Sorry Mantan I

24 3 4
                                    

Sebulan sudah ku tidak bersamanya lagi, hatiku masih sangat merasakan sakit, ia meninggalkan ku tanpa alasan yang jelas, aku tak tahu apa yang salah dari diriku, aku selalu bertanya-tanya apa yang sebenarnya salah padaku, jikalau bisa waktu di rubah, aku ingin memperbaiki kesalahan ku agar aku selalu bisa terus bersamanya, sayang waktu tidak bisa ku putar kembali, kini hanya bisa bertanya-tanya, sesal, kesal, dan kesedihan yang aku rasa.

Aku mencoba untuk melupakannya, aku mencari kesibukan sendiri, aku mencoba berlibur agar semua kesedihanku hilang. Aku pergi kesalah satu bukit yang ada di kampungku. Suasana disana sangatlah indah, tenang, sejuk, hanya ada suara burung dan desisan-desisan lambaian pohon yang aku rasakan, aku mulai merasa ketenangan dalam diriku, disitu hanya aku seorang yang berada di bukit ini. Disini, aku benar-benar merasakan ketenangan, namun kesal ku masih ada pada diriku, biasanya ketika aku kesal aku berteriak sekeras mungkin. Kebetulan ini adalah suatu situasi yang pas untuk aku berteriak. Akhirnya akupun berteriak sekeras mungkin semampuku mengeluarkan suara. "AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...... " Setelah aku berteriak aku merasa lebih tenang dan rasa kesal ku mulai hilang. Aku merasa bosan tapi aku tidak ingin beranjak dari bukit, akupun menyalakan lagu happy agar suasana nya menjadi lebih nyaman, ketika aku sedang mendalami lantunan musik dan melihat kearah depan yang di penuhi pemandangan-pemandangan sangat indah, tiba-tiba aku mendengar suara tertawa dari seorang wanita dibelakangku, namun suara itu tidak asing di telingaku, sontak aku menoleh ke belakang, dan ketika aku menoleh kebelakang benar saja suara itu tidak asing di telingaku, ya, itu adalah suara tertawa mantanku, namun suara tertawa dia membuat hatiku malah menambah kacau, kesal tidak karuan, karena di samping dia ada seorang lelaki yang sedang bergandengan dengannya. Mereka bercanda ria dan membuat mantanku tertawa. Aku sangat kesal, bagaimana bisa dia tertawa dengan sosok lelaki barunya, sedangkan aku disini melupakannya saja sangat sulit untukku. Tadinya aku ingin menghampirinya, namun, aku takut disaat aku menghampirinya aku merasakan sakit yang lebih dalam. Aku mencoba menghindari nya dan meninggalkan tempat itu tanpa melewati dan menampakkan diriku kepadanya dan lelaki bajingan yang sedang bersamanya dengan mencari arah jalan yang berbeda.

Akupun kembali kerumah ku dengan perasaan kesal yang tidak karuan, aku kesal, aku cemburu, aku marah, aku bingung apa yang harus aku lakukan. Ketika aku ingin mencoba melupakannya ia malah menampakan dirinya bersama lelaki lain. " Bangsattttt memang ", disaat aku matia-matian berusaha untuk melupakannya, dia dengan mudahnya mendapatkan lelaki lain dan melupkanku secepat itu. Keadaanku sekarang sudah tidak karuan, tidak hanya hatiku dan kepalaku yang panas, sekujur tubuhku merasakan panas, tubuhku panas dan keluar keringat dingin, aku sungguh-sungguh sangat merasakan panas, sakit yang tidak ada tandingannya.

Dipikiranku terlintas untuk membunuh lelaki itu, karena tidak boleh ada yang memilikinya selain aku. Memang aku sangat egois, karena aku sangat mencintai mantanku, aku ingin memilikinya, aku ingin dia tertawa hanya denganku. Namun sepertinya pikiran selintasku, akan aku laksanakan. Aku akan membunuh lelaki yang ada bersama mantanku. Aku akan membunuh lelaki bajingan itu malam ini juga.

Aku coba mencari tahu tentang lelaki itu, melalui media sosial. Namun tak kunjung juga aku dapatkan informasi keberadaannya. Hingga malam pun tiba aku masih saja belum menemukan informasi keberadaan dan alamat lelaki bajingan itu. Aku mecoba memberanikan diri untuk pergi kerumah mantanku dan menanyakan keberadaan dan alamat lelaki bajingan itu.

Tibalah aku dirumah mantanku, rumahnya sangat sepi sekali, tidak seperti biasanya. Akupun mencoba memanggil mantanku. Akhirnya dia keluar.

" Eh kamu akhirnya keluar, apa kabar? " Ucapku, dengan menahan kesal dan mencoba menenangkan diriku agar tidak memperlihatkan kesalku.

" Eh kamu, ngapain kamu kerumahku lagi kita sudah tidak ada hubungan apa-apalagi ya sana pergi, lagian tidak enak dilihat oleh tetangga kita berdua di sini, sedangkan rumah ku sedang tidak ada orang lain. " Jawab mantanku dengan nada tingginya.

" Oh, memang orang tuamu kemana? "

" Orang tuaku sedang keluar kota, sudah sana pergi ngapain sih nanya-nanya pergi-pergi ah ganggu aja. " Lagi-lagi iya mengusirku dengan nada tinggi.

" Jangan marah gitu dong, aku kan nanya dan datang kesini baik-baik, tapi kamu makin cantik ya kalo lagi marah heheheh." Aku mencoba menenangkan suasana.

" Ah bacot, aku ga akan kemakan ya dengan gombalan-gombalan sampahnya kamu, udah sana-sana pergi !!! . "

" Aku cuma pengen bicara dan menanyakan sesuatu sama kamu, boleh kamu luangin waktu sebentar aja buat aku , ga lama 5 menit aja. "

" Ga, mau bicara apalagi hah, mau nanya apa lagi hah, ga ga gabisa aku lagi ngerjain tugas kuliahku ganggu aja !!! . "

" Please, sebentar saja, 3 menit ke gapapa, kalo engga aku bakal nungguin disini aku ga akan pulang sampe kamu mau ikut denganku. "

Akhirnya setelah ku bujuk bujuk, ia mau pergi bersamaku.

Hallo udah lama banget ya aku ga update ga bikin cerita cerita lagi karena banyak banget kesibukan persiapan masuk kuliah hehe akhirnya sekarang aku udah kuliah dan mau masuk semester II sekarang alhamdulillah, hhaha gapenting ya maaf. semoga masih pada ada ya pembaca pembacaku:*
Oiya cerita kali ini aku bikin chapter nya ya biar greget aja gitu wkkww engga sih kayanya bakal panjang gitu ceritanya hehe makanya aku bikin chapter. Mau tau ga cerita selanjutnya gimana? Makanya tungguin aja ya, pantengin terus kalo mau hehe, love you:*
Oiya jangan lupa kirim saran,komentar,kritik biar kedepannya aku bisa lebih baik lagi bikin cerita terimakasih :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang