP yang selalu menggangu 5/7 harinya dalam seminggu. Justru sekarang setelah June berhenti mengganggunya, bahkan bisa dibilang pergi darinya, jujur saja ia merindukannya.
"Jika kau datang sekali lagi dan mengganguku seperti biasa, aku janji tidak akan pernah melarangmu lagi and i'll make you stay this time." Haeun kembali berbicara pada dirinya sendiri.
*****
"Kau! Ahh kenapa sih ribut sekali, menganggu saja!" June yang sedang uring-uringan membentak Donghyuk kasar.
"Ha? Aku ribut apa memang? Kau yang dari tadi ribut, mendesis-desis tidak jelas seperti ular." Donghyuk yang tidak mau kalah segera beranjak dari kursinya dan hampir menghampiri June, sebelum akhirnya Bobby menyeretnya keluar.
"Nah keluar dari tadi kan bagus." Lanjut June masih penuh emosi. "Kim Haeun aku rindu!" June berteriak cukup keras.
"Ribut!!!" Seru Donghyuk yang tiba-tiba kembali ke hadapan June.
*****
"Jadi mau sampai kapan?" Minho menepuk pelan pundak Haeun yang sedang melamun dikelas.
"Ha?" Haeun menatap Minho heran.
"Sudah hampir setengah tahun dan kau masih berharap ia datang? Mustahil." Minho menatap Haeun lekat. "Kau tau hatimu itu lama-lama bisa busuk."
"Sebulan lagi, jika June tidak datang sebulan lagi aku akan... akan melupakannya." Haeun mengangkat kedua bahunya.
"Sebulan lagi? Aku menunggu." Minho tersenyum manis pada Haeun dan segera melesat kluar kelas.
Jika ada dua pilihan
1. Laki-laki yang selalu berada disisinya sejak lama namun tidak pernah mengatakan perasaannya.
2. Laki-laki yang walau tidak selalu berada didekatnya tapi ia selalu menjaganya dari jauh dan yang terpenting sudah mengungkapkan perasaannya.
Haeun harus memilih yang mana?.*****
Hari ini Haeun memutuskan untuk membuang jauh-jauh perasaannya pada June.
Ia memutuskan untuk lewat disekitar gedung YG. Untuk terakhir kalinya ia ingin melihat June, walaupun mungkin hanya posternya atau apapun itu.
"And finally! Goodbye Jun...."
"Aku tidak tau bahwa kau begitu merindukanku." Haeun kaget saat ia mendapatkan pelukan hangat tiba-tiba. Mata Haeun tidak bisa melihat siapa yang memeluknya karna sekarang kepalanya berada pada dada lelaki itu, tapi tentu saja tanpa melihatpun ia tau siapa yang memeluknya.
"Ya aku merindukanmu! Dan sangking rindunya aku akan mengucapkan selamat ting..."
Haeun membelalakan matanya saat bibir June mengecupnya ringan keningnya.
"kau tidak akan pernah pergi kan? Karena aku telah berjanji akan selalu berada untukmu." June dengan wajah gombalnya menatap Haeun lekat.
"Ha? Berada untukku? Kau sangat lucu!" Haeun menatap remeh June.
"Maksudnya kan bisa saja aku berada untukmu di dalam hatimu! Ah itu terdengar sangat manis bukan?" June malah tertawa akibat ucapannya sendiri. "Maaf aku pergi, maaf sudah meninggalkanmu, maaf membuatmu merindukanku, tapi bahkan setelah aku bisa meraih mimpiku, aku sadar, semua ini bisa aku dapatkan karena Kim Haeun dan aku berterimakasih untuk itu." Haeun terdiam mendengar ucapan June.
"Aku selalu menulis surat untukmu setiap minggu, berharap bisa memberikannya padamu setelah aku suskses nanti" lanjut June sambil memberikan Haeun sebuah box bewarna kuning muda.
"Aku..." Haeun menggosokan kedua tangannya pada bajunya, tanda ia bingung.
"Yang terpenting... hey I'M BACK!." JUNE tersenyum girang dan menarik Haeun dalam dekapannya.
Hiiiii! Aku tau ini ceritanya aneh dan aneh:(
But please vote and comment!:)Thankyouuu ❤️
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
iKON STORIES (ONESHOOT)
Fiksi PenggemarIKON oneshoot stories 1. JINHWAN- a famous idol group that met with a crazy girl on an airplane. he promised to meet her again. Can Jinhwan keeps his promise? 2. JUNHOE- high school au 3. BI/HANBIN- Tentang Hanbin dan perasaannya 4. JINHWAN- how jin...