Tengah malam tepatnya pukul 12 malam Luna sudah bangun karena dia mendengar teriakan dari ayahnya dan teriakan tersebut berasal dari kamar ayah dan ibu tirinya
"AAAAAA...!"teriak ayah Luna
Luna yang mendengarkan teriakan tersebut langsung bangkit dari tempat tidurnya dan berlari-lari ke arah kamar ayah dan ibu tirinya
Sesampai di depan pintu kamar tersebut Luna langsung segera membuka pintu kamar tersebut tapi sialnya pintu kamar tersebut terkunci rapat
Luna berpikir cara untuk membuka pintu tersebut yang terkunci rapat. Berbicara tentang kunci sepertinya kamar ayah dan ibu tirinya memiliki kuncil cadangan karena semua pintu di rumah Luna memiliki kunci cadangan tapi Luna lupa dimana kunci tersebut di taruh
"Sial, dimana kunci tersebut?!"
Luna pun ingat bahwa kunci tersebut di taruh pada sebuah laci meja yang tidak jauh dari kamar ayahnya, Luna pun berjalan dan mencari kunci cadangan di laci tersebut
Setelah berhasil menemukan kunci cadangan tersebut Luna pun membuka pintu kamar ayahnya dengan sangat kencang
Bruk
"Ayah!"ucap Luna keget saat melihat keadaan ayahnya yang sedang dicekek oleh ibu tirinya dengan satu tangan dan satu tangannya lagi memegang pisau untuk membunuh ayah Luna
"Kau lihat Nado pahlawanmu datang"ucap ibu tiri Luna sambil menatap Nado -ayah Luna- lalu menunjuk Luna dengan jari telunjuknya
"LEPASKAN AYAHKU!"bentak Luna pada ibu tirinya
"DIAM KAU DASAR ANAK WEREWOLF!"bentak ibu Luna dengan suara yang lebih keras karena dia tidak terima kalau ada yang membentaknya di bawah usianya
"anak worewolf?"lirih Luna
"Ucapkan selamat tinggal pada anakmu Nado"ucap ibu tiri Luna lalu dia pun menusuk Nado -ayah Luna- dengan pisaunya dan tepat pada jantungnya
Luna yang mendengar ucapan ibu tirinya pun sadar lamunannya dan dia pun melihat ke arah ayahnya dan ternyata ayahnya sudah mati di tangan ibu tirinya
Sebenarnya ibu tiri Luna ini adalah seorang penyihir namun hanya pada malam hari saja dia akan menjadi penyihir dan pada siang harinya dia akan menjadi manusia biasa
"Dan sekarang giliranmu Luna"ucap ibu tiri Luna lalu mengangkat tangannya yang sedang memegang pisau
Luna yang menyadari itu pun langsung berlari kencang menuju kamarnya, dia pun masuk ke kamarnya dan mengunci rapat kamar tersebut
"Aku harus cepat-cepat kabur"ucap Luna lalu dia mengambil novel dari ayahnya tapi pada saat ingin mengambil seluruh novel tersebut ibu tirinya sudah mengetuk ngetuk pintu kamarnya dengan kasar
Luna hanya mengambil 3 buah buku novel saja lalu dia pun melompat lewat jendela kamarnya untung saja kamarnya berada di lantai satu
Lalu Luna berlarian tidak tau akan ke mana kadang saat sedang berlari dia menengok ke belakang takutnya ibu tirinya sudah sangat dekat dengannya atau yang lebih parahnya sudah berada tepat di belakangnya
Sudah sangat lama Luna berlari menghindar dari ibu tirinya, Luna pun memutuskan untuk beristrahat terlebih dahulu karena mungkin saja ibu tirinya sudah tidak mengejarnya lagi dan dia pun lelah sudah lama berlari
Lalu Luna pun duduk di bangku taman, hanya keheningat yang ada mengingat sekarang jam 1 pagi dan masih banyak yang masih tidur dan di tambah lagi cuaca kali ini sangat dingin dan itu membuat orang yang tertidur betah untuk tertidur
"Shh di-ngin"ucap Luna menggigil karena dia hanya menggunakan pakaian tidur
Luna pun memeluk tubuhnya dengan kedua tangan namun nihil Luna pun masih merasa kedinginan, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang tubuhnya
Awalnya Luna ingin memberontak untuk meminta melepaskan pelukan itu, mengingat dia tidak mengetahui siapa yang memeluknya
Hangat, ya itu yang di rasakan Luna sekarang, tidak terasa Luna mulai mengantuk dan tanpa sadar Luna mulai menutup kedua mata namun sebelum Luna tidur, Luna mendengar dia mengucap
"You are my mate and I don't let you go" tepat pada telingannya dan Luna tertidur di pelukan dia(?)----
Makin kesini sepertinya ceritanya makin gj dan aneh(?)
Jadi mau lanjut or stop?
Jangan lupa vote&komentarnya supaya aku bisa lanjutin cerita ini dengan cepat tanpa ngaret lagi(?)
