Prolog

120 11 2
                                    

"Heh,anak culun lo gak usah sok pintar deh, lo gak ada apa apanya disini!" Teriak Wanda memarahiku. Aku hanya tertunduk diam sementara aku mendengar rintik rintik darah mengalir dari pelipis ku.Setelah puas menghinaku dan memukuliku mereka pun pergi.Aku hanya bisa menangis hanya ruangan inilah yang tahu bagaimana aku sebenarnya diperlakukan.

Mataku sudah berat dan berkunang-kunang sementara aku mendengar suara pintubyang berderit itu terbuka perlahan,Aku melihat perempuan itu,ya aku mengenalinya."Thomas....kau tidak apa apa? Tetaplah bersamaku"kata perempuan itu.

Aku perlahan mengenali suara tersebut.Ia membantuku berdiri "An..gel"seruku perlahan."Ma...ka..si..h" kataku perlahan hingga aku tidak kuat lagi menahan semua ini dan terlelap.

Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang