PART 3

89 15 0
                                    

Hari ini, yaa.. tepat enam bulan kami ta'aruf rasaku sudah cukup untukku mengenalnya, aku ingin serius dengan nya jadi aku igin mengajaknya menikah namun sebelumnya aku akan melamar fatimah terlebih dahulu.

Saat fatimah mengirim pesan untuku rasanya ini waktu yang tepat untuk aku membicarakan hal itu.

"Assalamu'alaikum ali"

"Waalaikumusalam fatimah, fatimah ada yang ali ingin bicarakan fatimah"

"Apa itu? Jangan buat fatimah dek dekan ali hahahaha...."

"iya fatimah hahaha..., oke mulai serius yah? Jangan bercanda"

"Iya ali kenapa?"

"Kita sudah berapa lama ta'aruf fatimah?"

"Sekitar enam bulan ali"

"Apa fatimah sudah mengenal ali? Dan fatimah sudah tau sifat ali bagaimana?"

"Iya ali"

"Fatimah sudah yakin dengan ali?"

"Iya ali"

"Fatimah"

"Iya ali kenapa?"

"Ali rasa ini waktu yang tepat ali, sudah mengenal fatimah dan begitu juga fatimah telah mengenal ali. Ali ingin melamar fatimah, ali tidak ingin fatimah ragu terhadap ali, ali tidak mau hanya merayu seperti laki laki yang mendekati fatimah, ali ingin serius karna ali sudah yakin terhadap fatimah, ali takut jika fatimah terkena dosa karna ali, ali mau menjaga fatimah, ali mau membimbing fatimah, ali mau menjadikan fatimah wanita yang di rindukan surga, jadi ali igin fatimah menjawab ini, pastikan besok fatimah harus datang ke rumah ali, ali akan berbicara kepada ibu dan kaka kaka ali bahwa ali mau menikah tapi kali ini ali lamar dulu fatimah, kemudian ali akan izin dengan abi fatimah. Apa fatimah mau?"

"Ali...."

"Kenapa fatimah? Ali salah yah?"

Fatimah tidak kunjung membalas tapi setiap aku mengirim pesannya fatimah membacanya, aku merasa fatimah belum siap atau tidak mau ku lamar.

"Fatimah"

"Fatimah"(23×)

"Fatimah ali masih belum pantas ya? Ali minta maaf sudah berlebihan fatimah, jika fatimah gak bisa ali juga tidak apa apa."

Saat pesan terakhir itu ku kirim aku sangat berharap fatimah membalasnya karna aku sangat butuh kepastian, ternyata benar fatimah membalas pesan terakhirku.

"ali maaf. Fatimah habis nangis, fatimah hanya tidak percaya ali berkata seperti itu terhadap fatimah, fatimah merasa belum pantas ali mendampingi ali, menjadi istri ali, fatimah benar benar terkejut ali, apa ali benar benar ingin melamar fatimah?"

"Iya fatimah, aku sudah mapan jadi rasaku aku telah siap menikah dan aku rasa wanita yang cocok adalah kamu, aku mau kamu menjadi istriku dan ibu dari anak anak ku, jadi besok ali minta fatimah kerumah ali, ali akan perkenalkan fatimah ke ibu dan kaka kaka ali, disitu kita akan membicarakan soal hal ini fatimah."

"Iya ali ;::)"

Benar benar di luar dugaan aku berani untuk berbicara seperti ini, ya mau tidak mau karna aku sangat yakin dengan fatimah, aku hanya ingin dia menjadi istriku, aku akan menunggunya besok aku harus memberanikan diri berkata kepada ibu kakak dan keluarga besar ku bahwa aku akan melamar fatimah apapun konsekuensinya aku siap.

~~~~~~~~~ esok hari ~~~~~~~~~~

Aku semakin dek dekan, bagaimana tidak hari ini hari aku berbicara kepada ibu kakak dan keluarga besarku jika aku ingin menikahi fatimah, tapi sampai saat ini fatimah masi tidak ada kabar.

ANNA SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang