6. Pengakuan

31 3 0
                                    

Hari ini Kirana pergi ke sekolah sendiri, karena Hani sudah berangkat lebih dulu untuk mengerjakan tugas. Seperti anak lainnya, jika belum mengerjakan tugas mereka akan datang pagi-pagi buat ngerjain tugas sebelum pelajaran mulai. Alhasil Kirana berangkat sekolah sendiri dan dia sudah mengerjakan tugasnya.

Keluar dari rumah dan menghirup udara pagi dan berjalan keluar rumah menuju bus seperti biasa. Sesampainya di halte bus sudah ada Dimas yang berdiri sambil mengetik di hanphone-nya.

"Sapa gak ya? Aduhhhh, sapa aja deh" batin Kirana yang labil.

"Pagi Dim, sendirian aja? Nunggu bus ya?" Tanya Kirana dengan menghampiri Dimas.

"Heii pagi Kir, iyanih tapi sekarang gue udah gak sendiri kok" jawab Dimas dan mengehentikan bermain dengan ponselnya.

"Siapa? Mana orangnya?" Tanya Kirana sambil melihat-lihat orang yang bersama Dimas.

"Ya lo lah Kir" jawab Dimas.

"Ohh gitu kirain siapa Dim" sambil tertawa kecil dan berkata "itu busnya udah dateng" jawab Kirana sambil menunjuk ke arah bus yang datang.

"Yaudah yuk" ajak Dimas.

Sesampainya di kelas, terlihat anak-anak semua hening tanpa suara karena mereka sedang mengerjakan tugas untuk pelajaran Bu Duani.

"Asekkkk, dateng sama siapa tuh" kata Hani yang menghampiri Kirana yang baru sampai di kelas.

"Apa sih lo" jawab Kirana.

"Yehhhhh, gausah malu-malu kucing gitu deh" kata Hani dengan candaan.

"Udah sana kerjain lagi tuh Biologi lo" jawab Kirana dengan menunjuk ke arah tugas Hani yang belum selesai.

"Ohiyaaa, eh liat punya lo dong pasti udah selesai kan" kata Hani dengan menyodorkan tangannya bertanda untuk meminta.

"Aduhh makanya kerjain dong dari tadi malem" jawab Kirana sambil memberikan bukunya.

"Makasih Kirana sayang" jawab Hani dan mengerjakan tugasnya.

Istirahat Hani dan Kirana pergi ke kantin dan duduk seperti biasa mereka memesan makanan dan mulai mengobrol. Hani yang terus memperhatikan Hani yang terlihat mencari seseorang bertanya "lo cari siapa Kir?" Tanya Hani.

"Hah? Gak kok" jawab Kirana.

"Ohh gue tau, Dimas yaaaa" jawab Hani yang sedang makan.

"Apaan sih enggak " jawab Kirana dengan sedikit malu-malu.

"Ngakuuu aja dehhh" kata Hani sambil tertawa kecil.

"Enggakkk ah berisik deh lo, makan aja sana nanti keburu dingin" jawab Hani sambil memasukkan sesuap nasi kedalam mulutnya.

"Eh eh tuh Dimas" Hani mengarahkan sendoknya ke belakang Kirana dengan cepat Kirana membalikkan badannya dan melihat ke arah belakang.

Sambil tertawa Hani berkata "gaada Kir gue cuma boongin lo, tuhkan bener lo cariin dia" jawab Hani sambil tertawa.

"Apaan sih lo, tauah bete gue udah gak napsu makan lagi" jawab Kirana dengan terlihat kesal.

"Ih bercanda kali, mending sekarang lo ngaku ke gue dan cerita ke gue gimana sebenernya perasaan lo" tanya Hani .

"Hah? Gatau lah, udah yuk bali aja ke kelas" jawab Kirana dan menghiraukan pertanyaan Hani.

"Ihh jawab dulu kali pertanyaan gue" kata Hani sambil mengikuti Kirana masuk ke kelas.

"Kiranaaa, tungguin dongg, jawab duluuu" kata Hani sambil memberhentikan langkahnya di depan Kirana.

"Aduh gue suka sama dia" jawab Kirana karena keceplosan.

Langsung Kirana menutup mulutnya dengan tangannya dan pergi melewati Hani.

"Tuhkannn cie cie cie cie" Hani yang mendengar pernyataan Kirana yang keceplosan terus mengodai Kirana.

"Ssssttttttt, diem Han nanti kedengeran yang lain gimana?" Kata Kirana sambil menaruh jari telunjuknya di bibir Hani.

"Iya iya gue diem deh" jawab Hani. Mereka berjalan dan menuju pintu kelas dan Kirana yang berada di depannya terdorong karena ada orang yang keluar. Dimas, orang yang keluar kelas menabrak bahu Kirana.

"Duhh sorry, sakit gak?" Tanya Dimas sambil menyentuh bahu Kirana yang didorongnya.

Kirana pun kaget melihat Dimas yang menyentuh bahunya dan mukanya terasa panas yang membuat Kirana salah tingkah.

"I-iya gue gak apa apa" jawab Kirana dengan malu-malu.

"Okee, gue duluan ya" jawab Dimas dan pergi meninggalkan mereka.

"Ciehhhhhhhhh, gimana rasanya dipegang sama Dimas?" Tanya Hani dengan mengejeknya.

"Apasih lo ah, ayo masuk" kata Kirana.

Dalam perjalanan menuju rumah bersama Hani. Mereka terus bercerita karena Kirana kalo sama Hani bakal terus curhat. Sampai di halte menuju ke rumah terlihat Dimas yang berada di depannya berjalan sendirian.

"Kirrr liat tuh depan lo, Dimas tuhh" kata Hani sambil menujuk ke arah orang yang ada di depannya.

Tanpa basa-basi Hani langsung memanggil namanya. "Dimass" teriak Hani dari belakang dan menghampiri Dimas berama dengan Kirana.

"Ehhh kalian, kayaknya bakal sering ketemu ya" kata Dimas.

"Iya nih" jawab Hani.

Terlihat Kirana yang membisu karena kalo sudah ada Hani dan Dimas, Kirana akan hanya diam saja karena merasa tidak enak menggangu pembicaraan mereka.

"Ikut ngobrol sini Kir" kata Hani sambil menarik lengan Kirana agar bisa berbicara bersama.

"Oh, i-iya" jawab Kirana dengan ragu-ragu.

Afar tidak canggung Kirana pun membuka suara "eh itu rumah gue, duluan ya byee" jawab Kirana dan berjalan ke dalam rumah.

"Iya byeee" jawab Hani dan Dimas yang melambaikan tangannya.

Vote dan comment

Lama banget updatenyaaa
Cerita ini gajelas banget soalnya belum ada ide lagi nih. Sorry ya masih belajar , hehe.

Be Fake (stop)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora