Rara dan Ibunya bergegas keluar rumah untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di taman depan rumah mereka. Langkah mereka percepat ketika satu teriakan kencang kembali terdengar dari sana.
"Aarrrrgghhhhhhh.....!!!!!"
"Risha, ada ap.....???" Rara tercekat menggantung perkataanya yang belum selesai demi dilihatnya seorang anak cowok yang siang tadi mereka temui di lapangan rumput pinggir jalan raya.
"Rish.... Oohh.. Naak.. Nak Hans?? Sedang apa disini..?" Ibu Rara yang baru saja sampai di depan rumahnya juga tak kalah kaget melihat seseorang yang tengah duduk manis tersenyum ramah ke arahnya.
"Eh, Ibu. Tidak papa kok bu, cuman jalan jalan saja tadi. Pas lewat sini saya lihat ada orang sedang melamun. Saya kira itu Rara anak ibu, ternyata bukan..." Sopan pemuda tampan di samping Risha itu menjawab pertanyaan Ibu Rara. Membuat telinga Risha panas dan dongkol di hatinya makin bertambah.
Mana mungkin anak kurang ajar ini, bisa bicara se sopan itu....
Hmm, gak buruk juga aktingnya...Risha bergumam dalam hatinya yang kelewat jengkel melihat cowok di sebelahnya mengangguk sopan dan tersenyum ramah kepada Ibu Rara.
"Lohh... Bu Dhe kenal sama orang ini...???" Rara yang sedikit terkejut dengan ekspresi Ibu Rara dan cowok di sebelahnya itu segera melontarkan pertanyaan interogasinya kepada Ibu Rara.
"Iya.. Dia itu nak Hans, keponakannya Pak Dhe Lukman Kepala Desa sini. Nak Hans ini puteranya yang punya Dieng Resort di ujung jalan sana itu lho..."
Ibu Rara menjelaskan kepada Risha siapa anak cowok yang duduk disebelahnya itu sambil mengelus ngelus puncak kepala Risha halus. Sedang Risha sibuk membenahi raut wajahnya yang tadi sempat melongo cengo mendengar penjelasan Bu Dhe-nya tentang anak lelaki menyebalkan itu.
Hmm, siapapun lo. Gue gak akan bermanis manis sama anak kurang ajar kayak lo. Mau lo anak kaya kek, anak miskin kek, atau anak kambing sekalipun gue gak akan sudi baik baik ma lo.
Risha yang masih kesal ngedumel jahat di hatinya. Bagi dia tak ada istilah Islah untuk bocah tengil dan kurang ajar yang sok manis itu.
Sementara Hans, cowok yang masih duduk di sebelah Risha itu tersenyum ramah sekali pada Ibu Rara yang terkenal baik hati dilingkungan sekitar mereka tinggal.
"Iya Bu, saya baru datang lusa kemarin. Mumpung liburan sekolah jadi sekalian liburan di sini.." jawabnya halus dan sopan sambil sesekali melirik Risha di sebelahnya yang masih memasang tampang jutek.
Imut juga muka lo meskipun jutek kayak bebek kena jepret
Hans tersenyum senyum kecil mendengar apa kata hatinya.
"Oohh baguslah itu Nak Hans, sudah lama sekali lho Nak Hans itu tidak kesini. Dulu kan terakhir kesini waktu Nak Hans masih kecil, eey sekarang sudah setinggi atap begini. Ganteng dan sopan banget lagi.. Waahhh mesti Pak Wijaya bangga banget punya putera seperti Nak Hans ini..."
Ibu Rara memuji kagum pada anak lelaki tampan nan sopan di hadapannya itu sembari menepuk nepuk pundaknya.
"Hhehe Ibu ini ah terlalu memuji. Nanti saya jadi GR loh Bu. Ya sudah nih Bu saya permisi pulang dulu. Sudah malam soalnya takut Papa nyariin. Tadi lupa tidak pamitan dulu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOYS COOL BALL
Teen Fiction"Dia bukan hanya bintang, tapi juga Idola! Dia itu ibarat Dewa dan aku... Aku adalah Pariya..." "Aku tinggi seperti gunung, semua orang melihatnya tetapi tak bisa merasakannya. Aku sepi, aku sedih, aku sendiri....." "Jatuh cintapun perlu tahu diri...