Part 1
''nuansa Indonesia''
''enggak, aku maunya nuansa Eropa''
''sayang, kita kan orang Indonesia, masa pake nuansa Eropa''
''mbak pokoknya saya mau nuansa Eropa''
Beginilah suasana pekerjaan Hanna setiap bulan pernikahan, dia harus ekstra sabar menghadapi pasangan yang tidak satu pendapat.
''mbak, mas gimana kalo saya saranin kita pake nuansa Indonesia tapi makanannya kita pakai makanan Eropa saja dan baju pengantinnya juga''
''hmm...itu ide yang bagus mbak, saya setuju, gimana sayang''
''tapi bener ya mbak gaunnya nuansa Eropa''
''iya mbak, saya akan bilang pada desainernya, terus makanannya apa aja nih''
Beginilah Hanna, lebih tepatnya Hanna Syafana Kinanti, wanita berumur 23 tahun yang akrab disapa Hanna. Hanna yang sudah bergelut dengan usaha yang dirintisnya dari nol sampai sesukses sekarang karena kerja kerasnya, ibunya yang seorang desainer dan ayahnya sebagai penyewa kursi untuk acara pernikahan membuat Hanna mengambil cara lain untuk merintis pekerjaan keluarganya agar lebih sukses.
Hansyaf Wedding Organizer
Itulah pekerjaan Hanna, menangani pasangan pengantin yang akan merayakan pesta pernikahan.
Bulan ini memasuki awal bulan pernikahan tapi Hanna sudah sangat sibuk dan jarang istirahat, awal bulan pernikahan saja sudah dibuat sesibuk ini apa lagi jika sudah puncak bulan pernikahan Hanna bisa tidak makan dan istirahat demi melakukan pekerjaannya dengan baik, Hanna memiliki banyak anak buah tapi jika masalah musyawarah dengan pasangan pengantin Hanna akan menanganinya sendiri, mulai dari kalangan biasa sampai konglomerat sekalipun sudah pernah Hanna tangani, Hanna yang memiliki banyak kerja sama dengan beberapa desainer gaun pengantin, catering, dekorasi, dan lainnya membuat Hanna lebih mudah untuk memilih apa yang cocok dengan keinginan pasangan pengantin.
''udah pulang nduk''
''iya buk''
''berapa pasangan pengantin yang kamu tangani hari ini''
''4 pasangan buk, dan semuanya selalu bikin Hanna kewalahan''
''itu udah biasa nduk, perbedaan pendapat itu sudah sering terjadi dalam rumah tangga''
''iya buk''
Orang tua Hanna yang tidak bekerja lagi karena sudah rentan oleh umur menjadikan Hanna tulang punggung keluarga, menghidupi orang tuanya dan adik adiknya yang masih dalam tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama membuat Hanna harus bisa mengatur uang, memang pekerjaan Hanna menghasilkan gaji yang tidak sedikit tapi bagaimanapun Hanna harus bisa mengatur keuangan.
''kamu mau makan nduk''
''enggak buk, aku udah makan tadi sama Rini''
''oh ya udah kamu istirahat saja, nanti mau keluar lagi?''
''iya buk, mau kepenjahit, Hanna istirahat dulu ya''
Hanna yang hanya berpendidikan SMA saja menjadikan dia harus belajar lebih banyak tentang pekerjaannya, Hanna membebankan keinginananya untuk sekolah tinggi kepada kedua adik adiknya, bakat Hanna dalam menggambar membuatnya dengan mudah mendekorasi ruangan dan gaun yang akan digunakan oleh pengantin.
''nduk bangun''
Hanna memang tidak tidur, dia hanya berdiam diri dikamar sambil menggoreskan pensil kesebuah kertas putih, kini Hanna yang menggambar desain baju yang akan dia kirimkan kepenjahit terhenti karena panggilan ibunya.
''iya buk''
''mandi, katanya mau kepenjahit''
''iya''
Hanna kembali melanjutkan gambarnya, Hanna memiliki banyak kenalan seorang desainer gaun pengantin, tapi dia lebih memilih untuk mendesainnya sendiri, dia takut desain para desainer tidak sesuai keinginananya.
''buk aku berangkat dulu ya''
''mbok ya makan dulu, tadi kamu belum makan nduk''
''iya buk''
Hanna menyerah, dia lebih memilih mengikuti saran ibunya karena tidak ingin badannya sakit karena tidak terisi makanan, ibunya yang asli orang jawa walaupun sudah hidup dikota metropolitan tapi logat berbicaranya masih sangat kental, berbeda dengan Ayah yang bukan asli jawa.
''nduk jangan ngurusi orang nikahan terus, kamu sudah waktunya nikah nduk, ibuk sama ayah pingin gendong cucu''
''uhuk...uhuk''
Pertanyaan kedua orang tuanya memang sering Hanna dengar, bukan karena belum siap hanya saja jangankan calon suami, pacar saja Hanna tidak punya.
''Hanna kerja sekalian cari calon buk''
''jangan cuman dicari nduk tapi dibawa kemari dikenalkan ke ibuk sama ayah''
''iya ibuk, Hanna lagi cari yang bener bukan yang sembarangan''
''iya, jangan lupa cari yang seagama, yang sholeh, baik, sopan dan bertanggung jawab dan jangan lupa yang sayang sama kamu''
''iya ibuk, ih bawel deh, ya udah aku berangkat dulu ya ibukku sayang''
''hati hati nduk''
}V[[.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Organizer (COMPLETED)
RomanceCERITA INI DI PRIVAT MENGANTISIPASI PLAGIAT TIDAK BERTANGGUNGJAWAB FOLLOW ME FIRST pekerjaannya membuatnya jatuh pada pernikahan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya, bertemu dengan laki laki dengan senyum menawan itu dan berakhir pada pernika...