Wahyu (Is) Mine

44 3 0
                                    

Cinta itu awalnya memang membahagiakan dan mudah dijalani, tapi kemudian kamu harus berusaha untuk terus mempertahankan dan memahaminya.

Melewati satu tahun hubunganku dan Wahyu, semuanya berubah. Jarak kita semakin jauh karena dia harus bekerja di Madiun dan aku harus melanjutkan sekolah di Jakarta.

Awalnya kita mampu menepis anggapan buruk tentang LDR tapi ternyata itu menjadi awal retaknya hubungan kita. Dari mulai renggang, komunikasi jarang, cemburu, kebiasaan yang berubah, pertengkaran-pertengkaran yang sering terjadi, hingga dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini.

Berbagai cara aku lakukan supaya dia balikan sama aku. Berusaha selalu sms dia, perhatian sama dia, buat lelucon garing, sering minta maaf dan janji akan berubah, bahkan aku nekat bertemu orang tuanya di rumah dan pergi ke kantornya di Madiun supaya dia luluh dan mau balikan sama aku. Tapi usahaku sia-sia.

Aku pasrah dengan keputusannya untuk jadi teman. Aku move on dengan membuka hati untuk orang lain, tapi nggak berhasil. Yang bisa aku lakukan sekarang adalah melangkahkan kakiku entah kemana. Aku sampai di toko buku dan melihat rak yang penuh dengan buku-buku LDR. Aku kalap dan membelinya satu per satu. Juga nggak ketinggalan buku tentang cowok.

Aku mempelajari tiap kata dan kalimat dalam buku-buku itu. Aku berbagi lewat akun sosialku apa yang telah aku dapat dari mempelajari buku-buku itu.

Tahu – Sadar – Menyesal.

Itu yang terjadi padaku. Aku sekarang tahu bagaimana seharusnya menjadi pasangan yang baik. Aku sadar kalau selama ini aku salah memahami Wahyu. Dan kini aku menyesal atas sikapku yang kurang memahaminya sehingga kita putus.

Sampai suatu hari, ketika kita sudah jarang saling berhubungan, dia sms. Dia bilang kalau selama ini dia menyendiri untuk intropeksi seperti yang aku tulis di akun sosialku. Bahkan dia juga mencari buku yang kubaca dan dia pun mempelajarinya.

Ada kata-kata yang membuat hatiku meleleh ketika mendengar langsung dari mulutnya, “Aku sayang sama kamu. Kan kamu tau aku gimana. Aku orangnya moody, keras kepala, sikapku kadang aneh. Sikapku begitu karena aku bingung, kangen sama kamu tapi jarak kita jauh. Aku suka nggak jelas dan karena itu kamu selalu nangis. Aku juga lagi belajar jadi pribadi yang lebih baik buat kamu. Jadi kita temenan sebagai waktu untuk aku mempelajari buku yang kata kamu semua cowok harus baca itu. Dan berusaha membuat kamu nggak nangis lagi. Kamu juga cepet lulus, biar aku bisa ngelamar kamu.”

Pada akhirnya kita memilih cinta yang berarti untuk hidup kita. Bukan sekedar cinta yang memberikan kamu kebahagiaan sesaat tapi juga memberikan pelajaran hidup tentang bagaimana memahami cinta itu. Karena Wahyu, aku belajar banyak memahami perbedaan antara kita. Aku juga belajar sabar untuk mencintainya.

Wahyu Is (Mine).

Wahyu (Is) MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang