Prolog

52 6 0
                                    

Erica memandangi sosok itu dengan terpukau. Sosok itu mengenakan jubah hitam usang dengan tudung yang menutupi wajahnya. Ia mendorong tudungnya dan terlihat wajah sosok itu. Wajah cantik dengan rambut pirang panjang balas memandangnya.

Erica menahan napas dan mengerjap-ngerjap dengan apa yang baru ia lihat. Wajahnya sama persis dengan dirinya. Hanya saja mata gadis itu berwarna hitam. Bibir gadis itu dilapisi lipstik berwarna gelap, tertarik membentuk senyuman.

"Apa kabar kakak?" tanya gadis itu dengan nada riangnya yang memuakkan.

Erica tidak menjawab. Ia bungkam seribu bahasa. Tangannya mengepal, berusaha menahan amarahnya.

"Sudah berapa tahun kita tidak bertemu?" tanya gadis itu lagi.

Erica tidak menjawab. Hanya memandangi nya lekat-lekat.

"Ah, yang pasti sudah lama sekali."

"Jangan berbasa-basi lagi," Erica angkat bicara. "Kenapa tidak kita selesaikan ini?"

Gadis itu tersenyum lebar. "Tentu saja."

Gadis itu mengarahkan jari telunjuk nya ke arah Erica. Sementara Erica sendiri bersiap-siap dengan pedang di tangannya.

"Ayo kita mulai."

Witch HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang