Chapter 4

27 1 0
                                    

Chapter sebelumnya..

"Luke" ucapnya, nafasnya menyapu wajahku mataku melotot mungkin hampir meloncat dari tempatnya. Tapi aku mencium wanginya, mint? Apple?

Dengan jarak yang sedekat ini aku bisa melihatnya dengan jelas rambutnya yang coklat,kulit putih,kutebak dia sama sepertiku blasteran, matanya coklat terang, alis matanya yang tebal, hidungnya yang mancung, rahangnya yang tegas, dan terakhir bibir yang merah? Yaa bibirnya merah. Apa itu menggoda? Jelas!! Sangat! Aahh.. apa yang kufikirkan?.Aku juga mencium aroma nafas dan tubuhnya. Ini memabukkan. Sungguh. Nafasnya beraroma mint, tubuhnya beraroma..sebentar..aroma..

"Hei!" Suaranya yang berat membuatku kembali kedunia nyata, aku masih menatapnya.

"apa kau mendengarku?" Ucapnya lagi

'Tidak.Aku jelas tidak mendengar apa yang kau katakan tadi.' Ini aku katakan dalam hati

Siapa tadi namanya?

Luke?

LUKE??!!!

Teman Gemma yang dikantin tadi pagi itu??
Aahh iya aku baru ingat. Ternyata aku memang pernah melihatnya.

Tapi tunggu!

Suaranya juga pernah ku dengar.

Jangan.jangan..

Yupp! Dia pasti orang yang menabrakku dikantin.

Fuck!!

Dia cukup tinggi aku hanya selehernya. Aku mengarahkan tatapanku yang tadi menatap matanya kini melirik kesembarang arah. Aku gugup dengan posisi ini.
Aku menggigit bibir bawahku gugup.

"Kau menggodaku nona?"

"W..what??!!!" Sial! Kenapa aku kedengaran gugup? Aku kembali menatapnya tatapan kami terkunci aku menatap bola mata coklatnya.

"Jangan menggigit bibirmu dihadapanku seperti ini!" Katanya sambil menarik daguku kebawah menggunakan ibu jari dan telunjuknya dan gigitanku terlepas.

Deg! Nah..Jantungku mulai tidak tahu aturan dia mungkin sekarang akan menembus dadaku meloncat keluar dan menari-nari ria merayakan kebebasannya.

"Siapa namamu?" Tanyanya matanya melirik kearah dadaku. Sekarang kurasakan tanganku berkeringat mencekram handukku.

"Jane." kurasakan suaraku masih tegas.

Good!

"Lengkapnya?!"

"Jane Keyradinaga." Aku masih menatapnya

"Nama yang bagus." Ucapnya, jarak kami hanya sejengkal

Oh.. jadi begini cara dia berkenalan? Ckckck

Sekali lagi kukatakan aku tidak nyaman dengan posisi seperti ini. Tidak baik untuk kesehatan jantungku. Aku mendorongnya dan aku bersyukur dia tidak membuat pertahanan yang kuat sehingga aku mudah saja mendorongnya mundur, kesempatan ini kugunakan berjalan menuju kamarku.

"Kalau kau datang mau mencari Gemma, dia sudah pergi setengah jam yang lalu" aku mempercepat jalanku.

"Uuhh..bodonhya kau key."

Aku menghentikan langkahku.

What?!!!

Dia panggil aku apa?!

Key?!!

Ciihh!!

Dia bilang aku apa?!

Bodoh?!!

Dia fikir dia siapa?!! Huh?!

Aku membalikkan badanku menatapnya dan.. seperti biasa yang kulakukan aku memiringkan kepalaku kesisi kiri.

LimitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang