3.

75 9 0
                                    

Pov's Naufall

"Aldi!!" Dia terus melamun dan tidak mendengarkan panggilan gue.

"Woii loh kenapa??"

     Melihat perubahan sikap aldi yang berubah menjadi seorang pendiam, membuat gue penasaran dengan apa yang dipikirannya.

"Ah!!ng ngga papa kok, sebagai permintaan maaf gue, gue yang traktir terserah loh mau pesan apa gue yang bayar"

"Gitu dong, ngga papa deh loh ngejahilin gue yang penting akhirnya kaya gini"Mika langsung memanggil pelayan yang ada di kantin dan memesan makanan.

"Aldi loh ngga pesan? " dia terlihat melamun lagi.

"Gue pesan teh manis aja"

"Loh kok lu ngga makan sih?" Mika terlihat bingung dengan kelakuan aldi yang berubah. Dia melihat kegue seolah gue tau artinya gue cuma mengelengka kepala karena gue ngga tau.

"Gue ngga lapar kok, kalian makan aja."

     Beberapa menit, pesanan kami datang gue dan mika langsung menyantap makanan yang sudah kami pesan, sedangkan aldi hanya memainkan sedotan yang ada didalam gelas dan seperti memikirkan sesuatu.

"Loh kenapa sih Aldi? Kalau punya masalah jangan di hadapin sendiri, kita kan ada.  Apa artinya sahabat kalau tidak bisa ngebantu sahabatnya  yang ada masalah?"  Mika terlihat marah karena aldi hanya diam menanggapi ucapan Mika.

"Gue ngga papa kok, hanya sedikit pusing saja, kalian masih makan kan, gue deluan ke kelas. Nanti gue ke kasir bayar makanan kalian." Aldi langsung berdiri meninggal kan gue dan mika.

     Mika menatapku dengan tatapan bertanya "gue ngga tau, dia ngga bilang apa apa sama gue" seolah gue mengerti dengan tatapannya dia hanya mengangguk aggukkan kepala.

"Lanjutin makan loh dan kita susul Aldi"

"Oke" Mika langsung menyantap makanannya dengan terburu buru.

"Kalau makan jangan terburu buru, nanti loh keselek." Ucapan gue terkabul, mika terbatuk batuk karena keselek.

Mika Pov's

"Kalau makan jangan terburu buru nanti loh keselek" gue ngerasa tuhan mengabulkan ucapan Naufall.

     Gue melihat minuman gue habis, Naufall  langsung memberikan minumannya karena gue sudah terbatuk batuk dan memukul mukul dada gue.

"Tuh kan, gue barusan bilang udah terjadi" Naufall  yang deretadi duduk dihadapan gue pindah kesamping gue. Dia memukul mukul pelan belakang gue.

     Mika memandang Naufall  yang cemas karena dia. Jantungnya semakin berdebar dengan cepat.  Mika merasa aneh dengan perasaan yang mulai menguasai sistem peredaran darahnya. Untuk pertama kalinya dia merasakan perasaan aneh karena berdua dengan Naufall dengan jarak yang sangat dekat.

"Loh ngga papa?"

"Ngga papa kok, gue ngga bakalan mati cuma karena keselek"

Apakah ini dibilang sayang?,apakah ini dibilang suka? Apakah ini cinta? Apakah saya pantas mencintai sahabat saya? Tidak.

"Loh ngga papa kan?" Naufall terlihat heran karena tingkah laku Mika berubah.

"Ngga kok, gue udah makan nih. Loh masih mau tinggal disini menatap gue heran atau ke kelas? "

"Gue serius nanya, lu lagi mikirin apa?"

"Ahh,, gue cuma mikirin aldi, dia kenapa yah? " gue ngga bohong karena gue juga lagi mikirin aldi yang sifatnya berubah.

My True FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang