“J-Jungkook?” Kedua mata Gaeul membulat.
Sepasang mata milik Jungkook juga menemukan sosok Gaeul, yeoja yang selama ini dicarinya, yeoja yang dirindukannya.Waktu seakan berhenti berjalan, mata mereka saling bertemu. Ada perasaan rindu disana. Jungkook melangkahkan kakinya,menuju Gaeul yang masih termangu.
“Jimin, boleh aku bicara dengannya?” pinta Jungkook. Gaeul sama sekali tak berkutik, Gadis ini hanya belum siap untuk menemui Jungkook.
Jimin mengangguk kecil “Jaga dia” Jimin memegang pundak kanan Jungkook lalu beranjak pergi.
Namja bergigi kelinci itu mendorong perlahan kursi roda Gaeul menuju taman belakang sekolah, taman yang menjadi tempat pertama kali mereka bertemu. Gaeul masih saja menundukkan wajahnya.
Jungkook menghentikan langkahnya, lantas duduk pada sebuah bangku taman, tempat pertama kali mereka bertemu.“Apa ini sebabnya kau menghilang dariku?” Tanya Jungkook, dingin.
“Kenapa kau menyembunyikan semua ini dariku? Apa ini yang kau sebut teman?”
“A..aku.. hanya takut kau tak mau lagi bertemu dengan ku. Dan tak mau lagi menjadi temanku..” balas Gaeul, perlahan
“Kau sebut itu sebagai sebuah alasan?” Jungkook tertawa mengejek, membuat Gaeul menegakkan kepalanya.
“Gaeul-ah dengar, aku tak perlu seseorang dengan tubuh sempurna untuk menjadi temanku. yang aku butuhkan hanya seseorang yang dapat mengerti dan memahamiku sebagai teman” Jungkook tersenyum manis pada Gaeul, membuat gadis ini membalas senyumnya.
“Dan jangan pikirkan perkataan bodoh orang lain, kau tetap sama dimataku” Jungkook menyunggingkan senyum manisnya, jemarinya meraih tangan mungil Gaeul.
Bukan hanya karena alasan sebagai teman, ada alasan lain yang membuat Jungkook begitu menerima Gaeul apa adanya.
Sebuah kata sederhana yang memiliki berbagai macam arti, terkadang dapat menyakitkan dan memberikan sebuah kebahagiaan luar biasa.
.
.
.
Cinta
.
.
.
.“Gaeul-ah, ayo kita berkencan?” ucap Jungkook
Gaeul membulatkan kedua matanya.
Apa? Apa yang baru saja dia katakan?
Apa dia mengajakku berkencan?
Gaeul mengerjapkan matanya, mencoba mencerna kembali perkataan Jungkook
“A-apa yang baru kau katakan?”
“Ayo berkencan” ucap Jungkook lagi
Gaeul kembali terdiam.
“Hei, kau mau tidak? Lagipula besok sudah liburan sekolah.” Ucap Jungkook
“I-iya, aku mau” balasnya gugup,
Bagaimana bisa aku menolakmu? Ini adalah keinginanku!
Astaga Tuhan.. rasanya aku ingin menjerit!
“Baiklah, besok aku akan menjemputmu dirumah. Dandan yang cantik eoh” ejek Jungkook sambil tertawa kecil
Gaeul menundukkan kepalanya, menutupi rona merah di wajahnya.
.
.
.Sesampainya dirumah, ia menemukan Taehyung sedang duduk di sofa panjang berwarna biru yang terletak diruang keluarga.
“Taehyung-aaahhhh!!” teriaknya
“Ya! kenapa berteriak? Kau pikir aku tuli!” kesal Taehyung
“Woaahhh aku harus bagaimana ini? Baju apa yang harus aku kenakan besok” ucap Gaeul dengan begitu bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Just One Time [REVISI]
Короткий рассказ○○○Mencintaimu dalam diam itu menyakitkan○○○ -Jung Gaeul- . . . . Cerita ini hanya fiktif belaka. Lebih tepatnya imajinasi author. . . . Fiksi ini murni dari imajinasi saya, dari otak saya. . . Jika terdapat kesamaan alur cerita, itu hanya KETIDAKSE...