Bad Boy -
PRICILL'S POV
kiki megendarai sepeda dengan gue yang dibonceng berdiri dibelakang, sedang kan iqbaal tepat dibelakang gue sedang menjalankan skateboardnya. tangan gue memegang kedua bahu kiki dengan eratnya agar gak jatuh.
tiba-tiba kiki rem mendadak sehingga tubuh gue codong kedepan dan hampir jatuh, entah apa yang membuatnya melakukan ini.
"kiki jangan rem mendadak, bahaya tau!" ucap gue.
"auu"
gue mendengar seseorang merintih kesakitan. gue menoleh kebelakang dan mendapatkan iqbaal yang sudah duduk di aspal dan memegang lututnya yang berdarah.
iqbaal jatuh.
melihatnya jatuh dan lututnya berdarah, gue langsung turun dari sepeda dan mendekati iqbaal. gue jongkok disebelah iqbaal.
"baal lo gapapa? kok bisa jatuh sii" tanya gue.
"tadi dia rem mendadak, gue kaget abis itu jadi jatuh" ucapnya diselingi ringisan rasa sakitnya.
"maafin kiki yaa"
gue melirik kiki yang masih di sepedanya tanpa melihat kearah gue dan iqbaal. dia hanya diam dan sepertinya dia melihat sesuatu. apa dia gak tau apa yang sudah dia buat? gue hanya mendengus lalu menggelengkan kepala pelan.
"sebentar ya baal gue beli obat dulu"
saat gue memberi ancang-ancang untuk berdiri, iqbaal menahan pergelangan kaki gue. sehingga gue kembali jongkok.
"kenapa baal?" tanya gue heran.
"dulu lo ngobatin gue gak pake obat, tapi.."
gue menautkan kedua alis gue. menatapnya lekat-lekat menunggu lanjutan kalimat tadi.
"bukannya lo ngobatin gue pakai sayap yang ada di punggung lo?"
iqbaal kembali..
yaa iqbaal kembali dengan khayalannya.
gue menutup mata sejenak, berpikir apa yang harus gue lakukan disaat seperti ini. iqbaal gak gila cill, iqbaal gak aneh, iqbaal normal. anggap aja iqbaal hanya punya khayalan tinggi.
"sayap gue hancur, sekarang gue bukan angel lagi tapi pricill" jawab gue dengan seadanya.
"tapi lo tetap jadi angel yang dulu kan?"
"i-iyaa"
"-yaudah ya gue mau beli obat dulu" lanjut gue.
"gak usah ngel, gue gapapa"
ngel?
iya, gue mulai terbiasa dengan panggilan ini.
KIKI'S POV
gue berjalan mendekati perempuan yang sedang duduk ditepi rumah pohon, kakinya dibiarkan menggantung diudara. setelah gue cukup dekat dengan perempuan itu gue bisa menebak kalau itu adalah aline. dia menangis tersedu-sedu disana.
gue berada di bawah rumah pohon. kepala gue mendongak ke atas. "aline lo gapapa?"
gue bisa melihat kalau dia kaget saat gue memanggil namanya. dia langsung menghapus air matanya lalu tersenyum pada gue.
"kok nangis? ada masalah?" tanya gue lagi.
dia menggelengkan kepalanya. "enggak ki gapapa"
"cerita sama gue sini"
"enggak ki, ini masalah gue. gue gak mau cerita sama siapa-siapa. maaf ya ki, lain kali aja"
"oh yaudah, lo gapapa gue tinggal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
Fanfictionkamu memang selalu bisa buat semua orang jatuh cinta sama kamu, begitu pun juga aku. bukan ini alasan mengapa aku jatuh cinta padamu, tetapi karna aku cinta sifatmu. aku akan mengubahnya dan selalu menyayangimu setiap saat. you're my bad boy! Copyri...