Sorry, ini diupdate ulang. Baru selesai diedit. Okey enjoy.
"Bukan urusanmu."aku mengalihkan pandanganku menatap keluar jendela.
"Apa?" Kebiasaan gemma pasti dia dengar tadi yang kukatakan tapi sekarang dia tidak dengar?
"Hmm?" Aku kembali menatapnya
"Urusanku jugalah jan" kan? Apa kubilang?
"Baguslah kalau urusanmu juga"
"Jadi kenapa?" Gemma kembali menyuapkan makanannya sambil menatapku, aku mengaduk jus alpukatku.
"Biasa" Jawabku singkat
"Biasa?!jadi ini udah jadi salah satu kebiasaanmu? Jan, jan, aku bilang apa? Begadang mulu sih kerjamu"
"Heh biar aku begadang, aku bangunnya pagi juga kali."
"Terus? Kalok kamu bangunnya pagi kenapa tetap telat juga?"
"Heh bego! Aku bakal nggak telat kalok kau nggak mandiin piaraan mu itu dikamar mandi. Padahal bisa aja tuh mandiinnya dibelakang kenapa hari ini kau mandiinnya dikamar mandi?" Nadaku tinggi satu oktaf.
"Maaf-maaf air yang dibelakang kerannya nggak jalan dengan terpaksa aku bawa megi kekamar mandi tapi kan tadi aku sudah cepat juga mandiinnya" jawab gemma membela diri.
kalian mau tau siapa megi? Dia kucing persia kesayangan gemma, karna aku kurang suka kucing pernah aku tidur lupa menutup pintu kamar, megi kucing persianya itu masuk kekamarku naik keatas tempat tidurku, merasa geli dikaki dan berhubung aku kaget aku refleks menendang megi sampai mengenai tembok sambil berteriak dan alhasil megi jatuh namanya juga kucing pasti dia mengeong gemma yang berada didapur masuk menuju kamar bukannya nanyain aku teriak kenapa? Eh dia malah marah-marah gegara aku tendanng kucingnya dan dia marah sampe semingguan.
"Emang dasar kaunya aja yang bego! Mikir coba! Ambil air pake ember trus bawa kebelakang buat mandiin dia" aku yang geram dengan gemma menatapnya kesal.
tapi tunggu, kenapa dia tidak melihatku? aku mengikuti arah pandangan gemma disana aku melihat beberapa lelaki 5 atau 4 orang yang menuju meja kami,
siapa mereka?
Apa gemma kenal?
Siapa?
Aku?
AKU?!
Aku jelas tidak mengenal mereka berhubung aku masih baru dikampus ini dan teman satu-satunya yang kukenal hanya gemma seorang.
"Jack disini!" Aku kaget mendengar teriakan gemma aku menoleh memandangnya ternyata sekarang gemma mengangakat tangannya seperti orang yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan, belum sempat aku meneriaki gemma dengan ayat- ayat ku
Laki-laki yang tadi sudah berada dimeja kami dan oh ya, mereka menggeser meja dan bangku yang ada disekitar kami supaya semua mendapat tempat untuk duduk.
"Hai gem" sapa si..mungkin yang tadi dipanggil gemma 'jek' itu
"Hai juga jack" apa kubilang? Gemma menjawab dengan senyuman.
"Nggak mau kenalin nih temanmu ini siapa?" Orang yang duduk disamping ku bertanya, aku yang tadi memandang keluar jendela menoleh menatap gemma.
"Oh iya, kenalin dia jane teman satu rumahku, jan ini jack" dia menunjuk yang duduk disampingnya
"Dia Andra" dia menunjuk yang duduk disampingku oh, namanya andra.
"Dia dono" gemma menunjuk yang duduk disebelah andra
"Woii jono woii"
"Aahh iya jono maksudku" ralat gemma
"Dan dia royko" gemma menunjuk yang duduk disebelah dono eh maksudku jono, yang lain tertawa mendengar gemma pasti gemma salah lagi menyebutkan nama orang itu sudah bisa dipastikan dong dia sengaja.
"Ellah gemma gitu amat" yang namanya royko tadi berdiri dan menghadap kearahku memberikan senyumannya
"Hai jan aku riko" aku tersenyum dan mengangguk dan dia kembali lagi duduk ditempatnya.
"Oh iya. Luke mana?" Kini gemma selesai dengan makanannya dan meminum jus apelnya.
"Noh" jawab jack tangannya menunjuk kesuatu arah, kami semua mengikuti arah tangan jack eh bukan kami semua, cuma aku dan gemma yang ngikutin arah tangan jack.
Diujung meja yang berada dipojok kulihat ada 3 orang penghuni meja tersebut dua perempuan dan satu lelaki yang kuyakini bernama luke.
Dan..WHAT?!!perempuan yang tidak kuketahui namanya itu duduk dipangkuan lux..eh look..aahh siapapun namanya itu,aku memandang mereka dengan ekspresi menjijikanku.
"Biasa aja mukanya jan." suara siapa lagi kalau bukan gemma, aku memutar bola mataku malas dan memalingkan wajahku kemudian menghabiskan jusku.
"Gem nanti malam kau jadi datang kan?"
"Jadilah jack"
"Oh,dan ya jan kau diundang" jack menatapku dan tersenyum
"Kau mengadakan apa?" Tanyaku cuek dan tentu saja aku tidak melihat kearahnya, sebenarnya aku malas bertanya,aahh.. maksudku malas berbicara
"Harusnya kau melihat yang kau ajak berbicara ketika berbicara" ini suara jack,
hhh aku mendengus kesal aku masih menatap layar handphoneku 'siapa yang mengajaknya berbicara?' 'Aku cuma bertanya.' aku sibuk berkata dalam hati
"Well, kalau begitu aku diluan" aku bangkit dari dudukku, aku mau secepatnya keluar dari tempat ini.
"Woaahh..dia mengacuhkanmu jack" aku mendengar mereka mennyoraki jack, aku tidak tahu bagaimana ekspresi muka sijek itu dan aku tidak peduli, apalagi gemma aku tidak tertarik.
Bukk
"Awhh..shit!" Aku merasa dadaku dingin, sial! Ini air es! siapa yang jalan tidak melihat jalan ini?
Dan menabrakku seenak jidatnya? aku membersihkan dadaku dan holy shit! Aku lupa, Aku memakai t-shirt warna putih dan itu.."Woah..dalaman mu kelihatan nona, dan warna hitam cocok untukmu."
Sial! Sial! Sial!!!!
Aku malu setengah mati, aku berlari secepat yang kubisa aku mendengar gemma meneriaki namaku beberapa kali. Dan aahh.. aku belum sempat melihat orang yang menabrakku tadi, tapi itu bagus untukku bukan? berarti dia juga belum melihat wajahku haha.
Aarrrgghh ini memalukan!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Limited
RomancePertemuan yang tak terduga, apa ini akan membuat Jane harus merasa senang atau bahkan akan membuatnya merasa menyesal? "Kau siapa? Kenapa kau memperlakukanku seperti ini?" -Jane Keyradinaga