Aku Reynata Ayu,biasa di panggil Rey.seperti nama laki-laki ya.tapi ya itulah aku.seperti namaku aku memang terlihat lebih kelelakian,tapi bukan berati aku gak suka dandan.ya kadang-kadang aku suka tapi gak begitu sering hanya kalo ke gereja atau kondangan,hehe. Ini kali pertama aku datang ke kota besar kota impianku kota Jakarta. Iya karna aku memang dari kecil tinggal di kampung. Aku bukan anak orang kaya,orangtuaku hanya seorang penggarap lahan milik paman ku.keluarga kami sangat pas-pasan.aku anak satu-satunya. Itu juga mungkin yang membuat orangtua ku menyuruhku ke kota ini untuk melanjutkan pendidikan di tempat orangtua ayahku,alias nenek dan kakek ku. Awalnya aku menolak karna di tempat asalku sebenernya aku udah dapet universitas dengan beasiswa. Tapi entah mengapa nenek ku ingin sekali aku tinggal bersama mereka di kota besar ini. tapi ya udahlah toh aku memang bermimpi ingin sekolah di sini dan tinggal di sini dari dulu. Walau sebenernya berat ninggalin ortuku di kampung. Tapi mau apalagi. lagian kalo aku tetap di tempatku kapan aku maju,jugaan yang ada aku masih menyusahkan ortuku untuk mengurusi kos ku dll keperluan kuliah.karna universitas di tempat ku Lumayan jauh bukan lumayan lagi cukup jauh bahakan jauh sekali dari rumahku.karana rumah tempat aku tinggal bersama ortu memang kampung terpencil,jauh dari kota.
#Autor prov
"Hah!! Akhirnya samapai juga"kata Rey sesaat tiba d rumah nenek nya."wow!serius ni rumah nenek,besar banget!"lanjutnya setelah iya sadar bahwa rumah d depannya benar" bagus dan besar. Gak nyangka dia kalo ternyata neneknya kaya.
"Reynata Ayu ya?"tegur perempuan paruh baya yang baru keluar dari pintu dan mulai membukakan gerbang untuk Rey.
"Eh...iya nek saya Rey."jawab Rey kikuk.
"Akhirnya samapai juga kamu.jangan panggil saya nek.pangil oma.ayo masuk?"sambil menggandeng Rey omanya mengajak Rey masuk ke rumah. Rey baru kali ini bertemu omanya karna selama ini Rey tinggal di kampung dan tidak pernah mengunjungi oma nya karna keterbatasan biaya untuk ke kota. Bahkan dulunya Rey berfikir kalo ortunya itu sudah yatim piatu.
"Siti?" Teriakan omanya menyadarkannya dari lamunan dan kekikukannya.
Dari pintu belakang yang Rey tau kalo itu adalah dapur keluar perempuan ya seumuran ibunya mungkin berlari mendekati dirinya dan oma nya..
"Iya buk?"jawab perempuan itu.
"Kenalin ini Rey.anak nya Paulus.kamu ajak dia ke kamarnya dan suruh dia istirahat.nah Rey kamu sekarang sama si siti ya dia itu yang ngurusin rumah ini.nanti kalo kamu perlu apa-apa kamu minta ke siti.oma kebetulan ada arisan harus segera berangkat."kata omanya yang hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh Rey dan siti.sesaat kemudian omanya pergi meninggalkan Rey dan siti.
"Mari non saya antar ke kamarnya."kata siti dengan sopan.
"Panggil saya Rey aja buk siti"jawab Rey.
"Tapi kan.."kata siti terputus karna Rey menyela dengan sopan.
"Gak apa bu siti.saya gak mau di istimewakan,jadi panggil Rey aja ya."
"Baiklah Rey ayok bu siti anterin ke kamarnya".jawab siti sambil berjalan di depan Rey menunjukan kamarnya.
Dalam pikiran Rey pasti kamarnya bagus besar seperti yang ada di sinetron yang sering dia liat. Ettt dia memang sedikit kelelakian tapi kalo masalah tontonan dia hanya bisa menonton itu karna ya kalo harus acara lain dia harus berebut remot dengan ibunya.hahaha mengingat itu membuatnya rindu ibunya.
"Sudah sampai nak Rey"
Kata siti membuat Rey tersadar dari lamunanya.
"Ini kamar nya silakan masuk.kamu istirahat dulu nanti malam saya jelasin apa aja yang harus kamu lakukan selama kamu gak kuliah dan ada di rah ini."kata siti lagi.
Rey hanya menganguk tidak mengerti tapi takut mau bertanya.sampai siti pergi dari dirinya dan tak terlihat lagi baru Rey masuk ke kamarnya.sambil terus berfikir tentang apa yang di maksutkan siti ke dia tadi.
"Ya lumayan lah kamarnya walau gak sesuai angan hehe.tapi lebih besar setidaknya dari kamar ku yg di rumah".gumam Rey sambil terus berfikir apa maksut nya si siti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Play Girl
RomanceKarna aku sayang kamu lebih dari apapun.kamu penyemangatku,tapi kenapa kamu tinggalin aku.maaf kalo aku kecewa dan melampiaskan dengan mereka dan hanya bermain".