3

15 1 0
                                    

.
.
.
.
.

🐯🐯🐯🐯🐯
AUTHOR POV

Keluarga Dinata sedang berkumpul di ruang tengah, mereka sesekali bercengkrama dan bercerita tentang hal-hal konyol yang sering dialami oleh putrinya sambil memakan cemilan yang dibuat sendiri oleh Vanesa a.k.a mami Ata.

"Ata"panggil Papinya yang sedari tadi hanya diam dan hanya ikut tertawa jika ada hal yang konyol.

"Iya Pi kenapa?"Ucap Ata sambil memandang Papinya itu, Ia penasaran menunggu apa yang akan disampaikan olehnya.

"Grandpa dan Grandma sudah semakin tua Sayang, mereka ingin melihatmu di pelaminan bersama orang yang bisa mereka percaya untuk menjadi pendampingmu, Grandpa juga tidak  ingin kamu salah memilih pasangan hidup" ucap Papi lembut kepada Ata yang masih mencerna apa yang dikatakan oleh Papinya barusan.

"Maksud Papi Ata harus segera menikah?"ucap Ata masih ingin memastikan apa yang di cerna oleh otaknya itu benar atau tidak.

"Iya sayang, apa kamu sudah memiliki calon yang tepat?"tanya  Papinya untuk memastikan apa putri tercintanya ini sudah memiliki pacar atau belum.

"Deket sama cowo aja gak pernah Pi, gimana mau pacaran, Papi tau sendiri kan kalau anak kita yang satu ini anti banget sama yang namanya pacaran"ucap Maminya yang dari tadi hanya diam dan mendengarkan.

"Lagian kenapa gak bang Uta duluan sih Pi, kan bang Uta cucu tertua"ucap Ata sambil mencari alasan lainnya.

"Lah kok jadi abang sih dek, kamu tau sendiri kan kalo abang baru putus kemaren"ucap bang Uta membela diri karena dia tidak mau jika nantinya malah dia yang dijodohkan.

"Ishh abang pinter banget ngelesnya"ucap Ata sambil mencebikkan bibirnya. Ayo Ata berpikir lebih keras lagi, batinnya.

"Lagian kamu ini satu-satunya cucu perempuan Ata, itu alasan utama Grandpa, karena Ia ingin masa depanmu baik"Ucap Papinya mencoba memberi penjelasan agar putrinya ini bisa luluh.

"tapi Ata belum punya pasangan yang pas Pi"ucap Ata dengan muka memelasnya.

"Itu sebabnya Grandpa akan jodohkan kamu dengan cucu temennya, karena Grandpa tau bila kamu ini belum memiliki pasangan"ucap papi pada pokok pembicaraan yang sedari tadi ingin ia sampaikan tapi ia benar-benar menunggu momen yang pas agar putrinya ini tidak terlalu shock.

"Ata gatau harus jawab apa Pi, besok aja ya bicarainnya, Ata mau solat dulu nenangin pikiran"ucap Ata dengan suara lemah, terdengar nada kecewa pada suaranya itu, Ata lalu beranjak dari sofa dan naik ke lantai atas untuk solat.

🐯🐯🐯🐯🐯
DIKEDIAMAN KELUARGA DININGRAT

Keluarga Diningrat sedang berkumpul di ruang tengah untuk membahas mengenai perjodohan yang sudah direncanakan oleh Atmaja Diningrat a.k.a oppa Rama.

"Bagaimana Rama apakah kamu sudah memikirkan keputusan yang tepat?"ucap oppa menanyakan keputusan cucunya dengan suara lembut namun tetap ada ketegasan di dalamnya.

"Belum Oppa karena belakangan ini otak Rama selalu dihantui oleh seorang penari yang menari pada acara resepsi Keluarga Dirgantara minggu lalu"ucap Rama mengutarakan isi pikirannya belakangan ini.

"Mom kira kamu sudah tidak memikirkannya Sayang"ucap momnya lembut sambil mengelus punggung tangan anak kesayangannya ini

"Sepertinya ini yang di namakan karma Sayang, kamu sering bilang kepada oma bila yang namanya love at the first sight itu adalah hal yang sangat mustahil bagi kamu, dan sekarang ini menurut oma kamu sedang merasakannya, karena dengan melihatnya menari saja kamu jadi uring-uringan setiap hari karena memikirkan wanita itu"ucap oma panjang lebar mengingatkan akan salah satu prinsip Rama yang menganggap love at the first sight adalah hal yang sangat mustahil.

"Ah mana mungkin itu terjadi kepada Rama, oma pasti salah menyimpulkan"ucap Rama masih tidak percaya dengan hal yang sedang dialaminya sekarang, tetapi hati kecil Rama menyetujui pendapat omanya.

"Ya sudah lebih baik kamu jalani dulu saja perjodohan ini, bila cocok maka lanjut tunangan, tetapi bila kamu merasa tidak cocok maka kamu bisa menolaknya"ucap dadnya dengan bijaksana, dad memang selalu dapat memberikan solusi yang terbaik.

"Benar apa kata Dadmu Rama, oppa juga tidak ingin memaksamu, walau cinta bisa tumbuh karena keterbiasaan tetapi oppa tidak mau bila perjodohan ini dimulai dengan keterpaksaan"ucap oppanya menambahkan dengan suara khasnya yang tegas tapi lembut.

"Oke Rama akan ikuti saran dad dan oppa" ucap Rama yakin dengan sesekali meminum orange juicenya.

"Jika begitu nanti dad akan kabari keluarganya agar kita bisa bertemu secepatnya"ucap dad yang sedang mengganti channel tv.

"Oppa, Oma, Dad, Mom Rama keatas dulu mau solat isya"ucap Rama bangkit dari duduk ya dan mendapat anggukan dari Oppa, Oma, Dad, dan Mom.

🐯🐯🐯🐯🐯
JANGAN LUPA
VOTE & COMMENT
PARA VIEWERS TERCINTAH

SALAM HANGAT MEY MEY
26 April 2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Traditional Dance In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang