Aku adalah mata yang membantumu melihat
Tangan yang memapahmu berjalan
Bahu tempatmu bersandar
Dan hati yang selalu bersedia menjadi rumahmuLantas aku harus bagaimana?
Apa yang harus ku lakukan saat aku mengerti semuanya?
Kau hanya akan melihat untuk mengaguminya
Kau hanya akan tertatih untuk berjalan ke arahnya
Dan kau hanya akan rapuh karena diaDisitulah sebenarnya aku ada
Sebagai jalanmu untuk bisa bersamanya
Sebagai penyokong agar kau bisa melengkapinya
Menjadi tempatmu berbagi lukaRasaku luruh di sela-sela jemarimu
Hatiku meremang tanpa kau peduli
Kau mengurungku dalam pesona ujung matamu
Yang melirikku hanya saat kau perluTapi kenapa?
Sangat sulit untuk lepas dari hidupmu
Namamu masih saja setia di sini
Dalam retakan-retakan kisahku
Dalam pecahan-pecahan cintakuHingga akhirnya kau membuatku sadar
Sekeras apapun aku terluka
Sehancur apapun hatiku pada akhirnya
Aku tak bisa melepas rasa ini begitu saja
Tetap setia untuk terus menghamba
Berharap suatu saat kau menyadarinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Word
PoetryRasa-rasa yang tak pernah tersampaikan. Hanya berserakan dalam bait-bait sederhana, kertas-kertas lusuh, atau sekedar ucapan yang hanya mampu didengar angin.