Bagian 1

21 1 0
                                    

Matahari mulai merangkak naik untuk menerangi bumi ini,alarm ku berbunyi hingga hendak memecahkan gendang telingaku,aku bangun dan pergi menuju dapur dan aku meminum air mineral untuk membasahi mulutku,kulihat ada memo yang tertempel di pintu kulkas
''panaskan sup yang sudah ku masak''
Yep itu adalah memo dari suami yang tak ku cintai itu. Aku memanaskan makanan dan memakan nya.Semenjak aku menikah dengan suamiku ini aku berhenti kuliah,dia mau aku menjadi ibu rumah tangga,memang diakui dia itu orang kaya jadi tak takut bila tak mempunyai pekerjaan.Kami berdua di jodohkan oleh orang tua kami walaupun aku tidak keberatan dengan keputusan orang tua kami tapi aku agak risih jika harus tidur satu ranjang dengan lelaki yang tidak ku cintai,walaupun begitu aku masih mau menganggapnya suamiku Suamiku adalah CEO di perusahaan alat elektronik dan ayahnya adalah pemilik rumah sakit bintang 5 yang terkenal di asia.
***
Suara mobil suamiku mulai terdengar, dia memasuki rumah dan memanggilku
''cassandra''panggil naufal suamiku sedikit berteriak tetapi aku tetap dengan pekerjaanku yaitu bermain handphone
Naufal membuka pintu kamar
''kamu gak masak?''tanyanya sambil membuka dasi
''sejak kapan aku pandai masak ha? ''ketusku
''Jadi dari tadi kamu nggak makan?'' tanya Naufal sedikit khawatir
''nggak,makanya kamu pulangnya jangan lama-lama''ucapku dengan nada keras
''aishhhhh,baiklah aku akan memasak''keluh Naufal dengan nada kecewa dan lagi lagi menghiraukannya
Setelah selesai masak dia membawakan ku nasi dan lauk pauk yang dia bawa beserta air minum untukku
''emang nya gue sakit apa?''protesku dan dia hanya menggelengkan kepala
''aku mau mandi dulu ya,oh iya aku mau kamu bicara sopan kepadaku''ucap Naufal memperingatkan ku dengan lembut
''kenapa aku harus sopan?ha?'' tanyaku ketus
''karena aku suamimu!''ujar Naufal mencubit pipiku dan pergi.Entah kenapa aku jadi gugup,aku meminum air minumku hingga habis dan mengkipas wajahku sengan kedua tanganku yang mungkin sudah terlihat sangat merah.
Sesudah selesai makan aku keluar kamar untuk menaruh piring ketempat piring kotor.Kulihat Naufal tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk yang terlihat keren di depan kamar mandi,
Jantungku berdebar kencang, mulutku terbuka lebar, wajah memerah dan tubuhku terpaku tak bisa bergerak. Naufal melihat kearah ku
''kamu lihat apa?''tanya Naufal kebingungan dan aku terbatuk untuk menghilangkan rasa grogi ku
''ehmm...ehm... Tidak''ujarku terbatuk-baruk dan memukul-mukul dadaku.Aku memutuskan untuk pergi tetapi langkah memundur ketika tangan Naufal menarik lenganku, jarak kami sangat dekat aku sama sekali tidak mau menatap Naufal
''Kamu kenapa? Wajahmu merah? Kau salah pakai bedak ya? ''tanya Naufal polos
Aku berdecak dan mengipas wajahku dengan kedua tanganku yang mulai terasa panas
''aku sedang grogi kenapa kau menarikku? Itu membuat wajahku merah bodoh''aku berbicara dalam hati. Kulepaskan tangan Naufal dan bergegas pergi ke kamar untuk tidur.
***
''cassandra... Cassandra''kejut Naufal yang membuatku terbangun
''hmmm? Ada apa? ''tanyaku antara sadar dan tidak sadar
''aku mau minta tolong''ucap Naufal yang masih terdengar suara sopannya
''apa? Ini sudah jam 2 bentar lagi mau pagi jadi mintak tolongnya nanti pagi aja ya''gumamku sambil menguap
''Cassandra... Cassandra, cepatla bangun sebentar saja''rengek Naufal yang berhasil membuatku melempar tatapan menyeramkan kearah nya
''issshhh!!!!, ada apa tuan Naufal?! ''ketusku
''aku tidur bersamamu ya di kasur,dibawah sangat menyeramkan dan juga sekarang kan sedang mati listrik''ucap Naufal sangat lembut sambil memegang tangan kanan ku dan dengan cepat kulepaskan
''mati listrik?lo nggak bayar ya? Tapi kenapa lampu tidur kita hidup''ucapku kebingungan
''lihat deh itu lampu apa?itu senter cassandra...makanya ada cahaya''Naufal menggelengkan kepalanya dan kembali memasang wajah baby facenya
''jangan menyentuhku,jangan tidur kearahku, berjarak 50 cm atau lebih, tidur membelakangiku,jangan ngorok,dan jika lo langgar salah satu dari semua itu aku balik kerumah papa mamaku''jelasku panjang lebar kepada Naufal
''banyak banget sih, tapi nggak papa deh''dan akhirnya kami tidur bersama dengan peraturan yang kutetapkan. kuakui memang Naufal takut dengan kegelapan.
Mataku sama sekali tak bisa tertutup setelah Naufal tidur disampingku, khayalan yang tak masuk akal menghampiriku,aku mencoba melihat ke arah naufal kulambaikan tangan ku untuk melihat dia masih sadar atau sudah terlelap,ternyata dia sudah terlelap.ku perhatikan wajahnya dia sangat tampan ku akui aku sudah mulai mencintai nya,tiba tiba tangan naufal memeluk pinggangku pertama aku syok tapi kubiarkan saja kurasa aku sudah terlalu kejam dengan nya.

Best LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang