Part 1

15 1 0
                                    

"Gary!, balikin buku gua!" Suara seorang perempuan menggema di lorong sekolah SMA Griya Wangsa. Siapa lagi kalau bukan Sasha Gabriella Angie yang sedang mengejar Gary Deroga Putra. Gary mengerjainya lagi.

"Kejer aku dulu sayang" Goda Gary yang membuat Sasha bergidik ngeri. "Najis, Ger aih balikin buku gua!" Teriak Sasha membuat anak-anak Griya Wangsa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mereka.

"Aku mau balikin kalo kamu nyium aku dul--" omongan Gary berhenti saat Sasha merebut bukunya dari tangan Gary dengan cepat. "Makanya ga usah banyak om--" kata kata Sasha terpotong saat mendengar teriakan Maam Ida.

"Kalian berdua! Sudah bel sejak 15 menit yang lalu!, kenapa masih diluar?! Apa kalian tidak bosan masuk ke ruang BK terus?!"

"Bosen bu"

"Ga bosen bu"

Kata mereka bersamaan. Mendengar pernyataan Gary, Sasha pun menjitak dahi Gary dan meminta maaf kepada Maam Ida.

_______________________

"Adita, kekantin yuk" seru Sasha mengajak sahabatnya itu.

"Enggak ah!" Ketus Adita."Lgbt tah?" Tanya Sasha heran."Enggak loh gua ga LaGi BeTe" jelas Adita

"Ketus amat bu, PMS tah?" Tanya seseorang dari belakangku.

"Apaan sih Ger, pergi sana ganggu orang ngobrol aja!" Usirku yang dibalas dengan tatapan tajam dari Adita. "Apasih Sa, gua kan ga ngobrol sama lo, udah sana mending lo berdua pergi" usir Adita. Gary hanya tertawa mendengar perkataan Adita tadi.

Aku hanya cengegesan dengan sikap Adita yang moody-an. Paling pulang nanti dah cengar cengir + cerita tuh anak.

_______________________

"Sa pulang bareng yuk" sahut Adita sambil cengar cengir.

'Tuh kan bener dah gila lagi ni anak'

"Ayok dah"

"Duduk bentar sih, ada yadirinya ceritain". 'Tuh kan bener lagi' "Romy selingkuh lagi Sa!" Tangis Adita pecah.

"Udah tau dia player kok masih mau aja kasih dia kesempatan kedua" Sahut seseorang yang aku kenal suaranya, siapa lagi kalau bukan Gary.

"Udah tau orang lagi sedih kok malah dipanas-panasin sih!" Sahutku kesal.
"Perasaan cuacanya mendung loh, dingin pula" aku hanya menatapnya tajam. "Seharusnya lo bilang sama sohib lo itu untuk Gak.Nyakitin.Perasaan.Adita.Lagi!" Kataku penuh penekanan.

"Oke jadi gua harus ngomong ke Romy, Gak.Nyakitin.Perasaaan.Adita.Lagi!, gitu?" Aku hanya mendengus dan tanpa disadari sedari tadi Adita sudah meninggalkan kami berdua.

"Adita, tungguin gua! PHP lo! Katanya mau pulang bareng" teriakku ke arah Adita yang sudah pergi menjauh.

"Lo sih ngebuat dia super bad-mood!" Bentakku. "Kok malah salahin gua sih?" Tanya Gary heran.

"Terserah lo dah" jawabku pasrah.

Deg~

Gary... Gandeng.... Tangan..... Gua....
Aduh baper~
Tapi gua ga suka sama dia-_-

"Apaansih pegang-pegang, pergi sana virus!" Ejekku yang dibalas oleh cengiran khas kudanya. "Kita kan pacaran say" aku menghempaskan tangannya dan menendang bokongnya.

"Untung lo pake celana olahraga Sa, coba pake rok, jadi santapan kaum adam tuh" Godanya dan aku hanya bisa menatap dia dengan tajam.

"Oh ya Sa"

"Apa?" Tanyaku heran.

"Gua suka sama lo"

Aku langsung menendang alat vitalnya.

"Jangan main-main sama anak taekwondo" kataku sinis.

"Otong gua disunat lagi!" semua orang dilapangan menengok kearah kami.

"Diem lo" aku membekap mulutnya. Telapak tanganku menjadi basah..., artinya...

"Woy sialan najis napa lo jilat tangan gua" kataku sambil mengelap tanganku di bajunya itu.

"Najis najis tapi suka yak?"

"Bodo amat Ger, gua pulang"

Deg~

Dia.Megang.Tangan.Gua!
Aduh aku baper!
Eh...?

"Bayar utang lo kemaren"

"Coeg lo!" Kataku sambil menghempaskan tangannya.

"Yah kok marah sih"

"Bodo!"

_________________

Masih pemula, bodo amat wlehh...
Tinggalkan jejak

19 April 2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang