Dunia Membenci

3.6K 147 17
                                    

Setiap manusia memiliki lila-liku kehidupan yang berbeda,begitu aku. Mulai dari masalah sosial,pendidikan,percintaan,kesehatan semuanya penuh lika-liku.                                                  

Tidak ada yang mengerti,bahkan saat diceritakan pun orang lain tidak akan mengerti mungkin aku akan dinilai terlalu Lebay, ya itu terserah kalian. Entah darimana aku menjelaskan problematika hidupku, yang menurutku belum ada perubahannya , tapi malah bertambah rumit. Aku mulai menjauhi Ayub, walau itu sangat sulit. Semua itu kulakukan bukan tanpa ada alasan, tentunya saja ada. Cobaan yang sulit untuk menjauh pun harus kulewati mulai dari senyumannya yang selalu kulihat karena aku satu kelas dengannya , ledekan sahabat-sahabat , bahkan sifatnya yang masih saja baik padaku, aku tidak kuat. Karena aku merasa tidak enak dengan jarak yang ku buat ini, aku memutuskan untuk menjauh darinya secara perlahan dan tidak mendadak. Aku mulai jarang chattingan dengan Ayub, bertegur sapa , bahkan berbicara pun mulai aku atur agar tidak terlalu sering. Jahat??? Terserah kalianlah mau menilai apa, karena aku memiliki alasan yang kuat untuk melakukannya. Saat awal bulan Desember adalah hari ulang tahun Ayub, aku memberikannya sebuah kado spesial, yakni sebuah buku yang kupilih selama 2 jam berkeliling ditoko buku. Kado itu dibungkus dengan kertas kado coklat dengan pita merah yang menghiasnya. Namun sayang tepat apada hari ulang tahunnya, aku tidak dapat masuk sekolah karena sakit. Lalu setelah UAS selesai aku baru memberikan kado kecilku untuknya, tentu saja bukan aku yang memberikannya melainkan kutitipkan melalui temanku.  Ya seperti biasa classmeeting selalu dilaksnakan setelah UAS selesai, dan seperti kalian tau aku tidak mengikuti lomba apapun. Dan ya, aku sudah mulai menjauh dari Ayub, bahkan kami sudah tidak saling berkomunikasi lagi. Aku sudah tidak pernah bertegur sapa dengannya, sudah tidak chattingan, bahkan saat berbicara dengannya pun aku hindari. Terserahlah jika kalian menilaiku jahat, karena sebelum kalian menilaiku jahat, sudah banyak orang yang mengatakannya. Aku terlalu bosan dengan semua masalah ini, aku lelah dengan orang-orang yang membenciku, dan jika Ayub pun mulai membenciku itu tak masalah bagiku, karena itu justru jalan yang terbaik. Dibenci orang yang kita sayang apakah sakit? Ya tentu sakit, bahkan sangat sakit, tapi hal ini aku lakukan karena aku lelah untuk dijadikan bahan cemooh, aku sadar dan bahkan sangat sadar dengan diriku ini. Aku ini aneh, bodoh, cuper, labil, menyusahkan, tak berbakat dalam hal apapun yang jelas-jelas berbanding terbalik dengan Ayub. Saat kuputuskan untuk menjauh, maka keputusanku itu adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, walau sebenarnya cukup disayangkan. Tapi jika sudah kuputuskan untuk MENJAUH maka menjauhlah aku, karena itu sudah prinsip. Terserah mau dikatakan jahat sekalipun. Satu hal yang pasti jangan salahkan aku saat menjauh, dan jangan salahkan aku saat kalian menaruh rasa padaku (GR XD) karena aku tidak akan tau jika kalian menaruh rasa padaku jika kalian tidak mengatakannya, memangnya kalian pikir aku ini apa? Kalau suka ya katakan, kalau tidak ya bilang. Jangan membuat aku yang bodoh ini merasa dipermainkan, dengan cara kalian mendekat tanpa alasan lalu berbuat baik, aku tak tau apa niat kalian. Jadi maaf jika tidak kutanggapi terlalu serius, karena aku sadar apa yang kalian lakukan itu belum tentu sesuai dengan yang aku pikirkan.

"Mencintai orang yang tak sebanding dengan diri kita memang tidak salah, namun yang salah adalah saat kita menaruh harapan yang lebih lalu mulai berpikir negatif tentang dia, dibilang tidak pekalah, jahatlah, hanya memberikan harapan semulah. Sadarlah kita hidup di dunia nyata bukan dunia dongeng atau dunia sinetron yang mana upik abu bisa mendapatkan pangeran. Jika memang itu terjadi maka persentasenya hanya 1 %, jadi jangan berharap terlalu tinggi. "

Dengan menjauhi Ayub bukan berarti lika-liku percintaanku berakhir tentu tidak, justru babak baru telah dimulai. Setelah jauh dari Ayub aku hanya bermain dengan sahabatku Dana, Ratna dan Raven, tapi Ratna dan Raven memiliki teman yang akrab dengan dia ya Milen namanya, siswa tercerdas di kelas kami. Dia orangnya baik, ya walau kadang egois, tapi aku juga tau bahwa setiap orang itu egois. Lalu kami pun membuat persahabatan yang terdiri dari Aku, Raven, Ratna, Milen, Dimas, Dana, Arfi, dan Ahmad. Ya inilah dia babak baru. Dana adalah sahabatku dari kelas 7, dia adalah pacarnya Ratna, meski waktu itu putus lalu sekarang nyambung lagi, dia adalah sahabat yang sering curhat padaku. Milen adalah sosok yang sulit dimengerti  dia baik, tapi sayangnya dia terlalu salah dalam melangkah. Milen suka dengan Arfi lalu sering menceritakan hal itu dengan Ahmad, tapi akhirnya Milen pun pacaran dengan Ahmad. Saat pacaran hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya, bahkan aku tidak mengetahuinya dan aku mengetahuinya setelah sebuah konflik terjadi. Hubungan mereka cukup baik, tapi tak disangka ternyata Milen memiliki hubungan dengan Arfi. Pada saat itu aku belum tau tentang hubungan Ahmad dengan Milen ya jadi kupikir saat Milen sering bercerita tentang Arfi itu adalah hal yang wajar. Karena aku pendengar yang baik, sahabat-sahabat ku pun selalu curhat padaku. Termasuk Ahmad, tapi dia tidak pernah menceritakan Milen ya jadi aku tidak tau jika mereka pacaran. Memang terkesan berlebihan chattingan antara aku dan Ahmad, tapi tidak masalahkan? karena pada saat itu aku tidak tau apa-apa. Lalu semua itu terbongkar, yesss! Aku kaget, karena aku tidak tau apa-apa. Aku masih bertanya-tanya jika Milen pacaran dengan Ahmad, lalu hubungan dengan Arfi? Ya, backstreet. Aku cukup kaget karena menurutku Ahmad sangat baik tidak pantas disakiti apalagi sampai berada di posisi ini, posisi yang memberatkan bagi dia. Raven dan Ratna melarangku untuk cerita karena kita tidak pantas untuk mengusik urusan mereka, jadi biarlah waktu yang menjawab. Satulagi akupun sudah jarang chattingan lagi dengan Ahmad. Awalnya semua berjalan baik, bahkan anak-anak di kelas pun akhirnya tau bahwa Ahmad dan Milen pacaran. Tapi setelah Hubungan spesial antara Arfi dan Milen ketahuan oleh Ahmad semua menjadi sangat berantakan. Milen putus dengan Ahmad, hubungan persabatan Ahmad dan Arfi menjadi renggang, dan satu hal yang tak diduga Milen memasang screenshoot Chattingan aku dengan Ahmad sebagai dp BBM dan apa yang terjadi??? Ya aku mulai dituduh sebagai PHO , ya jelas teman-teman di kelas tidak akan percaya denganku yang notabenya aku ini buruk di mata mereka. Milen lah yang dianggap benar, tapi sebenarnya yang terjadi adalah aku tidak mengetahui hubungan antara Milen dan Ahmad, begitupun Milen yang salah paham yang menganggap bahwa Ahmad juga memiliki hubungan spesial denganku. Lagi-lagi aku menjadi bahan cemooh lagi, dan ya aku cukup kuat, karena aku yakin pasti nanti ada jalan keluarnya. Ahmad pun meminta maaf atas kelakuan Millen yang kekanak-kanakan, tapi permintaan maaf itu tidak merubah segalanya. Persahabatan kami hancur!!! Hubunganku dengan Ahmad renggang, yang dulunya selalu curhat sekarang bahkan enggan untuk bersapa.
Bahkan sampai menjelang UKK pun kami masih sama seperti saling tak mengenal, aku tidak masalah jika sahabatku kini membenciku karena sebelumnya, orang-orang di luar sana sudah membenciku dahulu, jadi jika aku dibenci banyak orang, aku tidak masalah asalkan Tuhan selalu besertaku.

Toh jika dunia membenciku , aku masih memiliki dunia kecil yang mau menerimaku. Dunia kecil yang mana akulah peran utamanya, tidak masalah mereka mau bicara apa, karena aku tidak akan peduli. Saat ini dunia kecilku lah penyemangatku, tapi ya semua berubah. Saat dunia kecilku mulai mencengkramku dan membuatku seperti orang bodoh di dunia nyata, membuatku merasa cemas dan takut dimana orang lain disekitarku merasa tak ada apa-apa. Dunia kecilku mulai memaksaku untuk masuk menjadi bagian dari dunia mereka. Mereka mulai mengusik kehidupanku, dan babak pertarungan dimulai, haruskah aku berada disisi mereka selamanya dan meninggal dunia yang tak menganggapku ini atau aku tetap berada di samping mereka tanpa harus menjadi bagian dari mereka dan dianggap gila bahkan aneh di dunia nyata? Jadi mana yang harus kupilih. Pilihan yang sangat sulit, hal ini membuat pertarungan antara batin dan jiwaku. Pikiran logisku berarah untuk pergi, tapi hatiku berkata bertahan. Pertarungan yang hebat terjadi dalam diriku. Hanya waktu yang akan tau jawabannya. :)

Aku Ini IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang