Chapter 3

21 2 0
                                    

Rasa sayang diantara kedua remaja yang kini telah tumbuh menjadi dewasa itu makin besar saja. Melihat perjuangan yang telah Satria berikan pada Shifa, ia semakin percaya dan yakin bahwa Satria benar-benar sosok pangeran pelindungnya. Sungguh tak ada orang lain dihati kecilnya selain Satria....
3 hari setelah mereka merayakan hari jadi hubungan mereka yang ke 5 tahun, tibalah ulang tahun tahun Shifa....
Di pagi harii
"Shifa, kamu ngapain berangkat bareng Bryan? Bukannya kamu dianter ayah kamu?" Tanya Satria dengan nada marah.
Dengan khawatir bahwa Satria akan cemburu Shifa tetap berkata jujur "Ayah aku tadi ngak bisa nganter, trus pas aku lagi nunggu angkot, dia nawarin aku bareng. Yaudah aku ikut"
"Aku kan ada, kenapa ngak bbm aku aja? Lagian rumah kita kan sejalan" Jawabnya dengan penuh kecemburuan
"Iya deh maaf, aku cuman gamau ngerepotin kamu kok. Kamu jangan cemburu gitu dongg" sahut Shifa dengan wajah sedih.
Tanpa mengucapkan satu patah kata pun, Satria langsung pergi dari hadapan Shifa dan menuju ke kelasnya. Begitu pun Shifa, ia merasa tidak enak. Ia tidak berfikir bahwa Satria bisa secemburu itu, ia tidak biasanya seperti itu. Shifa selalu menebarkan senyum pada Satria dimana pun mereka saling berpapasan. Tapi, untuk menatap saja Satria tidak menginginkannya. Shifa telah menyadari kesalahannya, bahkan ia telah meminta maaf lewat pesan singkat di bbm. Tetapi tidak satu pesan Satria baca.
Hingga bel pulang sekolah tiba, dengan bergegas Shifa menghampiri Satria dan....
"Satria, tungguuu...." teriak Shifa.
Ia, hanya menorehkan kepalanya tanpa memandang kekasihnya itu.
"Kamu masih marah sama aku? Aku minta maaf soal tadi pagi, kamu kenapa sih tiba-tiba kayak gini ngak biasanya kamu cemburuan. Biasanya kalo ada yang nolongin aku, kamu malah bertrima kasih banget. Kenapa kamu tiba-tiba kayak gini? Bahkan untuk baca bbm aku, kamu ngak peduli sama sekali"
"Udah?"
Mendengar perkataan Satria, Shifa hanya menahan segala rasa bersalah, marah, kecewa, dan sakit hati yang bercampur jadi satu dalam sebuah tangisan yang tak bisa terbendung lagi. Ia segera meninggalkan Satria dengan tangisan lembutnya.
Ternyata.. ohh ternyata, itu semua hanya tipu belaka. Satria sengaja merencanakan semua itu untuk memberikan kejutan pada Shifa di hari ulang tahunnya. Meskipun ia tidak tega melihat kekasihnya tersebut menangis.
Dan waktunya tibaaa
sore hari disaat Shifa tengah asyik menulis status...
Dingg... dong... dingggg... donggg.... dingg.... dong... dingg... dong... (suara bel)
"Bii, tolong bukain pintunya bi, ada tamu ituu"
Heningggg
"Bi, bibi... Shifa lagi sibuk ini"
Dingg... dongg... dingg... dongg...
Karena bunyi bel yang tak kunjung usai, Shifa memutuskan untuk membukakan pintunya sendiri. "Siapa sihh, sore, sore begini" gumal Shifa dalam hati.
Ia, sangat terkejut begitu melihat Satria yang membawa gitar dan menyanyikan lagu untuknya.
" Oh baby I'll take you to the sky Forever you and I, you and I And we'll be together till we die Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine...." sungguh menyentuh hati, Shifa yang berada didepannya hanya tersenyum dan menangis bahagia.
Sambil membawa rangkaian bunga mawar yang begitu indahnya dan boneka elmo yang sangat Shifa favoritkan, Satria berkata.. "happy birthday Shifa, pacar aku yang sangat aku cintai ngak berasa yaa, kita masih bareng sampe umur kamu udah 17 tahun, makasih selama ini kamu udah jadi orang yang bikin aku berubah bikin aku semakin setia sama kamu, dan aku berharap mulai sekarang kamu semakin mandiri, kamu semakin jadi wanita yang tegar, dewasa, dan bisa bikin keluarga kamu hidup kayak dulu lagi. Kamu harus jadi anak yang bikin orang lain bahagia dan kamu ngak boleh jadi kayak diri kamu yang dulu"
Sahut Shifa dengan air mata bahagia dan penuh syukur "Kamu baik care banget sama aku, kalo dulu kita ngak ketemu mungkin aku masih kayak dulu. Aku selalu ngingat masa lalu aku yang kelam, ngak ada temen, keluarga, bahkan aku sempet putus asa dan ngak sekolah. Tapi berkat kamu yang selama ini selalu dukung aku, ceramahin aku, nasehatin aku, ngingetin aku untuk doa, mungkin aku udah gaada sekarang.." Satria langsung memotong perkataan Shifa "Huss, kamu ngak boleh ngomong kayak gitu, ini semua juga berkat Tuhan. Aku ngak mungkin suka sama kamu dulu kalo bukan karna Tuhan. Udah sekarang itu hari ulang tahun kamu dari pada nangis terus kayak gini mendingan kita pergi ke suatu tempat yang bikin kamu bisa lebih bahagia (sambil mengusap air mata kekasihnya)".
"Kemana?"
"Ketempat yang belum pernah aku tunjukin ke siapa pun, dan kamu adalah orang pertama yang aku ajak ke sana". Ujar Satria.
Sesampaianya disana...
"Kamu harus tutup mata kamu dari sini" ujar Satria.
"Ok, ok"
Hal yang tidak disangka-sangka telah ada didepan mata Shifa, 17 lampion indah tersusun rapi di sisi danau penuh warna. Cintaa.... mengubah segalanya, orang yang hanya berstatus sebagai kekasihnya itu telah melakukan hal seperti itu untuknya dibandingkan keluarganya sendiri yang bahkan tidak mengetahui bila ia sefang berulang tahun.
senyum lebar dari bibir indah Shifa, kembali terlukis diwajah cantiknya. Sungguh, Shifa adalah sosok gadis yang paling beruntung. Ia memiliki seorang kekasih yang selalu mengajarkan, dan melindungi ia dari segalanya.
Ia terkesan dengan segala usaha dan kasih sayang yang Satria berikan untuknya. "Satriaaa, ini untuk aku?? (Penuh tanya dan terkesan)"
"Kamu bisa liat di danau sana? Semua ini aku bikin buat orang yang namanya ada ditengah danau itu" ujar Satria
Shifa langsung bergegas melihatnya, ia benar-benar tidak percaya bahwa semua ini untuknya, hanya untuknya. Lagi dan lagi Satria berhasil merebut hati Shifa.
"Kita harus janji kalo kita akan selamanya kayak gini. Selamanya" ucap Satria sambil menunjukan kelingkingnya. "Oke, aku janji" janhi Shifa.

Kisah Kasih Yang Abadi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang