Cerita normal yang masalahnya sangat merakyat sampai-sampai orang males duluan liat judul story ini karena sangat teramat pasaran
iya, ini cerita tentang habit perempuan yaitu 'jaim' didepan laki-laki ganteng
tapi perempuan ini jaim karena sesuatu...
"zaraaa... udah pagi nih, masih lama gak? buka pintunya dong adek gue tercinta"
gue ngetuk pintunya berkali-kali tapi gaada balesan. gue menarik nafas dalam-dalam mencoba bersuara seimut dan se-innocent mungkin.
"zar... Jam 6 zar... lo taukan jadwal kakak lo ini padet merayap kaya Kemang macetnya kalo malem minggu gada abis abisnya kaya cinta gue ke lo?"
krik...
gila nih cewe untung adek gue kalogak udah gue dobrak nih pintu gapeduli gue dia telanjang badan kaya triplek aja gaya-gayaan.
"zara gue itung sampe 3 ya" gue memasang sumpelan kuping ke telinga gue yang gue punya ala ala Spongebob kalo nutupin lobang-lobang badannya.
"satu" "dua" "tit...." (yha pada mikir apa yha)
"HOY HOY HOY HOYYYY GUE DISINI CALUM ANJING SABAR DIKIT APA LAGI ADA URUSAN CEWE GUE BEGO LOLOT DONGO COWO MACEM APA LO GIMANA PACAR LO NTAR KALO SAMA ADEK SENDIRI AJA KAYA GINI HAH LO GAKASIAN SAMA IBU KARTINI YANG UDAH MEMPERJUANGKAN HAK KEADILAN BAGI SEMUA PARA WANITA TAPI LO DENGAN GAMPANGNYA MERUSAK ITU SEMUA MEMBUAT GUE MERASA HINA SEBAGAI CEWEK!"
guepun melepas sumpelan kuping gue.
"buka pintunya ya zar. SEKARANG"
cekrek
zara membuka pintu kamar mandi dan keluar dengan badan yang hanya dibalut handuk pink dan rambut kaya mbok mbok jamu tanpa sedikitpun natap gue, adek jahanam.
—
zara's pov
"gue berangkat ya zar, sapu rumah yang bener, cuci piring, masak nasi, bikin kangkung yang enak awas ada ulet dalemnya"
bawel
"eh uang arisan mama jangan lupa tuh kasih ke pak sumanto, kasih tips juga kasian dia kerja terus men-duda"
mendingan duda si ya sempet laku lah lu mah apaan cal
"eh zar kok diem aja sih"
yha sejak kapan lu peduli kalo gue diem aja
"ZAR-"
"apa abang calum kakak ku tercinta? ada apa gerangan calum?" gue menolehkan kepala gue kearahnya sembari memasang senyum termanis dan terfake gue.
"ganteng kok ganteng hehehe" ya gue akuin calum memang ganteng gabisa diganggu gugat, tapi seganteng-gangengnya orang kalo ada cabe ijo nyelip di gigi apa ga ilfil liatnya?
"jagain rumah yang bener zar awas kemalingan"
calum mendadak berjalan ke arah gue, mampus.
"kunci mobil mana ya zar?" yallah cepet pergi kek "tuh depan TV kayanya"
"tangan lo ngapain lo dudukin deh zar?" gue yang duduk di sofa mencoba memfokuskan pandangan gue ke acara Pinies & Ferbal di TV.
"gapapa cal, dingin abisan" gue melirik dikit keatas kearah calum yang gue tau gabakal percaya begitu aja sama kata-kata gue.
"Oh" gue merasa calum menjauh tapi kok gakeluar-keluar dari rumah.
"HA SINI SINI MANA TANGAN LO" calum menarik kedua tangan gue keatas dari belakang dengan sergap dan mengambil sepucuk kertas yang daritadi gue pegang.
sementara calum masih fokus sama kertas itu gue berdiri dari sofa dan melangkah menjauh dari calum pelan-pelan ah padahal pengen gue kasih mama biar dia ilfil liat anaknya ternyata manusia ga berperilaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"zar... belom tau rasanya di smackdown kan?" calum menggumpal kertas putih yang ia pegang dan dibuangnya sembarang arah
gue pun secepat kilat lari ke arah tangga sambil menggenggam kencang handuk yang daritadi masih melilit melindungi tubuh seksi nan asoy gue
"eitsss mau kemana lo hah" calum nangkep pergelangan kaki gue dan gue lepas lah, tangannya gue injek dengan kaki gue yang satunya lagi sampai mampus dan guepun turun tangga lagi lari kearah pintu depan yang tanpa diduga terbuka dengan sendirinya memampangkan sosok figur lelaki tinggi dengan snapback dan kacamata hitam. Bule.
"what the fu-"
tanpa diduga gue terjatuh ala slowmotion karena tangan calum menahan kaki gue dan gue bisa merasakan pandangan laki-laki itu yang tertuju ke gue sementara muka gue akan berciuman hebat dengan lantai dalam hitungam detik. The end.
BRUK!
"wohow you okay there?" muka gue nabrak lantai bor bisa-bisanya nanya gue 'kamu gapapa'?!
"E-ehm, ga-gapapa, sorry cari siapa ya?" gue mencoba berdiri dan tampak senormal mungkin
"I'm Luke, Calum's friend mam" ucapnya sambil menyeringai atau smirk?
HAHAHAHA the fuk gue? mam? muka cakep kaya Lele Collins gini dibilang mam? untung cakep lo.
"Oh" hanya jawaban yang gue kasih ke luke, gue membalikkan badan dan calum udah berdiri rapi ga keliatan kaya habis lari-lari dan menepuk pundak gue memberhentikan langkah gue.
"zar, lo inget kan kalo lo masih pake handuk?" bisiknya
Deg.
Hey everybodeh. Gue nyoba bikin cerita baru gapapa kan? Hwhw mencoba awal hidup yg baru dengan menulis genre yg baru HAHA bye
