4. Blushing

38 17 3
                                    

Hari ini Kirana sengaja bangun lebih telat agar dia tidak menggangu Dimas dengan Hani. Karena melihat mereka yang bersama membuat hati Kirana terasa pedih.

"Kiranaaaaa.." Teriak Hani dari luat pintu kamar Kirana sambil mengetuk pintu.

"Aduhhhhhh si Kirana ngapain sihhh, gw pura-pura masih tidur aja dehhh" batik Kirana.

Hani masuk membuka pintu dan melihat Kirana yang masih berbaring di tempat tidur, membangunkan Kirana " Kirrrrrr.. Bangunnnnn gila lo ini udah siangggg" Hani membangunkan Kirana sambil menepuk-nepuk pipinya.

"Iya iyaa.. Lo berangkat duluan ajaa.. Gue bisa telattt" jawab Kirana sambil menguap.

"Ihhhhh, gue gaenak ninggalin lo"

"Gapapa, lo duluan aja " Kirana berkata.

"Yaudah dehhh, jangan telat yaaaa" jawab Hani sambil mengambil tasnya keluar kamar.

"Yessssss, gue gaakan ketemu Dimas, gue juga gabakal sakit hati lagi ngeliat Hani sama Dimas" Kirana bangun sambil mengambil handuknya untuk mandi.

"Maaa, kirana berangkat yaa"

"Iya nakkk, hati-hati yaa" jawab Mama dari ara dapur.

Kirana keluar pintu dan berjalan menuju halte bus, seperti biasa Kirana sekarang sendiri karena dia tidak bersama Hani.

Tiba-tiba " Haiii, lo sendiri aja?" Seseorang datang dari arah belakang mensejajari arah langkahnya bersama Kirana.

       "Oh my Godd" dengan muka yang kaget sambil menatap muka Dimas.

     " Sekaget itu ya liat muka gue?" Dimas sambil tertawa kecil.

            "Kok lu bisa jalan jam segini sih?" Tanya Kirana.

         "Emangnya gaboleh?, lo mau ngehindar dari gue gitu ya?" Dimas menjawab dengan berbalik nanya kepada dia.

        " gakkk gaakk kok Dim, ehhmmm maksud guee, kan kalo lo dateng jam segini bisa telat gitu" jawab Kirana dengan ragu-ragu.

         "Hahahaha lo lucu juga ya, iya gue tau gue lagi gak mood bangun pagi-pagi" jawab Dimas sambil tertawa.

        "Yaampunnn Dimas ketawa aja bikin gue adem bangett" batik Kirana berkata sambil terdiam.

       "Lo kenapa diem aja? Ada yang salah sama muka gue?" Tanya Dimas sambil menyentuh mukanya.

"Hah? Enggak, yaudah gue jalan duluan ya" Kirana pergi meninggalkan Dimas jalan menuju bus.

"Eh tunggu" Dimas meraih tangan Kirana sebelum jalan.

"Jalan bareng aja yuk" jawab Dimas.

Tangan Dimas masih berpegangan dengan Kirana dan Kirana hanya terdiam dan menatap tangannya yang dipegang oleh Dimas.

"Eh sorry.." Dimas melepas tangannya yang bersentuhan dengan Kirana.

"Iyaudah ayo" jawab Kirana sambil berjalan.

Saat di bus mereka berdua duduk bersama. Selama di dalam bus tidak ada suara yang keluar antara mereka berdua, mereka berdua hanyalah terdiam keduanya dan akhirnya Dimas mengangkat suaranya.

"Kirr.." Panggil Dimas.

"Ya?" Jawab Kirana.

"Gue boleh minta ID Line lo gak?" Tanya Dimas sambil memberikan hanphone-nya.

"B-boleh.." Jawab Kirana.

"Ohh em jiii, Dimas minta ID Line gue, apakah ini mimpi yang menjadi nyata?" Batin Kirana.

"Ehhh, lo ngelamun mulu yaa, gamau kasih? Iyaudah" Dimas langsung menaruh hanphone-nya ke saku celananya.

"Iya..iyaa.. Sini" jawab Kirana sambil membuka tangannya yang mengartikan meminta handphone-nya.

"Lo lucu juga ya Kir" jawab Dimas sambil memberikan handphone-nya.

Blushing itu yang dirasakan Kirana. Rasanya hatinya berdegup kencang dan terasa panas di mukanya, Kirana terlalu senang sekarang.

"Kok muka lu merahh?" Tanya Dimas.

"Hah?? Gak kok cuma kepanasan aja kayaknya, AC-nya kurang dingin ya" jawab Kirana dengan malu-malu.

"Lo demam? Coba gue cek, gak tuh. Ini dingin kok Kir" Dimas melihat ke arah muka Kirana dan menaruh tangannya ke kening Kirana untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Astagahhhh Dimass stoppp lahhh, jantung gue mau copot nih, lo pegang kening gue, oh my godddd"batin Kirana sambil tersenyum kecil.

"L-lo blushing yaa" Dimas berkata sambil menunjuk jarinya.

"Gakkk, apaan sih Dim? Udah nih" Kirana berkata sambil mengembalikkan handphone milik Dimas.

"Hahahahaa kirain Kir" Dimas tertawa.

Sudah sampai di sekolah.

Mereka berdua berlari menuju gerbang sekolah dan mereka telat. Ya, hanya mereka berdua yang telat.

"Aduhhh telat lagi.." Kirana yang berlari sambil kelelahan.

"Iya nihhh, cuma kita doang lagi" sambung Dimas.

"Kalian berdua, baru hari ke 4 masuk sekolah udah bisa-bisanya telat, sekarang berdiri di lapangan" Bu Duani datang dari lorong mengahampiri mereka dan menghukum mereka.

"Iya bu" jawab mereka berdua serempak.

"Beneran telat deh gue" Kirana berkata sambil berdiri di tengah lapangan bersama Dimas.

"Iya nihhh, lo udah sarapan belom? Ini panas banget soalnya" tanya Dimas.

"Hmmmm, udah kok" jawab Kirana.

"Sebenernya gue belom makan nih, aduhhhh panas gini bikin pusing lagi" batin Kirana.

"Duhhh kok kepala gue pusing ya tiba-tiba" batik Kirana.

"Lo kenapa Kir? Muka lo pucet gitu?" Tanya Dimas.

Tiba- tiba Kirana jatuh pingsan ke bawah, Dimas yang melihat Kirana pingsan langsung mengangkatnya dan membawanya ke UKS. Dimas dengan panik membawanya ke UKS dan berkata " Kirrr bangunnnn, aduhh pasti lo belom makan nihh" Dengan tergesa-gesa membawa Kirana ke UKS.

Sorry baru update, kemaren gak sempettt.

Vote dan comment yaa!!

Be Fake (stop)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora