DEVIL

5.5K 80 7
                                    

Sore hari, selesai kencan dengan Nami-chan, aku kembali ke rumah. Saat aku membuka pintu rumahku, seorang gadis kecil berambut putih langsung memelukku. "Onii-sama~"

"Oh, Kanade-chan."

"Maaf, Geno-kun, tadi kami pergi tanpa memberitahukanmu." Aya-chan datang menyambutku.

"I-Iya, tidak apa-apa." Karena masih teringat dengan mimpi itu, aku sedikit gugup untuk menatap Aya-chan.

"Kau baik-baik saja, Geno-kun?"

"Ti-Tidak apa-apa, aku hanya sedikit lelah. Aku mau ke kamar dulu!" Aku langsung masuk, tidak menatap wajah Aya-chan, dan langsung pergi ke kamarku.

Aku berjalan menuju kamarku, membuka pintu, dan mendapati seorang wanita sedang berdiri di kamarku. Wanita itu menggunakan yukata hitam pendek, rambut hitam panjang, berkulit hitam sawo, dan matanya hitam. Wanita itu menatapku dengan kedua tangan disimpan di kedua pinggangnya.

Aku langsung menutup mataku. "Sepertinya aku salah masuk kamar, atau mungkin tadi aku berkhayal karena efek PHP mimpiku?" Aku kembali membuka pintuku, dan wanita itu masih berdiri dengan kedua tangan di pinggang. "Waaa!!" Aku langsung mundur dan tak sadar punggungku menyentuh dinding.

"Jadi, kau yang bernama Genoji Ouka-san." Gadis itu berjalan ke arahku, dengan tatapan aneh mirip Airi, yaitu tatapan menggoda. Setelah dia sudah ada di depanku, dia menempelkan dadanya ke badanku, tentu karena tingginya yang berbeda cukup jauh denganku jadi dadanya hanya menempel di bawah dadaku, dan aku hanya merasakan buah kenyal kecil. "Aku sedikit tertarik denganmu... Apa kau mau jadi..." Jantungku berdetak dengan kencang, walau aku sering dihadapi situasi seperti ini, aku masih merasa gugup. Laki-laki mana yang tidak berdebar jantungnya di situasi seperti ini... kecuali laki-laki itu gila atau punya kelainan. "Jadi budakku?"

"Heh?" Jantungku langsung kembali normal, kukira tadi itu pernyataan cinta. Jantungku mungkin semakin berdebar kalau aku adalah [1] masokis. "Eto... Jadi, kau ini siapa?"

"Namaku Dene, aku adalah Fiksi iblis."

"Sa-Salam kenal." Aku tidak tahu disituasi seperti ini aku masih bisa bersikap seperti itu, mungkin karena aku lelah.

"Jangan lari, Dene!" Seorang gadis berambut putih panjang seperti salju, berpakaian yukata putih pendek, matanya berwarna abu-abu cerah, berkulit putih, dan tingginya lebih tinggi dari gadis hitam ini.

Entah kenapa aku merasa situasi seperti ini adalah situasi dimana seorang suami terpergok berselingkuh yang hampir melakukan hal yang tidak senonoh. Abaikan, tadi hanya imajinasiku saja.

"Oh, Ange. Seharusnya kau istirahat dulu, kau tidak tahu berterima kasih setelah aku membiarkan kau bisa istirahat?" Dia langsung mengalihkan pandangannya ke gadis yang baru muncul itu.

"Seharusnya aku yang bilang begitu, kau kan yang seharusnya butuh istirahat."

"Oh, jadi kau ingin pertarungan dilanjutkan... Oke, aku siap."

Dengan cepat mereka berdua langsung berlari ke jendelaku, melopat keluar. Spontan aku langsung berlari memasuki kamarku. "Hei!" Aku menutup mataku dengan tanganku, karena tiba-tiba hembusan angin cukup kencang datang.

Ternyata mereka berdua tidak jatuh, melainkan terbang. Aku melihat Dene itu mengeluarkan sayap hitam seperti iblis, dan Ange seperti malaikat. Mereka berdua pergi jauh dan tak terlihat lagi. Aku rasa gadis yang tadi pagi aku remas buah-nya karena kebetulan itu adalah Ange... Kalau memang benar, untung dia tidak mengungkitnya dan menamparku habis-habissan.

"Genoji, sepertinya ada suara ri..." Yukimura menghentikan kalimatnya setelah masuk ke kamarku. "Ge-Genoji..."

"Apa?" Tentu aku bingung dengan kepala Yukimura yang tiba-tiba menunduk, dan ada aura kemarahan yang terpancar. Biasanya dia akan begitu kalau aku sedang dalam posisi yang tidak senonoh, jadi wajar aku bingung dia tiba-tiba begitu padahal aku tidak dalam situasi yang membuat hal aneh. "Ada a..." Setelah aku melihat sekeliling, aku mengerti, kenapa dia marah... Yap, karena udara mereka saat terbang berhembus cukup kencang ke kamarku, otomatis kamarku berantakan.

AKU INI APA?  DEVIL VS ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang