Kepulanganku dari negara Malaysia menyisakan kenangan indah, saat ini sekolahku telah selesai menempuh semester 1 kini saatnya sejenak berlibur untuk berganti dengan semester baru.
Aku mempunyai 2 adik sepupu perempuan bernama Sasha dan Wina. Shasa sekarang berada di kelas 6 sd sedangkan Wina 4 sd. Kami berempat dengan adik kandungku bernama Ajeng, membuat pesta kecil kecilan khusus untuk para perempuan yang kami namakan 'girls party'. Banyak kegiatan yang kami lakukan mulai dari nonton dvd sampai jam 1 pagi, memasak apa saja yang ingin kami masak, pergi ke mall apa saja yang ada. Kami dapat melakukan apa saja yang ingin kami lakukan.
Hari ketiga Girls party aku dan dia memutuskan untuk bertemu di salah satu mall yang menjadi icon di kotaku, semua pakaian telah kucoba tapi tak ada satu pun rasanya yang membuatku percaya diri.
Aku menunggunya di salah satu cafe yang bertemakan kopi yang ada di dalam bioskop. Aku memesan capucciono latte.
1 jam 2 jam 3 jam aku menunggu ia tak datang dan tiba-tiba aku menerima kabarnya ia bilang kalau dia ada di teater 5 sedang menonton film star wars bersama adiknya, ingin sekali rasanya menunggu tapi waktu sudah mulai senja yang mengharuskan untuk pulang.
Libur hanya tinggal sisa, dapat di hitung dengan jari kapan semester baru akan tiba. Aku ingin menghabiskan libur dengan perasaan yang puas sehingga semangat di semester baru lebih kurasakan.
Pucuk di cinta ulan pun tiba, ia mengajakku untuk bertemu sekali lagi dengan harapan tidak gagal lagi untuk yang kedua kalinya.
Sabtu itu aku menunggunya di salah satu cafe yang lagi lagi bertema kopi. Green tea adalah menu favoritku disana, tak heran kalau setiap kesana aku selalu memesan itu. Selang beberapa detik kemudian seseorang ber kemeja biru dipadukan dengan jeans dan sepatu sport hitam menghampiriku.
Senyuman pertama yang kami lontarkan agak sedikit aneh karna kami saling mengeritkan alis. Kata pertama yang ia lontarkan adalah
"kok putih sih ?" Katanya.
"Sipit kek orang cina, tapi kok item ? Emang ada orang cina item ?" Kubalas dengan nada yang menyinggung.Wajahnya yang diam seketika tanpa ada balasan kata-kata yang membuatku berkata dalam hati 'skakmat'.
3 jam saling bertukar pikiran sangat nyaman. Ada saja hal-hal yang kami bicarakan mulai dari laki-laki yang duduk disamping kami menggunakan sepatu sport bewarna pink, sampai minuman yang bewarna hijau yang kupesan di sebutnya 'ingus badak'.
Kami akhirnya berjalan-jalan di area mall tanpa tujuan bak orang tolol. Yang kami lakukan hanya tertawa dan saling bertanya 'mau kemana sih ?'
Di tengah jalan, seorang berhijab, anggun parasnya, kira kira umurnya 23 tahun keatas menghampiriku dan dia. Wanita itu bertanya pada dia"Sama siapa kamu kesini ?" Dengan senyum manisnya.
"Sama ini miss.... Adek sepupu" dia menjawab.
Miss ? ternyata wanita itu adalah guru dia di sekolah.
"Hehe bisa aja, yaudah miss duluan ya" kata wanita itu dan hanya dia jawab dengan seutas senyuman meringis dan berkata padaku.
"Mampusla ini !" Katanya. Aku hanya tertawa kecil."tenang kak, kakak kan kakak sepupu aku" dia tertawa dengan kebohongan kecil yang di buatnya.
Karena keadaan semakin bosan akhirnya aku menemaninya bermain Mt, entah apa gunanya tapi kulihat asyik wajahnya.
Aku yang tidak mengerti apa itu hanya bisa memainkan rambut ku. Ku kibaskan ke kanan dan ke kiri. Dia yang duduk di sampingku masih terfokus dengan pada layar game, aku yang semakin bosan semakin kuat kibaskan rambutku. Kini matanya tak lagi terfokus ke layar game, ia melihatku."Kenapa ?" Aku yang secara tiba-tiba terdiam pun berkata.
Dengan tawa kecil di ambilnya rambutku, di acaknya dan di tutupnya wajahku dengan rambut."Dah gini aja kek kunti" katanya sambil tertawa.
Pertemuan pertamapun berlangsung dengan penuh kekonyolan dan kebahagiaan. Hari itu aku merasakan sesuatu yang tak bisa ku ungkapkan tapi sangat ku rasakan. Untuk perama kalinya seorang lelaki membuatku menjadi lebih hidup
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Kopi Disaat Senja
Teen FictionDisaat 'kopi' dan 'senja' menjadi saksi bisu atas aku dan kamu. Disaat kopi menjadi tema awal pertemuan kita, akankah kopi juga menjadi tema perpisahan kita ?