SEMINGGU KEMUDIAN...
∞Ω∞
'Drrtt, drrtt...' Getar HP dalam saku seragam mengejutkanku.
Kuraih HP itu sembari melempar ranselku ke atas tempat tidur. Tanganku memijit tombol pembuka pesan HP. Ada pemberitahuan dua pesan pada layar HP itu. Dengan acuh aku mengamati isi pesan itu. Tiba-tiba bola mataku terbelalak seakan ingin keluar dari tempatnya. Pengirim pesan itu Rezky!!
"Hi, how are you?" Katanya.
"Fine, and you?" Balasku dengan penuh rasa gugup sampai-sampai berkata sekaku itu.
"I'm fine. What are you doing?"
Kami mengobrol lama. Dia bilang sengaja menggunakan bahasa inggris agar terbiasa dan menambah pengetahuan bahasanya. Tampaknya dia suka mempelajari bahasa asing. Sesekali dia menggunakan bahasa yang tidak kuketahui. Ternyata itu bahasa Perancis.
"So, you said that you have a 'genk'?" Ujarku.
"Yeah, some of them are my friends from junior high school."
"Great." Mengingat cara bicaraku ini membuatku malu karena saat ini aku belum terlalu fasih dalam conversation.
"I always be a noisy maker in my 'genk'." Balasnya.
Setelah dipikir lagi, kami berdua sama-sama kurang memahami grammar.
"Really?" Balasku.
"Yes, and you know? I'm kind, cool, and handsome angel."
Alisku terangkat membaca pesannya. Inginku tertawa tapi kutahan dengan membalasnya.
"Yeah, yeah, I know. Maybe. :D So, what's your hobby?"
"My hobby is playing basketball, reading and playing games in computer."
"Ouw..wow! That's cool."
"I'm a single. (joker)." Balasannya membuatku tertawa terbahak-bahak. Seharusnya dia tulis 'just kidding' bukan 'joker'. Lagipula untuk apa dia menjelaskan dirinya masih single.
"Nduk, ojo rame-rame!" Teriakan Ibu mengagetkanku.
"I-iya, Bu." Jawabku.
Kembali lagi ke dalam dunia pesanku dan Rezky.
"Hehe..What's your favorite food and drink?" Isi pesanku pada Rezky.
"Fried rice, meatball, softdrink, and pure water."
Sekali lagi dia membuatku tertawa. Memang grammar-ku juga salah. Tapi penggunaan kata bahasa inggris Rezky lebih aneh. Air putih (fresh water) malah ditulis pure water.
"What do you mean by 'pure water'?"
"I mean air putih." Akhirnya dia memakai bahasa Indonesia untuk menjelaskan. Sungguh cute cowok ini.
Selang beberapa jam mengobrol, tiba-tiba saja Rezky mengatakan sesuatu yang menggetarkan hatiku.
"I feel peacefull when I'm beside you and I feel happy, very happy..."
Aku terdiam sejenak memandangi layar HP. Aku harus balas apa? Aku bingung. Kurcaci di dadaku juga kenapa tak henti-hentinya memukuli hatiku? Hatiku kan jadi berdegup kencang terus-menerus. Ujarku dalam hati.
"So, what do you want? Do you want to meet me again?" Balasku akhirnya.
"Umm, I'd like to try it. I want to meet you again! Really!! I can't forget you! I always remember the way you touch me, the way you look at me, and everything about you. I can't forget it all."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [One Shoot]
Short StoryCinta pertama itu memang indah. Tak kan pernah terlupakan. Tapi membingungkan saat Ia kembali datang. Itulah yang kualami saat ini. Aku Dyra Natania, 21 tahun. Aku berkuliah di Universitas Negeri Surabaya, program studi pendidikan fisika. Saat ini...