Siapa kau?
Yang mengusik setiap akhir shalatku
Yang menggantung indah dalam ujung senyumkuDimana kau?
Setelah berhasil mengoyak rinduku
Setelah mampu menggantung asakuBagaimana?
Caramu mengalihkan semua tatapanku
Menyatukan hamburan rasa indahku
Menjadi satu teruntuk dirimuMengapa aku?
Yang kau pilih untuk melabuhkan harapanmu
Yau kau genggam dengan tawa renyahmu
Yang kau buat terus-menerus merinduKapan?
Kau akan menghentikan laraku
Yang tak pernah bisa berhenti mengharapkanmu
Mengharapkan semua kepastianmuApa?
Tujuanmu bermain dengan rasaku
Tuluskah hatimu atau sekedar selingan di kala bosanmu
Berhentilah bungkam karena hatiku pilu
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Word
PoetryRasa-rasa yang tak pernah tersampaikan. Hanya berserakan dalam bait-bait sederhana, kertas-kertas lusuh, atau sekedar ucapan yang hanya mampu didengar angin.