Part 2

198 2 0
                                    

Lalu Kakek itu bertanya, "Saya melihatmu dari kejauhan, kamu terlihat sangat bersedih, ada apa nak?" Tanya kakek yang tak dikenal tersebut. "Aku selalu dihina oleh teman-teman ku karena cita-cita ku kek." Jawab surianto. Lalu kakek itu tertawa kecil, otomatis Surianto bingung mengapa sang kakek tertawa. "Kok malah ketawa kek?" Tanya Surianto dengan heran. "Hidup mu masih panjang, jangan terlalu memikirkan cita-cita mu.. tapi pikirkan lah usaha mu, apakah sudah yakin bisa mencapai cita-cita mu?" Jawab sang kakek dan langsung meninggalkan Surianto.

Sekarang Surianto sudah diceramahi oleh dua orang yang berbeda dan dia sudah memiliki 2 bekal untuk membantunya menggapai cita-citanya yaitu, semangat dan kerja keras. Dan nasihat dari kedua orang tersebut selalu dia ingat.

Sampai suatu saat, saat Surianto memasuki masa remaja nya Surianto mulai mengalami labil emosi, mengalami jatuh cinta, dan hal-hal lain yang muncul saat masa remaja tiba. Di umurnya yang menginjak 13 tahun Surianto mulai mengeluarkan sifat kenakalannya. Mulai dari sering bolos sekolah untuk main ke warnet, kabur dari sekolah, males belajar sehingga membuat nilainya turun drastis. Dari anak yang sangat bertekad sampai melupakan tekad yang dia inginkan sejak kecil itu, Surianto sangatlah menyedihkan saat remaja. Ibu nya sampai marah sekaligus sedih dengan sikap Surianto yang berubah ini. "Nto, kamu jangan bolos sekolah terus.. Ibu sedih kalau kamu berubah seperti ini.." Nasihat Ibu. "Iya bu." Jawab Surianto dengan singkat. "Kamu jangan iya iya aja! Ibu nih capek nasihatin kamu!" Kata Ibu dengan suara yang sedikit keras. "Dengerin Ibu ya, kalau kamu begini terus kamu gak akan naik kelas dan gak akan menggapai cita-cita mu!" Sambung Ibu.

Surianto menyepelekan itu dan pergi. Hari demi hari berlalu tibalah saat nya pembagian rapot kenaikan kelas. Ibunda Surianto berharap Surianto naik dengan nilai yang bagus. Dan ternyata Surianto dinyatakan tidak naik kelas. Ibunda Surianto sangatlah malu, dan kaget sekaligus sangat sedih. Begitu pun juga Surianto, dia malu karena pasti dia akan di ejek oleh teman-temannya yang naik kelas. Sesampainya mereka dirumah Ibu langsung masuk ke kamar nya, Surianto yang merasa bersalah dan menyesal pun mendatangi Ibunya dan berlutut dihadapan ibunya. "Bu, aku minta maaf ya.. Aku janji ga akan mengulangi nya lagi, dan aku juga akan serius lagi untuk menggapai cita-cita ku lagi." Kata Surianto, "Ibu maafkan, tetapi dengan maaf saja tidak membuat Ibu puas, Ibu ingin bukti dari diri kamu sendiri." Jawab Ibu.
---------------------------------------------------------

Jangan lupa di vote dan follow ya! Untuk memberikan saran atau kritik tulis di komen!

Berjuang Demi KesuksesanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang