Just a Time [The End]

72 2 0
                                    


#Tahun 2026
·Masa dimana teknologi semakin canggih

"Dave! Akhirnya kau datang juga!" Seorang wanita berambut panjang berlari ke arahku, kemudian memelukku. Seulas senyum mulai menghiasi wajahku. "Kau semakin mirip dengan Mr.H" Ucapnya dengan nada pelan tapi berhasil membuat senyumku perlahan memudar.

Dia masih mengingat pria itu...

Aku berusaha melepaskan pelukannya. Aku memaksakan diriku untuk tersenyum lalu mengacak rambutnya."Dasar kau ini!"

Damn you,Mr.H!

Aku masih mengingat kejadian itu...

10 tahun yang lalu, Aku dan wanita di hadapanku ini yang bernama Disha masih berumur 8 tahun, kami berjalan bersama sepulang sekolah. Disha sangat ceria, hingga kemanapun ia pergi selalu ada lompatan kecil menyelangi langkah kecilnya. Itu juga menjadi alasan mengapa ia selalu mendahului langkahku.

Mendengar leluconku, Disha tertawa dengan manisnya. Refleks aku ikut tertawa.

Karena terlalu asyik tertawa, aku baru menyadari bahwa saat Disha menyebrang dia tak menyadari ada sebuah truk melaju kencang ke arahnya.

"AWAS!! DISH---" namun teriakanku kalah cepat dengan cepatnya seorang pria memeluk Disha dan membawa Disha menuju tepi jalan.

Banyak orang menatap kami, bahkan beberapa diantaranya menghampiri kami dan menanyakan keadaan Disha dan pria tersebut. Raut pria tersebut yang semula nampak kebingungan bahkan menoleh ke kanan kiri seolah mencari seseorang dan juga ketakutan berubah menjadi raut senang. Ia tersenyum pada kami, pakaiannya agak aneh. "Dia sangat tampan" ujar Disha dengan mata berbinar binar diiringi senyuman yang seolah tak akan pernah lepas dari wajahnya.

Pria tersebut kuperkirakan masih berumur 18 tahun. "Lain kali hati hati, gadis kecil" ujarnya mengedipkan sebelah matanya pada Disha. Ugh! Sekarang senyum Disha semakin mengembang. Pria itu membalas senyuman Disha.

Raut wajahnya kembali mendadak seperti orang kebingungan namun tiba tiba ia berkata "Bolehkah aku memotret kalian?" Ujarnya mengeluarkan benda transparan setipis kaca. "Boleh! Gambarku juga difoto ya, kak!" Pria itu mengangguk.

Gadis kecil tersebut membuka buku gambar yang sedari tadi didekapnya. Disha menunjukkan selembaran di buku gambarnya,gambar oret oretan khas anak SD yang diperkirakan adalah 2 orang manusia berpegangan tangan yang digambar dengan warna crayon yang berbeda dan ditambah tulisan 'Disha dan Dave Forever' maksud Disha adalah Disha dan Dave Best Friend Forever. Masih 8 tahun udah kena friendzone, ngenes gak tuh!?

Aku yang berada di kiri Disha hanya cemberut sambil melipat kedua tanganku di dada. Tangan kiri Disha merangkulku sedangkan tangan kanannya memegang buku gambarnya bersiap untuk difoto. Jangan bercanda! Mana mungkin benda seperti kaca itu benar benar dapat memotret!? Lalu "Ckrek!" Sebuah blizt kamera keluar dari benda tersebut. Kontan saja itu membuatku terkejut.

Saat kami menoleh kearah pria tersebut kami tak mendapati dirinya berada di sana. "Dia... menghilang..." lirih Disha menatap letak di mana pria itu berada seharusnya.

Walaupun ia menghilang secepat kilat bagai ditelan bumi, Disha tetap mengaguminya. Karena Disha tidak tahu namanya dan menurut Disha pria tersebut tampan. Disha menyebutnya Mr.H, Mr Handsome...

Seiring berjalannya waktu ia semakin sering mengomentari bahwa tubuhku semakin mirip Mr.H, aku benci tubuhku ini. Disha menyukai fisikku karena aku mirip Mr.H.

Mataku, hidungku, potongan rambutku, aku benci mirip Mr.H. Setiap Disha bicara ini itu selalu saja dikaitkan dengan Mr.H, itu benar benar menyebalkan.

Just a Time (OneShot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang