Dimulailah dari hari itu, Tuan Benedith mengangkat Megan sebagai puteri adopsinya, menggantikan puteri kandungnya yang meninggal karna kanker. Dihari itu juga, Megan yang semula bernama Rose, akhirnya dipanggil dengan nama Megan Wols. Sama persis dengan nama puteri kandungnya. Sementara bagi Megan sendiri, Rose Putri Steel, telah lama meninggal. Dirinya sekarang adalah Megan Wols si bisu. Benar-benar bisu. Atau mungkin, suatu kesalahan mengatakannya bisu. Tapi memang, Megan tidak berbicara sama sekali. Dan tidak akan atau Rose akan kembali.
"Nathan, selesaikan sarapanmu baru pergi." Suara berat Tuan Benedith dengan gertakan kuat akhirnya membuat gerakan Nathan untuk bangkit dari kursinya jadi tertahan. Ia bernafas malas tapi kemudian menempelkan lagi bokongnya dikursi, dengan keterpaksaan yg sangat. Duduk berhadap-hadapan dengan Megan. Melihat bola matanya dan kemudian ia baru saja akan muntah kalau tidak melihat wajah masam ayahnya.
"Hei, Megan, kau harus coba bayamnya. Kau jarang makan sayur." Dirga mengambil alih pembicaraan sembari tangannya menyendokan bayam ke piring Megan. Dan dengan gerakan tangannya, Megan menggunakannya untuk berucap terima kasih pada Dirga. Ia belajar dengan cepat untuk mengerti cara-cara menggerakan anggota tubuh sebagai alat komunikasinya. Tuan Benedith yang paling mengerti diantara yang lainnya. Karna secara kebetulan, beliau juga memiliki seorang kenalan yang bisu dulunya.
YOU ARE READING
Silent Hill
Teen FictionSeorang wanita yang dulunya periang dan mudah bergaul suatu ketika berubah menjadi seorang yang pendiam dan misterius karena suatu hal yang telah terjadi didalam dirinya namun semua itu berubah karena hadirnya seseorang yang sudah membuatnya berubah...