bread

103 9 2
                                    

Hari itu, aku pergi ke toko roti. Seperti biasa, aku pergi kesana untuk bertemu gebetanku. Dia itu sosok pria yang dikagumi para wanita, tak ayal banyak para wanita yag mengunjungi toko roti utuk sekedar melihatnya. Kadang-kadang aku pun cemburu melihat tingkah laku mereka yang kegatelan. Tapi, apa dayaku yang hanya seorang gadis desa biasa dan bukan siapa-siapa. Sedangkan dia seorang penjual roti yang sudah mapan dan memiliki banyak toko cabang pula.

Suatu saat, saat aku mengunjungi toko seperti biasa tiba -tiba aku melihat kejanggalan di toko itu. Tiba-tiba ada aura yang memanggilku yang membuatku curiga pada suatu ruangan. Diam-diam aku menyelinap masuk kedalam ruangan itu, tetapi saat aku sampai di pintu tercium bau menyengat hidungku seperti bau amis dan sedikit bau busuk. Aku tak tahu apa yang ada didalamnya. Tapi aku memaksakan masuk kedalam karena terlanjur sudah setengah jalan.

Disana, aku tak melihat apapun, aku hanya melihat setumpukan peti yang ditumpuk sejajar. Aku menghampiri peti-peti tersebut, aku membuka salah satu petinya. Ketika aku mencoba membukanya, bau amis dan bau busuk itu menyengat kembali. Aku mendorong tutup peti itu, dan kemudian melihat isinya. Hanya tumpukan karung tepung, dan gula.

Bau amisnya bukan dari peti ini, aku melangkah ke peti berikutnya dan membukanya. Isinya hanya telur ayam, aku menghela napas, bukan dari sini baunya berasal sepertinya dari peti diujung ruangan ini. Aku melangkah menuju peti dengan perlahan, dan benar saja bau busuk dan bau amisnya semakin menyengat hidungku, rasanya aku ingin mencabut hidungku.

Sambil menutup hidungku dengan syal yang sedang kupakai, aku perlahan mendorong tutup peti itu dan alangkah terkejutnya aku melihat isinya. Ingin rasanya aku menjerit tapi lidahku keluh, aku bergetar dan seluruh darahku seolah membeku. Ketakutan menyelimutku, apa yang aku lihat bukanlah sebuah tipuan. Ini nyata.

Daging olahan yang biasa ada didalam roti isi, ternyata adalah daging manusia. Roti isi yang selalu kubeli, dan kumakan adalah roti isi daging manusia.

Tangan penuh darah, dan tentu saja bukan tangan hewan. Tangan manusia yang sudah berlumuran darah, dan sudah terlihat tulangnya. Dua buah kepala manusia yang sudah hampir membusuk, dan beberapa tulang rusuk. Aku tak kuasa melihatnya, segera aku meninggalkan ruangan ini.

Aku berlari terburu-buru. Tanpa sadar aku menabrak pria itu, pria yang selalu kuimpikan. Dia tersenyum sehingga menampilkan deretan giginya.

"Sekarang kau sudah tahu, apa yang ada didalam ruangan itu" kata dia dingin.

Aku hanya mengangguk.

"Kau adalah korban berikutnya"

Written by : @jihanekalistiana and @sraisy

Well, ini sebenarnya cerita creepypasta pertama yang kami berdua bikin.

Bagi kalian yang suka cerita bergenre fantasy bisa mampir ke @jihanekalistiana baca cerita baruku judulnya From The Another World, kalau suka vote dan comment ya.

Thanks for reading
Vote dan comment ya

CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang