Kembali dan Luka

25 4 0
                                    

Adel ingin seperti dulu. Selalu bahagia bersama malaikatnya. Dengan seseorang yang dia sebut dengan Sunshine. Cahaya hati dan hidupnya kini seakan lenyap ditelan bumi. Tak ada kabar dan pemberitahuan apa-apa.

Kini setahun sudah kepergiannya. Adel mendatangi sebuah bangunan megah yang lumayan tua. Dengan membawa cahaya lampu, dia memberanikan dirinya untuk melewati lorong-lorong sepi dan angker. Dia tak peduli lagi.

Langkahnya begitu pelan. Pelan tapi pasti. Dia sudah mencapai puncak bagunan itu. Entah berapa lantai yang dia lewati. Yang dia tau, kini dia merasa lelah dan merasa berada di syurga.

Ada sebuah teleskop di depannya. Mengambil langkah dan memandangi bintang bulan dengan alat yang telah terpajang tak terlepas dari tempatnya itu. Entah berapa usianya. Yang dia ingat, setahun sebelumnya ada seseorang yang mengubah hidupnya menjadi lebih berarti.

Adel melihat banyak bintang bersinar. Ingatannya kembali pulih. Teringat masa-masa indah bersama Rizky. Di peluknya bahkan Rizky menyentuh bibir ranumnya dengan sentuhan hangat bibirnya. Adel tau, dialah ciuman pertamanya.

Dia berharap, sahabatnya akan merindukannya. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Membuat dia ingin pulang dan beristirahat sejenak dalam kesendirian.

SOMEONE LIKE YOU

Sinar cahaya  telah menyelinap di kamarnya. Dia mengerjapkan matanya. Berharap yang dia lihat adalah RIZKY, sahabat yang dia anggap kekasih. Tapi, Tuhan berkata lain akan kebahagiaannya. Kosong. Tak ada siapapun.

Suatu bunyi membangunkan lamunananya. Dering dari handphone tipisnya. Diangkatnya dan dia menjatuhkan bebarengan dengan tetesan bening yang meluncur dari matanya.

Dia menangis tersendu lirih. Ditutup mulutnya dengan kedua tanganya dengan rapat. Matanya kini memerah. Dan keluarlah lagi tetasan bening itu. Dia menyimpan wajahnya dibalik lutut dan bersembunyi memeluk lututnya dengan kedua tangannya.

Dia ingin berteriak Tak Rela. Tapi apa yang dia lakukan akan sia-sia pada akhirnya.

Adel menunggu seseorang yang telah dinantinya selama setahun. Dia berharap, sahabatnya akan kembali kepelukannya dan akan bersama-sama lagi seperti dulu. Tapi kini dia yakin, sahabatnya tak akan pernah seperti dulu lagi.

Adel tak dapat melakukan apa-apa lagi. Yang dia lakukan hanya menangis dan berdiam diri di kamarnya dalam keadaan kesendirian dan gelap gulita.

Someone Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang