Pria Aneh

26 2 0
                                    

Hallo,

Aku bikin chapter pertama semoga kalian suka...

"""""""""

Jam 17.00 wib

Ping.... ping.... ping....

Duh, berisik amat sih nih Hp, siapa lagi yang ngeping. Minta di boxing kali nih orang.

To ; Vila
From ; Qara

'Wehh cabe, gue tau lo masih tidur di singga sana lo itu jadi cepet bangun kebo. Lu harus nganterin gue ke Aeon gue mu beli sesuatu nih buat calon imam gue, pokoknya 1 jam lagi gue jemput elo.'

To ; Qara
From ; Vila

'Bodo amat Qar...'

"Aeon Mall Tangerang City"

Setelah aku dan Qara melawati perdebatan yang sangat panjang, karna aku yang kebo ini males banget jalan dan si titisan nyai ronggeng ini teriak-teriak dikamar aku nggak jelas dikarnakan aku belom mandi pas dia jemput aku.

Akhirnya dengan amat terpaksa aku ikut dia dengan pakaian dan wajah seadanya, sumpah ini gak adil dengan Qara yang super kece banget dandannya dia memakai mini dress pink dengan sepatu high heels pink yang pas banget sama kaki jenjangnya.

Sedangkan aku yang baru bangun tidur dan cuma dikasih waktu buat cuci muka doang sama pakai parfum, jadilah aku  yang cuma pake hotpans putih dan shirt abu-abu pless sepatu kets ini dengan rambut panjang yang gak beraturan sama sekali Sama muka yang bener-bener polos tanpa make up.

Sebenarnya aku tuh orangnya cuek banget, tapikan itu dulu pas aku masih kuliah jangankan pake make up kalo udah nyisir aja udah syukur banget.

Sejujurnya aku berubah yah karena saat itu dimana aku suka sama seseorang untuk pertama kalinya dan aku ditolak.

"kalo lo mau jadi pacar gue lo harus ngurus diri lo sendiri yang kaya gembel ini"

Dan Aku langsung tonjok aja tuh mulutnya yang kaya comberan.
Semenjak itu aku bener-bener ngerawat diri yah walau kebiasan buruk itu nggak bener-bener ilang tapi seengaknya agak mendingan lah ya lebih bersihan gak dekil lagi kaya dulu.

"Vil, bagusan ini apa yang ini yah Vil?" tiba-tiba kara menunjuk salah satu jam tangan yang bisa dibilang cukup mahal ini.

"Yang ini bagus Qar," akupun menunjuk salah satu jam tangan berwarna silver yang sangat berkilau.

"Tapi itu norak Vil,"

"Yehh... terus lo ngapain nanya gue kampret.." dia malah cengengesan.

"Hehe... yaelah santai aja keles, entar gue traktir makan sepuas lo deh,"

"Awas yah gue bakal ngabisin duit lo, udah tau gue makannya banyak."

"Gue udah tau itu lo kan perut kebo, haha..." katanya sambil mengejekku

"Sialan lo,"

"Mas saya mau yang hitam ini aja."

Qara dan aku adalah teman sekantor yang bisa dibilang masih baru sekitar 2 tahun semenjak kita sekantor. kami satu devisi dibagian administrasi kantor walau Qara 1 tahun lebih tua dari aku, tapi pemikiran kita selalu sama dan yang pastinya asik. Jadi kenapa aku masih betah berteman sama titisan nyi ronggeng ini, walau kadang-kadang sifat bossynya suka keluar.

Saat aku melihat store Victoria's Secret aku langsung terpana takjub, sumpah yah dari dulu aku suka banget sama brand ini entah kenapa walaupun aku masih mikir dua kali buat beli celana dalem merk ini yang harganya selangit, dan aku ngefans banget sama model-modelnya karna mereka sering ngasih tips kencantikan dan menurut aku itu bermanfaat banget.

"Lo mu beli tuh kancut,"

"Kalo ngomong saring dulu napa Qar,"

"Yang ada elo yang disaring Vil," aku masih tetap melihat store ini kaya orang norak.

"Sumpah yah gue pengen beli, tapi gue harus bayar cicilan mobil gue Qar," yah itu faktor utama kenapa aku harus mikir-mikir lagi buat beli.

"Yaudah lo kawin dulu sana entar gue beliin deh," akupun mendengus kesal karna ucapan Qara yang secara nggak lansung nyindir aku yang masih jomblo di umurku yang ke 24thn ini.

"Sempak lo, nyindir gue."

"Yah lagian elo masih betah aja jomblo,"

"Kamu mau beli itu?"
Tiba-tiba ada suara pria yang ngomong tepat disamping telinga aku yang bikin bulu kudukku meremang. Aku dan Qara pun langsung nengok kearah pria itu. Ya ampun sumpah ciptaan tuhan indah banget, aku melihat pria yang sangat tampan dengan badan yang cukup tinggi berdiri disampingku dengan senyuman mautnya.

"Gila Vil ganteng banget." Bisik Qara padaku. Aku terus memandang pria itu. Dan dia sekali lagi bertanya.

"Kamu mau beli itu?" Tunjuk dia ke store victoria's secret.

"Em..mm.. iya, ehh... mas," tiba-tiba dia narik tangan aku masuk ke store ini dan ninggalin Qara.

"Weitss... mas lepasin tangan saya duh... masnya siapa sih main tarik-tarik aja, emangnya saya layangan apa!" Kataku bersungut kesal.

"Vil lo nggakpapa kan?" Tanya Qara yang nyusul aku.

"Gakpapa." Kataku sambil memegang tangan yang tadi ditarik.

"Ehh... masnya gila yah main tarik tangan temen saya."

"Saya cuma mau membelikan apa yang dia inginkan." Kata pria ini dengan santai sambil memasukan tanganya kedalam celananya.

"Udah yu Qar, jangan diladenin dia kayanya orang gila." Kataku sambil membawa Qara pergi.

Akupun berjalan meninggalkan pria gila tadi menuju restoran yang sudah dijanjikan Qara karna dia mau traktir aku sepuasnya.

"Let's go kita makan," kataku bersemangat.

Tanpa Vila sadari, pria itu terus melihat ke arahnya dengan begitu dalam dan intens sambil tersenyum misterius ke arahnya. Yang sudah membangkitkan gairahnya hanya dengan melihatnya saja dan bagain dalam tubuh pria itu terasa sangat terbakar.

"Aku harus memilikinya."

_________

Gimana-gimana lanjutin apa enggak nih?

Jangan lupa Vote dan Komennya yah guys 😉

7 februari 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang