"eh? gu-gue pricill, kita udah ketemu kemarin" ucap gue.
apa dia lupa sama gue? dia amnesia? ck apa segitunya dia cari yang namanya angel dan lupa kalau kemarin gue bilang, gue bukan angel. dia ini kenapa sih?
"oh pricill, gue iqbaal" dia kembali mengulurkan tangannya. dan apa dia lupa kalau kita udah kenalan? cowok aneh..
"hmm iyaa" gue gak membalas ulurannya.
"iqbaal, ini tetangga kita. ingat ya mereka semua bukan angel" ucap wanita paruh baya yang mungkin orang tuanya.
wait.. what?
"ini om geronimo, tante merry, ini alwan dan dia pricill" lanjutnya.
gue hanya tersenyum lalu mengekori bunda yang mulai masuk ke dalam rumah iqbaal. mereka semua duduk di ruang tamu. gue pun juga, gue duduk disebelah alwan yang sibuk sendiri dengan PSPnya. sekian lama berbincang akhirnya gue kembali ke rumah.
"kapan kamu ketemu dia?" tanya alwan.
"dia siapa? iqbaal?" tanya gue ulang.
dia mengangguk. "kemarin dirumah pohon" jawab gue.
♥♡♥
gue masih bingung, kenapa tadi bundanya bilang 'mereka semua bukan angel' sebenarnya iqbaal ini kenapa? apa dia... ah gak mungkin, dia terlihat normal kok. saat gue sedang melamum dia balkon rumah, dering telfon pun berbunyi. gue langsung mengambil hp
Aldi is caliing..
"halo di" saut gue.
"kamu dimana?" tanyanya.
"dirumah kenapa?"
"keluar rumah sekarang, aku tunggu"
gue berlari kecil hingga sampai didepan pintu rumah. gue membukanya, ada aldi didepan pagar rumah gue. sejak kapan dia disana? gue pun menghampirinya.
"a-aldi ini udah ma--"
ucapan gue berhenti saat dia menyambar gue dengan pelukannya. gue terdiam sesaat. hidung gue yang tenggelam dalam pundaknya, kini bernafas cepat. membuat perut gue yang kembang kempis menempel pada perutnya juga. astaga! gue ini kenapa? satu perumahan bisa tau kalau gue sedang pelukan sama aldi.
"hmm di.. tolong lepas, ada mama papaku didalam" ucap gue canggung.
"sampai kapan pun, aku gak akan lepasin pelukan ini" dia makin memperkecil lagi lingkar tangannya. sehingga gue makin mendekat padanya.
"tapi di--"
"please.. i need your hug right now pricillea geronimo" ucapnya hopeless.
"why?" tanya gue balik.
"because, i love you. please.. jangan tinggalin aku pricill"
"kamu gak biasanya gini di.."
sekian lama dia peluk gue, dia pun melepaskannya lalu tersenyum manis dihadapan gue. sumpah aldi maniss... dia menyilakkan rambut gue yang terurai ke belakang telinga. gue agak sedikit menunduk karna malu. aldi mengambil dagu gue dan walaaaa! matanya bersinar terang sekarang.
"kenapa? ada yang salah dari aku?" tanyanya.
"eng-enggak kok"
"by the way aku pulang dulu ya, aku kesini cuman mau ketemu kamu aja"
lagi-lagi gue hanya bisa mengangguk dan menunduk lagi. pricill! lo gak boleh skakmat didepan dia! aldi menyentuh pipi gue dengan tangannya lalu gue agak mendongak untuk bisa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
Fanfictionkamu memang selalu bisa buat semua orang jatuh cinta sama kamu, begitu pun juga aku. bukan ini alasan mengapa aku jatuh cinta padamu, tetapi karna aku cinta sifatmu. aku akan mengubahnya dan selalu menyayangimu setiap saat. you're my bad boy! Copyri...