4.

64 5 0
                                    

****

Kelas terlihat sepi pada saat jam istirahat Aldi yang sederetadi hanya menatap keluar jendela dan memikirkan perasaannya yang tiba tiba terasa sakit karena ucapan Naufall ke Mika itu membuatnya bingung dengan perasaannya yang aneh. Dia tidak mungkin mencintai sahabatnya. Dia tidak ingin cuma karena kata cinta persahabatannya yang sudah selama dua tahun hancur.

Aldi yang merasa pusing dan bingung dengan perasaannya terpaksa memutuskan untuk bolos sekolah dan pulang kerumah dengan alasan sakit.

****

Melihat aldi tidak ada di dalam kelas mika dan Naufall langsung menelfon aldi.

Aldi tidak mengangkat telfon dari mika. Dia tidak ingin di ganggu dan berbicara kepada semua orang terutama dengan mika, dia hanya ingin menyendiri.

"Ahh!! Persetan dengan perasaan bodoh ini" aldi berteriak di dalam mobilnya

Di perjalanan pulang aldi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, sesekali mobilnya di klakson dengan kendaraan lain karena aldi sering menyalip kendaraan lain.

****

Pada saat ini aldi tidak bisa mengontrol emosinya, dia sudah memukul beberapa kali dinding kamarnya. Dia sangat marah, tidak tau dengan perasaan bodoh atau ucapan Naufall yang bikin dia cemburu, tangannya pun sudah berdarah.

"Sial!!!" Aldi mengumpat kesakitan ketika merasa tangannya nyeri. Dia mengambil kotak p3k di dalam kamar mandi dan mengobati luka yang dia perbuat sendiri.

Seandainya orang tua aldi tidak sibuk dengan pekerjaannya. Aldi sangat merindukan sosok peran ibu sekarang. Dia ingin bercerita kepada ibunya tentang apa yang dia alami, tetapi kedua orang tuanya lebih mementingkan pekerjaannya dari pada anaknya.

****

Dia terlihat sangat kacau pada saat ini. Dia terduduk disamping tempat tidurnya membenamkan kepalanya kedalam lutut. Yah dia nangis. Dia nangis karena dia tidak tau harus bercerita dengan siapa. Dia merindukan kasih sayang orang tua terutama ibunya. Dia tidak tau harus berbuat apa dengan perasaannya, dia tidak mungkin mengungkapkan perasaannya kepada mika, dia tidak ingin persahabatannya hancur.

"Terkadang menangis itu cara yang ampuh untuk mengungkapkan kesedihan ketika mulut tidak dapat berbicara"

Naufall Pov's

Naufall terus menelfon aldi tetapi tidak ada satu pun jawaban, dia sangat cemas dengan keadaan sahabatnya itu, karena terakhir kali dia bilang kepalanya sakit.

Dia menelfon dan akhirnya ada jawaban pada saat nada sambung ketiga, dia menelfon telopon rumah aldi.

"Halo, assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam, ini dengan siapa yah?"

"Ini naufal bi, temannya aldi"

"Ohh, den Naufall, ada apa yah?"

"Aldinya ada bi?"

"Maaf yah den, kata den aldi dia ngga mau di ganggu, kepalanya lagi pusing"

"Ohh, ngga papa kok bi, bilang aja sama aldi kalau aku nelfon yah"

"Makasih bi, assalamualaikum.... "

"Iya den, Waalaikumsalam...."Naufal memutuskan telepon pada saat bi ira selesai berbicara.

"Tumben banget aldi tidak mau diganggu bahkan dengan sahabatnya sendiri."

"Ada yang tidak beres dengan anak itu, dia pasti menyembunyikan sesuatu."

Aldi Pov's

Tok tok "Den aldi?"

"Iya bi?,ada apa?" Aldi membuka pintu kamarnya memunculkan kepalanya saja karena dia tidak mau bi ira tau keaandannya sekarang, dia tidak ingin membebani bi ira.

"Deretadi den Naufal nelfon, tetapi saya bilang den aldi ngga mau di ganggu"

"Ohh iya bi, makasih yah"

"Den aldi mau makan apa biar saya bikinin makanan"

"Ngga usah bi, aldi belum lapar kok"

"Ohh iya den, kalau butuh sesuatu panggil bi ira saja"

"Aldi sudah besar bi, kalau aldi membutuhkan sesuatu aldi bisa ambil sendiri"

"Yah udah, bi mau lanjutin mencuci, bibi turun dulu yah"

"Iya bi"

Naufall pasti sangat cemas karena aku bolos sekolah dan tidak mengangkat telfonnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My True FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang