Chapter 16 - End

943 51 6
                                    

Disinilah aku sekarang, pesta ulang tahun Niall. Ya, tentu aku bersama Ashton dan teman-temanku yang lain. Dari tadi kami sudah disuguhi banyak sekali makanan dan minuman.

Niall? Aku sudah mengucapkan selamat dan memberikan kado seadanya. Ia tampan hari ini. Dan setiap hari juga begitu. Namun, Ashton tidak kalah tampannya. Eh?

"Lyss, mau makan lagi gak?" tawar Ashton padaku.

"Gausah deh gue kenyang, lo aja", aku menjawab seadanya karena memang begitu.

"Tes-tes? Oh bisa," terdengar suara Niall dari microphone. "Ini adalah malam spesial gue, karena malam ini adalah ulang tahun gue. Tapi, gue mau menambah satu kenangan lagi di malam ini. Sesuatu yang gak bakal gue lupain," terdengar helaan napas dari mic itu.

"Mungkin gue kenal dia gak lama, mungkin gue kenal dia baru beberapa minggu. Mungkin gue belum betul-betul kenal bagaimana ia, justru karena itu gue ingin mengenalnya lebih. Ia perempuan yang beberapa minggu terakhir ini ada dan selalu menemani gue. So.." ucapannya–Niall pun terputus.

"Clarisa Andriana Putri, mau kah lo menjadi pacar gue?" entah sejak kapan ia menggenggam tangan Clarisa di depan panggung kecil itu.

Apa? Dia nembak Clarisa? Sumpah demi apapun gue ga nyangka. Sakit hati? Ya coba pikir deh. Gimana gak sakit? Selama ini dia lumayan deket sama gue, selama ini dia baik sama gue, walaupun sempet jutek dan sing– Ah udahlah gue capek.

Tiba-tiba ada yang mengelus rambutku lembut. "Gue tau lo suka kan sama Niall?", ternyata itu Ashton. "Jangan sedih ya. Gue bakal berusaha buat nemenin lo kok. Gue berusaha gak bakal ninggalin lo. G-gue suka sama lo. Iya. Boleh gak gue singgah di hati lo? Status buat gue gapenting. Yang penting kita bareng terus. Gue bakal buat lo suka sama gue." Ashton kini menatap kedua mataku lekat-lekat.

Tanpa berpikir panjang, aku langsung menghambur ke pelukannya. Nyaman. Aku menangis disana.

"Makasih, Ash." aku melepaskan pelukannya sesaat, tersenyum, lalu memeluknya lagi.

Aku bersyukur, masih punya teman yang baik dan orang yang sayang padaku. Ini semua menjadi pelajaran buat aku.

Gak selamanya kedekatan akan berujung saling memiliki.

Memang cara berpikirku sangat sempit waktu itu. Namun sekarang aku mengerti, jika kita terus stuck pada orang yang tidak suka pada kita dan kita tidak membuka hati, bagaimana kita bisa menemukan orang yang jauh lebih sayang pada kita.

The End.
_______________________

Akhirnya Chatting selesai juga! Maaf banget kalo endingnya ga memuaskan, maaf kalo segala dari isi cerita ini kurang berkenan bagi kalian. Sekali lagi, maaf aku cepetin alurnya karena aku pengen buat teenfict (walaupun sama sekali gak jago, tapi kenapa gak mencoba? hehe), dan takut ini bakal makin lama ter-anggurkan dan malah lupa terus buat nulis.

Makasih banyak buat yang udah vote dan ninggalin comment, sangat amat menambah semangat aku buat nulis. Makasih banget buat semuanya, ga nyangka udah 500an vote.

Makasih banget pokoknya aku senengg!

(Btw aku ganti username ya, yang di cover ini unamenya xilynjhx tp skrg njhazelnuts dan maaf aku males edit cover lagi. Hehe)

Jangan pernah bosen buat baca works aku kedepannya ya, sekali lagi, Makasiiih!

chatting [njh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang