Ting tong
Pintu itu terbuka dan muncullah seseorang.
"Nuguseyo?" Tanya wanita paruh baya itu ke sejeong.
"Annyeong haseyo, ini ada titipin dari eomma saya." Aku memberikan sebuah rantang ke wanita itu.
"Ah, kau anaknya kim ji kyung. Tetangga depan bukan?"
Aku pun menggangguk."Senang bertemu denganmu. Namamu siapa nak?" Tanya Min Krystal.
"Naneun Kim Sejeong imnida"
"Ah Sejeong-ssi, Titip salam buat eommamu ya? Gomawo makannanya" yeoja paruh baya itu tersenyum. Aku juga membalas dengan senyumanku.
"Ne, algesseumnida ajjhumma"
-
-
-
-
-
-"Kau sudah memberikannya?"
"Ne, sudah dan tadi ajjumma berterimakasih dan titip salam buat eomma"
"Baiklah, mandilah lalu turun. Eomma akan menyiapkan makanan untukmu" eomma membereskan meja makan dan menata piring piring diatas meja.
-
-
-
-"Yoongi-ah!"
"Ne"
Yoongi menghampiri eommanya dan bertanya
"Ada apa?""Ini, ada Kue beras dari tetangga, Makanlah" Min krystal nenyodorkan rantang makanan itu ke tubuh yoongi.
Yoongi hanya diam memandangi rantang makanan itu.
"Dimakan ya. Eomma mau pergi sama appa ke rumah temen. Jaga dirimu baik-baik ya nak?" Yoongi mengangguk dan kembali kekamarnya.
Yoongi menatap langit-langit.
Entah kenapa pikirannya terbayang yeoja yang tadi siang mengganggunya. Yoongi melihat yeoja itu sedikit ketakutan dan membuat yoongi merasa bersalah karena membentaknya."Astaga, apa yang kupikirkan?" Gumam yonggi lalu menarik selimutnya. Lebih baik dia tidur daripada memikirkan tidak-tidak.
-
-
-
-
-
-Sinar matahari menembus jendela kamar yeoja yang masuh berbaring di kasur. Terlihat yeoja itu sangat lelap.
"Jeong!"
Sejeong masih samar-samar mendengar teriakan itu.
"Jeong bangunlah. Ini hari mingg Jangan malas!" teriak chanyeol, kakaknya Jeong.
"Eughh" sejeong membuka matanya perlahan dan mengangguk pelan.
"Mandi sana, Oppa tunggu di meja makan waktumu hanya 15 menit"
-
-
-
-
-
-
Sedangkan dikamar abu-abu yang terlihat elegan ini. Yoongi membuka matanya perlahan. Meraih handphone di sebelahnya."Jam 06.30" gumamnya.
Yoongi berjalan kearah kamar mandi Karena abis ini dia berniat untuk olahraga pagi seperti biasanya.
-
-
-
-
"Jeong""Hmm"
"Kau sudah tau?"
"Oppa saja belum memberitahuku bagaimana bisa aku tahu?" Sejeong kesal dengan mulutnya yang penuh dengan kimbap.
Chanyeol menyengir dan menggeleng pelan melihat kelakuan adiknya satu ini.
"Emm, tetangga depan yang pindah kemarin kau sudah tahu?" Sejeong menghentikan makannya "Kemarin aku disuruh mengantarkan rantang" lalu kembali makan.
"Kau sudah tau rupanya tapi..."
"Tapi apa?" Sahut so hyun.
"Kau sudah tahu anaknya?"
Sejeonh seketika teringat dengan ucapan kemarin. Lalu menggeleng. "Entah, aku tidak peduli"
"Rupanya kau belum tahu" gumam chanyeol "mau kuberitahu rahasia? Tapi, setelah ini kau harus membantu oppa menjaga cafe setuju?" Lanjut chanyeol. Sejeong yang masih mengunyah lalu mengangguk.
"Kau tidak ingin tahu siapa nama anak tetangga depan itu?"
Sejeong menggeleng "Untuk apa? Itu bukan urusanku"
"Tentu, ini urusanmu" Sejeong mengangkat alisnya bingung dan meraih segelas air putih disampingnya hendak meminumnya.
"Nama anak itu adalah Min Yoongi, pujaan hatimu."
Uhuk uhuk uhuk.
"Apa?!"
Chanyeol yang melihat reaksi so hyun mulai mengganti topik.
"Kau baik-baik saja? Lain kalin hati hati kalau minum. Ntar kalau kamu sakit oppa ntar repot ngurusnya"
-
-
-
-
Yoongi mengelap keringatnya. Dia duduk dibangku bawah pohon.LINE
Yoongi mengeluarkan handphonenya.
Bisa temui aku sekarang? Aku ingin memberitahumu sesuatu.
-Park chorong-
-
-
-
-
"Jeong!""Ne, ada Apa?"
"Itu, layani mereka dulu. Pelayan lain sibuk" tunjuk dia kearah 2 pasangan itu.
"Arraseo, ahjjumma" Sejeong melangkahkan kakinya mendekati 2 insan itu.
Kini mereka berdua sedang berhadapan. Susansa masih hening dan canggung. Bahkan tidak ada satu orang yang mau memulai pembicaraan.
Datanglah seorang pelayan
"Apakah anda mau mem--"
Mata Sejeong bertemu dengan mata yoongi. Yoongi juga menatap sejong sebentar lalu memalingkan kearah lain.
Namja ini, namja yang sangat disukai Sejeong Bahkan Dia selalu mengikutinya kemana-mana walaupun akhirnya dia mendapat hadiah bentakan. Tapi sepertinya dia belum menyerah sama sekali.
"Ah, iya 2 coffee tolong"
ucap chorong memecah
keheningan."B-bbaik, tunggu sebentar"
......................
TBC.....
Jangan lupa vote ya😊